Bab 9 : Penculikan?

5.2K 398 89
                                    

"Kakak noona belum tahu jika sekarang noona berada disini?" tanya Park Woojin sambil menopang dagunya, memperhatikan Tzuyu yang sedang membuat teh susu di dalam dapur.

"Belum," sahut Tzuyu yang masih sibuk membuat dua cangkir teh susu hangat untuknya dan Park Woojin.

"Kakak noona juga tidak tahu apa yang dilakukan suami noona terhadap noona?" tanya Woojin lagi.

Tzuyu menggeleng sembari menyodorkan segelas teh susu hangat kepada Woojin. "Minumlah dulu,"

Mata Woojin berbinar. "Gomawo noona!" Lelaki itu langsung meneguk habis minumannya.

Tzuyu hanya terkekeh melihat Woojin yang merasa kepanasan pada lidahnya. "Minumlah pelan-pelan Woojin-ah,"

Woojin hanya mengangguk-angguk sambil mengusap mulutnya. "Noona,"

"Hm?"

"Mungkin jika noona menikah dengan si tinggi bodoh itu, noona tidak akan seperti ini," ucap Woojin tiba-tiba.

Tzuyu tersentak. "Apa maksudmu Woojin-ah?" tanya Tzuyu tak mengerti.

"Ya, jika noona menikah dengan Park Chanyeol, noona bisa bahagia dengannya, mengingat dia sangat mencintai noona," jelas Woojin.

Tzuyu menatap Woojin tak percaya lalu terkekeh pelan. "Oh ya ampun, mana mungkin aku menikah dengan kakakmu dan tidak mungkin Chanyeol mencintaiku, kau jangan bicara aneh-aneh deh, hahaha,"

Park Woojin memasang wajah cemberut. "Aku tak bercanda noona, si tinggi bodoh itu benar-benar mencintai noona,"

Tzuyu hanya tertawa kecil, tak terlalu menanggapi perkataan Park Woojin.

"Ya sudah jika noona tak percaya," Woojin mengerucutkan bibirnya.

"Aku ingin pergi ke minimarket di sebelah apartemen dulu ya, aku ingin membeli snack," ucap Park Woojin sembari meletakan cangkirnya dalam wastafel.

"Aku ikut ya, sudah beberapa hari aku tak kemana-mana," ucap Tzuyu.

"Aniya! Noona tidak boleh kemana-mana dulu, bagaimana jika nanti orang-orang yang kemarin menemukan noona? Pokoknya noona tidak boleh kemana-mana," ucap Woojin panjang lebar.

"Oh ya ampun, aku akan baik-baik saja Woojin-ah, lagipula minimarketnya di sebelah gedung apartemen ini kan?" Tzuyu meyakinkan Woojin.

Park Woojin menghela napas panjang. "Baiklah, baiklah, tapi noona jangan bilang kepada Chanyeol-hyung ya, bisa-bisa aku dibunuhnya jika tahu noona keluar bersamaku,"

"Tenang saja," Tzuyu langsung menyambar mantel yang dibelikan Park Chanyeol beberapa hari yang lalu.

Keduanya segera pergi menuju minimarket yang cukup besar persis di sebelah gedung apartemen mewah itu.

Sesampainya di minimarket itu, Woojin langsung pergi menuju rak-rak snack sedangkan Tzuyu hanya berkeliling dan berhenti di depan lemari pendingin besar berisikan aneka produk susu.

"Banana milk," Tzuyu mengambil beberapa kotak susu dengan rasa pisang favoritnya lalu memasukkannya kedalam keranjang.

Tap.

Sebuah tangan menyentuh pundak Tzuyu.

Tzuyu yakin itu adalah Park Woojin. "Woojin-ah, aku membeli beberapa kotak--" Tzuyu terkejut setengah mati saat berbalik dan mendapati seorang pria sedang menatapnya.

Bukan Park Woojin, melainkan seorang pria bertubuh besar tinggi berpakaian serba hitam dan kacamata hitam, persis dengan pria yang mencarinya kemarin.

Bitter Wedding [Sehun & Tzuyu fanfiction]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang