Yang penasaran Woohyun teriak kenapa ??
Ini dia chapter ke enamnya....
Happy reading.... 😘-o0o-
"Aaaaa........" jerit Woohyun.
"Yakk... Kenapa kau masuk ke kamarku ha?!" tanya Woohyun berteriak saat melihat Sunggyu sudah berdiri tegak didalam kamarnya.
Sunggyu hanya tersenyum menanggapi ucapan Woohyun.
"Aku tidak akan mungkin macam-macam denganmu, jadi jangan khawatirkan keberadaanku disini" Kata Sunggyu santai.
"Kau pikir aku akan percaya padamu hah! Waktu itu kau masuk ke kamarku dan kau justru mendorongku dengan kasar ke dinding kan? Mana mungkin aku akan semudah itu percaya denganmu." ucap Woohyun penuh emosi
"Oke Oke Aku minta maaf soal wak....."
"Maaf? Semudah itu kau minta maaf" potong Woohyun. "Aku tidak mau tahu, kau harus pergi dari sini sekarang juga!!" teriaknya lagi.
"Tapi...." ucapan Sunggyu lagi-lagi terhenti .
"PERGI" bentak Woohyun.
Sunggyu menghela nafas lalu berjalan menuju jendela kamar Woohyun. Ia naik keatas jendela kamar dan turun secepat kilat.
Lagi-lagi Woohyun jatuh terduduk dilantai kamarnya.
Woohyun memegangi jantungnya yang berdetak keras, sejak tadi tangannya bergetar dan tak kunjung berhenti. Matanya mulai buram, mungkin sebentar lagi dirinya akan menangis tapi yang membuatnya bingung adalah kenapa dirinya merasa sangat tidak rela Sunggyu pergi dari kamarnya.
Perlahan Woohyun bangkit dan berjalan lunglai menuju ranjangnya, air matanya sudah menetes dan ia sama sekali tidak berniat menghapus air matanya.
Woohyun memandangi langit-langit kamarnya yang penuh dengan sticker kelinci dengan nanar.
Detak jantungnya masih belum juga normal, tubuhnya pun masih terus bergetar. Woohyun benar-benar bingung dengan dirinya sendiri .
-o0o-
Woohyun membuka matanya dan merasakan semilir angin yg menerpa kulitnya. Woohyun memandangi keadaan disekelilingnya dengan seksama, sebuah padang rumput yang luas dan sangat indah terpampang jelas didepan matanya. Woohyun bingung dimana sebenarnya dirinya sekarang.
Woohyun melihat kearah bawah dan mendapati bajunya telah berganti menjadi sebuah setelan kemeja sederhana namun terlihat sangat menawan dengan warna putih bersihnya padahal ia tak pernah mempunyai setelan seperti ini. Woohyun memegangi kepalanya dengan tangan kirinya, diatas kepalanya kini terpasang sebuah lingkaran mahkota bunga rose yang membuatnya semakin tampan dan manis disaat bersamaan.
Woohyun juga tidak memakai alas kaki tapi entah mengapa semuanya terasa sangat nyaman untuknya. Rasa bingung masih terus menyelimuti hatinya.
Saat sedang memikirkan apa yg terjadi padanya, Woohyun melihat sebuah kerumunan yang lewat didepannya. Mereka semua berlalu seperti tidak menyadari kehadirannya.
Woohyun melihat dua orang lelaki membawa sebuah peti besar dan tampak seperti peti mayat. Ia merasa penasaran dengan apa yang mereka lakukan.
Mereka semua tidak ada yang menangis atau tertawa. Datar. Namun Woohyun melihat gurat kesedihan yang amat dalam diwajah semuanya.
Mereka berhenti disebuah lubang besar yang berisi api. Didalamnya terdapat banyak kayu yang semakin habis dan menjadi debu karena terus-terusan termakan oleh api.
Dua orang lelaki itu menurunkan peti yang mereka bawa dan dibukanya peti itu.
Woohyun benar-benar syok melihat siapa orang yang berada dipeti itu. "Sunggyu.." lirihnya pelan.
Yah... yang berada dipeti itu adalah Sunggyu.
Woohyun benar-benar tidak tahu apa yang sebenarnya terjadi. Ingin rasanya ia pergi dari tempat itu dan melupakan semua yang telah ia lihat tapi kakinya seperti dilem, dirinya tidak bisa beranjak seinci pun dari tempat itu. Woohyun akhirnya terpaksa tetap melihat kejadian itu sehingga tanpa sadar membuat matanya buram dan mengeluarkan air mata.
Mereka mengeluarkan tubuh Sunggyu yang sangat pucat itu dari petinya, warna bibirnya hampir sama dengan warna kulitnya yang amat pucat itu.
Lalu sebuah kejadian yang benar-benar membuat jantung Woohyun seperti ditarik paksa sehingga rasanya amat sangat sakit ketika mereka membuang tubuh Sunggyu kedalam lubang itu dan tak lama api yang tadi berwarna merah menjadi biru muda biru tua, lalu menjadi hitam.
"Sunggyuuuuuuu....." Woohyun langsung membuka matanya kaget.
Woohyun bangun dengan cepat, lalu duduk meringkuk dipojok ranjangnya.
Badan nya bergetar hebat dan detak jantung nya kembali berdetak kencang. Air mata nya juga terus-terusan mengalir tanpa bisa ia kendalikan.
Woohyun memperhatikan sekeliling nya, ternyata tadi hanyalah mimpi yang membuat nya amat sangat ketakutan, karena sekarang, buktinya dirinya masih berada dikamarnya dan bajunya juga masih baju yang ia kenakan saat pergi ke minimarket.
"A-apa... Itu ... Tadi?" tanya nya berbisik pada diri sendiri.
Woohyun menolehkan kepalanya kearah jam weker berbentuk Kelinci yang berdiri manis diatas meja kecil disamping ranjangnya.
"Masih jam 2 pagi" katanya pelan.
Woohyun kembali mengingat-ingat lagi mimpi buruk yang tadi ia alami. Ada Sunggyu disana, dia seperti sudah meninggal, tubuhnya dibakar kedalam api yang membara. Tapi entah kenapa dirinya menangis melihat hal itu, hatinya sangat sakit melihat Sunggyu seperti itu.
Woohyun menjadi sangat bingung dengan dirinya sendiri.
-o0o-
"Dia sudah mengalami hal itu Hyung, itu berarti Woohyun sudah resmi menjadi pasanganmu Sunggyu Hyung" Ucap seorang namja pada Sunggyu yang sedang berada disampingnya.
To Be Continue
waahh maksudnya apaan ya???
Kalian penasaran?
Nggak ya????
Sotoy saya... wkwkwkwkDitunggu Voment nya ya.... biar makin cepet up...atau mau double up lagi....?
See You next Chapter.... 😘😘