Bab 22 : Bomb

4.3K 317 75
                                    

"Huaaa! Jihoon-ah mengambil permen kapas milikku! Huaaaa!" jerit Daehwi histeris. Bocah kecil berusia 5 tahun itu menunjuk-nunjuk temannya yang sedang asik menyantap permen kapas berwarna pink itu sembari menangis kencang. "Paboya! Jihoon-ah paboya!"

"Ssst, diam ya, jangan menangis lagi Daehwi-ya," Chou Tzuyu memeluk tubuh mungil Daehwi.

"Tidak mau! Noona marahi dulu pencuri jelek itu!" Daehwi menatap anak yang berbeda usia satu tahun darinya itu dengan kesal.

"Jihoon-ah," Tzuyu mendekati anak yang dipanggil Jihoon itu kemudian mengelus kepalanya lembut. "Benar, kau mengambil permen kapas milik Daehwi?"

Bocah itu menggeleng. "Anni, kata Luna noona, permen ini harus dibagi berdua denganku, dan dia sudah memakan bagiannya,"

"Huaaaaa!!!" tangis Lee Daehwi semakin menjadi-jadi. "Tidak! Permen itu milikku!!!"

"Egois! Menyebalkan!" balas Jihoon sinis.

Kelakuan dua bocah itu benar-benar membuat Tzuyu merasa kewalahan. Yang satu terus-terusan menangis meraung-raung sedangkan yang satunya bersikap masa bodo.

"Ayolah, kalian berbaikan ya?" ucap Tzuyu lembut. "Tidak baik bermusuhan seperti ini,"

"Aku tidak mau!" teriak Daehwi.

"Kau kira aku mau? Harusnya kau yang meminta maaf padaku!" sinis Jihoon acuh.

"Jika kalian berbaikan, noona akan membelikan permen kapas lagi setelah makan siang, bagaimana?" ucap Tzuyu sembari merangkul bahu kedua bocah kecil itu.

"Aku tetap tidak mau!"

"Oh ya ampun! Ada apa lagi ini?" seorang perempuan muda menghampiri mereka. "Daehwi-ya bertengkar dengan Jihoon-ah lagi?"

Tzuyu menggeleng sembari menatap wanita yang usianya tak berbeda jauh darinya itu. "Hanya kesalahpahaman saja,"

"Sudah hampir waktunya makan siang, ayo kalian berdua ikut Eun Ji noona," wanita bernama Eun Ji itu mengandeng tangan mungil Daehwi dan Jihoon. "Aigoo, kalian berdua ini! Daehwi-ya berhentilah menangis, sebelum Na ahjumma melihat kalian seperti ini,"

Yang ditegur hanya diam masih dalam isakannya.

Sebelum berlalu wanita itu berbalik menghadap Tzuyu. "Oh ya, aku lupa! Ada seseorang yang ingin bertemu denganmu, kalau tidak salah namanya Oh Sehun,"

"Oh Sehun?"

"Ne, cepat temui dia di teras depan, aku harus membawa mereka ke dalam dulu," Eun Ji tersenyum sekilas sebelum berlalu bersama Daehwi dan Jihoon.

"Ne, kamsahamnida eonnie,"

"Oh Sehun? Untuk apa dia kemari?"

Wanita itu bergegas menuju teras depan gedung panti dimana sudah ada sosok pria tampan itu sedang duduk sendirian.

"Annyeonghaseyo Sehun-ssi," sapa Tzuyu sembari tersenyum lalu duduk dihadapan pria tampan itu.

"Ah, annyeong," Sehun membalas senyuman manis dari wanita cantik diahadapannya itu.

"Hm, ada apa kau kemari?" tanya Tzuyu, membuka obrolan diantara mereka.

Pria itu hanya tersenyum. "Tidak, hanya ingin bertemu denganmu saja,"

"Oh," Tzuyu terkekeh kecil.

"Kau sudah makan siang?" tanya Sehun.

"Belum,"

Bitter Wedding [Sehun & Tzuyu fanfiction]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang