Bab 3 : Forced Marriage

6.5K 484 53
                                    

2 Mei 2016
01.30 A.m

"Yang kau harus tau aku hanya terpaksa menerima perjodohan ini dan aku hanya mencintai Kim Jennie,"

Tzuyu mengusap-ngusap matanya. Ia terbangun untuk kelima kalinya. Perkataan Oh Sehun saat kedua orang tuanya meminta mereka untuk jalan-jalan berdua saat malam perjodohan itu tergiang-ngiang di kepalanya. Hanya kata-kata itu yang diucapkan pria itu lalu ia meninggalkan Tzuyu sendirian.

Tzuyu menatap langit-langit kamarnya. Hari ini tepat pada pukul 10 pagi, ia akan melakukan sakramen pernikahan dengan Oh Sehun. Ia menghela napas panjang. Gugup dan rasa takut terus menghampiri dirinya.

Gadis itu berusaha menutup matanya. Setidaknya tidur sebentar sebelum bangun kurang lebih pukul 4 untuk mulai bersiap-siap.

***

Disinilah sekarang Tzuyu berada. Di ruangan khusus yang telah dipersiapkan untuk mempelai wanita.
Gadis cantik itu mematut tubuhnya di depan sebuah cermin yang berada di ruangan serba putih itu.

Gaun pengantin putih bertaburkan berlian kecil tergerai indah ditubuhnya. Rambut yang ditata sedemikian mungkin dan make-up elegan menambah kecantikan dari gadis itu.

Tzuyu duduk di sebuah sofa kecil bewarana putih gading itu sambil menghela napas pajang. Ia gugup. Sangat gugup. Kurang dari 30 menit lagi, sakramen pernikahan akan dilaksanakan. Ia meremas gaunnya kuat. Ia bisa merasakan telapak tangannya yang basah karena keringat dinginnya sendiri.

Kriet.

Pintu ruangan itu terbuka dan menampakkan seorang perempuan cantik yang sangat dikenal Tzuyu.

"Irene-eonnie," Tzuyu terkesiap melihat siapa yang datang menemuinya,sahabat yang sudah seperti kakaknya sendiri, Irene.

"Annyeong," Perempuan dengan dress biru selutut itu tersenyum manis lalu mendekati Tzuyu.

"Kau cantik sekali," puji Irene disertai senyuman manisnya.

"Gomawo, eonnie," Tzuyu tersenyum kecil lalu raut wajahnya kembali pucat.

Irene yang memahami keadaan Tzuyu langsung memeluk gadis yang sudah dianggap sebagai adiknya sendiri itu dengan lembut.

"Jangan gugup, jangan takut, percayalah kepadaku, sajangnim  akan mencintaimu, kau pasti bisa menjalani rumah tanggamu dengan sajangnim," Irene berkata lembut sambil mengusap punggung Tzuyu yang kini berada di pelukannya.

Tzuyu sekuat mungkin menahan air matanya. "Ne, gomawo eonnie,"

Irene tersenyum. "Eunha, SinB dan Sana mungkin sedikit terlambat untuk datang kesini. Kau tau sendiri 'kan berapa lama mereka bertiga akan bersiap-siap,"

"Ne, aku mengerti," Tzuyu tersenyum simpul.

Cukup lama mereka berdua berbincang-bincang. Tzuyu telah merasa tidak terlalu gugup juga setelah berbincang dengan Irene.

"Aku keluar dulu ya, sebentar lagi acara akan dimulai, kau juga harus bersiap-siap, semoga sukses ya," Irene menepuk pelan bahu Tzuyu.

Tzuyu mengagguk lalu tersenyum kecil.

Setelah Irene keluar dari ruangan itu, Tzuyu menarik napas dalam dan menghembuskannya perlahan. Kurang dari 10 menit lagi sakramen pernikahan akan berlangsung. Ia merasakan tangannya kembali basah karena keringatnya dan jantungnya berdetak cepat. Kurang dari 10 menit lagi ia akan resmi menjadi istri dari pria yang ia cintai dari pandangan pertama, Oh Sehun.

Bitter Wedding [Sehun & Tzuyu fanfiction]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang