Bab 23 : The Truth Untold

4.1K 324 59
                                    

Diluar dugaan Chou Tzuyu, semalam, setelah pertengkaran kecilnya dengan Park Chanyeol, pria itu kembali lagi ke kediaman keluarga Tzuyu.

Pria itu meminta maaf dan mengatakan ia merasa sangat menyesal karena telah terbawa emosi saat itu. Pria tampan itu hanya mengatakan jika ia sangat tidak suka jika Tzuyu berhubungan bahkan hanya sekedar untuk bertemu dengan pria bernama Oh Sehun itu tanpa memberikan alasannya mengapa.

Ditambah lagi, kakak dan kakak iparnya juga menyetujui perkataan Chanyeol. Mereka berdua bahkan lebih menentang hubungan 'pertemanan' dirinya dengan Oh Sehun dengan alasan ia harus bisa menghargai posisi Chanyeol sebagai calon tunangannya.

"Lebih baik kau jauhi pria itu, jangan pernah berhubungan lagi dengannya! Kau harus bisa menghargai Chanyeol, sebentar lagi kalian akan bertunangan dan kemudian menikah,"

"Kau sudah dewasa, kau sudah dapat memilih apa yang sangat tepat untukmu. Chanyeol, calon tunanganmu, atau pria yang tiba-tiba hadir dan tak jelas asal-usulnya itu,"

Kata-kata dan tatapan serius sang kakak sontak membuat Tzuyu berpikir dua kali. Tentu saja jika berada diposisinya saat ini, ia akan memilih keluarganya dan Park Chanyeol.

Tetapi tetap saja, Tzuyu masih tak mengerti, mengapa Chanyeol bahkan keluarganya sendiri ikut campur mengurusi urusan pertemanannya saat ini.

"Argghhh!" Wanita itu menutupi wajahnya dengan selimut tebal miliknya. Rasanya kepala Tzuyu akan pecah jika terus memikirkan hal ini.

Sebenarnya ia sendiri sudah mengambil keputusan untuk tidak berhubungan lagi dengan pria bernama Sehun itu, ia tidak ingin hubungannya dengan Chanyeol bahkan bisa juga hubungannya dengan keluarganya hancur hanya karena masalah ini.

Tzuyu memejamkan matanya erat-erat. Menenangkan pikirannya sendiri.

"Tzuyu-ya, kau sudah bangun?"

Tzuyu dapat mendengar suara lembut sang kakak ipar. Wanita itu membuka selimut yang menutupi wajahnya, menampakan raut wajah lesu yang terpampang jelas pada wajah cantiknya.

"Tzuyu-ya? Ada apa, hum? Masih terpikir yang semalam?" tanya Jihyo sembari mengusap lembut rambut adik kesayangannya itu. "Tidak usah dipikirkan lagi, lagipula kau sudah memilih keputusanmu 'kan?"

Tzuyu mengangguk. "Ne, aku tidak akan berhubungan dengannya lagi, aku tak ingin hubunganku dengan Yeol-ie sampai berantakan hanya karena ini,"

Jihyo tersenyum kemudian memeluk tubuh Tzuyu. "Ya, itu memang keputusan yang terbaik untuk semuanya sayang,"

Tzuyu melirik sebuah kotak yang terletak meja sebelah tempat tidurnya, benda yang dibawa Jihyo sebelumnya. "Apa itu?"

"Oh ya, Chanyeol-ah membawakanmu hadiah ini," ucap Jihyo.

Mata Tzuyu berbinar ketika mendengar nama Park Chanyeol disebut. "Jinjja? Apa Yeol-ie juga berada diluar?" Setelah pertengkaran pertama mereka semalam, rasanya saat ini Tzuyu sangat ingin melihat wajah menggemaskan kekasihnya itu.

Jihyo menggeleng. "Tidak, Chanyeol-ah baru saja pergi, katanya dia ada urusan yang sangat mendesak,"

"Oh begitukah?" nada bicara Tzuyu berubah menjadi sedikit kecewa.

Jihyo tersenyum kecil, mengelus pucuk kepala adik iparnnya itu. "Buka saja, dan lihat apa isinya,"

Tzuyu meraih kotak itu dan kemudian membuka dengan pelan kotak bewarna coklat muda dengan hiasan pita berwarna emas itu.

Kue coklat dan beberapa tangkai bunga mawar merah yang sangat indah.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Bitter Wedding [Sehun & Tzuyu fanfiction]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang