*****
“Hyung, apa benar yang dibilang Sera barusan?”, Myungsoo langsung menyerang Sunggyu yang baru datang dengan pertanyaan yang membuat seluruh orang menatap mereka bingung.
“iya”, jawab Sunggyu lemah.
“Apa maksudmu Myungsoo?”, Tanya Tn. Kim yang tidak mengerti maksud pembicaraan kedua anaknya ini.
“Sera sudah mengibarkan bendera perang Appa”, ucap Sunggyu yang disambut tatapan kaget dari semua orang.
“Kalau begitu, kita harus lebih waspada. Tertutama Woohyun. incaran Sera adalah Woohyun”, kata Tn.Kim.
“Sunggyu, biar Appa yang menghadapi serangan dari Sera. Kau fokus lah untuk menjaga Woohyun. bawa dia ke tempat yang paling terpencil dari sini. Dan jangan pernah sekali-kali muncul kesini sampai keadaan kembali normal. mengerti? Sekarang cepat kemasi barang-barangmu dan Woohyun lalu pergilah menggunakan jet pribadi kita yang ada di lapangan belakang rumah”, perintah Tn. Kim.
Sunggyu mengangguk dan langsung melesat menuju lantai dua .
“Myungsoo untuk sementara ini Appa minta jangan libatkan Sungyeol dalam masalah ini. Kamu katakan pada Sungyeol untuk ikut bersama Sunggyu dan Woohyun.. Kalau Sera sampai memanfaatkan Sungyeol dalam masalah ini, maka hal ini tidak akan pernah selesai”,
Myungsoo mengangguk dan langsung melesat layaknya Sunggyu tadi menuju rumah Sungyeol
“Sayang, kau bantu aku untuk memanggil kerabat kita yang sedang berada di Australia sana. Bilang kalau kita membutuhkan bantuan mereka dalam hal ini. Aku akan mengatur strategi dan memerintahkan para vampire. Arachi?”,
Ny. Kim mengangguk. Tn. Kim mencondongkan tubuhnya dan mencium lembut bibir istrinya sebelum takdirnya itu pergi. Untuk sementara saja. “Hati-hati”
***
“Sebenernya apa yang terjadi? Kenapa kita harus pergi Gyu?”,
Woohyun terus menanyakan hal itu sejak 30 menit yang lalu. Saat ini mereka bertiga - Sunggyu, Woohyun & Sungyeol - sedang dalam perjalanan menuju pulau pribadi milik keuarga Kim.
Sunggyu tidak menjawab dan memejamkan matanya. Bukan tidur atau semacamnya. Namun masih sibuk bertelepati dengan Appa nya. Suasana di sekitarnya masih tampak tenang. Belum menunjukkan tanda-tanda akan dimulainya sebuah peperangan besar.
Woohyun duduk di bagian pojok yang menghadap ke jendela. Sementara di samping nya tentu saja Sunggyu. Didepan nya ada Sungyeol yang juga menunjukan raut bingung dan khawatir. Bagaimana tidak? Myungsoo datang begitu tiba-tiba dan langsung mengepack barang-barang nya dengan begitu cepat dan rapih. Lalu dengan begitu saja Myungsoo membawa Sungyeol kerumah keluarga mereka dan disuruh masuk kedalam jet pribadi mereka.
Myungsoo dan Sunggyu juga tidak menjelaskan apa yang sedang terjadi. Hanya mengucapkan beberapa patah kata yang membuat hati keduanya tidak tenang.
“Aku minta sama kalian. Tolong diam dan ikuti kata-kata ku. Situasi sedang genting sekarang. Semuanya sedang jaga-jaga di Seoul. Karena Sera akan memulai sebuah peperangan besar disana. Aku diminta mereka untuk menjaga kalian. Jadi tenang lah. Sesampainya nanti aku akan menjelaskan lebih rincinya pada kalian ”, ucap Sunggyu serius.
Woohyun dan Sungyeol hanya mampu mengangguk tanpa bertanya lebih banyak lagi.
Woohyun dan Sungyeol mengerti. Sesuatu yang gawat akan segera terjadi. Dan kalau mereka berdua membatah perkataan Sunggyu barusan, maka keadaan akan lebih gawat lagi dari ini.
“Okey, aku pegang ucapan mu Gyu”, ucap Woohyun pelan.
Sunggyu mengangguk dan tersenyum. Diraihnya kedua tangan Woohyun dan di genggamnya erat. “aku janji”,
“Ini pulau frianata. Salah satu pulau pribadi kami. Pulau kami yang tidak bias dilacak sama manusia manapun. Bahkan melalui satelit sekalipun. Jadi sudah dapat dipastikan kalau kita akan aman disini. Sekarang kalian masuk dan istirahat saja dulu. Aku sudah menyuruh beberapa pelayan ku disini untuk membersihkan villa ini”, ucap Sunggyu
“Tadi Hyung bilang pulau ini tidak bisa dilacak sama manusia, terus kenapa ada orang yang membersihkan pulau ini?”, Tanya Sungyeol bingung.
“Memang. Sewaktu kami menemukan pulau ini, ada empat orang manusia yang terdampar disini. Kapal yang akan mereka tumpangi menuju daerah Eropa tenggelam dan hanya mereka yang selamat. Jadi kami menolongnya dengan meminta imbalan untuk menjaga pulau ini. Dan membersihkan dua villa kami ketika kami datang”, jelas Sunggyu.
Sungyeol mengangguk dan akhirnya masuk kedalam kamar yang sudah disediakan untuknya.
Di villa yang sedang dipakai itu hanya terdapat dua kamar. Sungyeol tentu saja sendiri karena Myungsoo tidak ikut bersama mereka . Sunggyu dan Woohyun tidur satu kamar. keempat manusia itu tinggal dirumah berukuran sedang yang terdapat dibelakang villa ini. Sunggyu sudah mengatakan pada mereka agar menyediakan bahan makanan manusia. Jadi Sungyeol dan Woohyun tak akan kelaparan nantinya .
Sunggyu sudah bertelepati dengan semuanya tadi. Masih belum ada tanda apa-apa dari Sera. Sunggyu masih bisa sedikit bersantai sambil tetap menjaga Woohyun dan Sungyeol
***
“Gyu~”,
Sunggyu merasakan kasur yang ia tiduri sedikit berguncang karena Woohyun menaiki kasur itu .Sunggyu tersenyum saat Woohyun mendapat kearahnya. Sunggyu menyambut nya dengan kedua tangannya yang melebar, siap memeluk nya.
“Ada apa?”, Tanya Sunggyu
“Kau belum menceritakan pada ku tentang siapa sebenarnya Sera. Ceritakan semua dengan rinci apa aja yang belum aku ketahui tentang apa yang terjadi dan siapa itu Sera”, pinta Woohyun.
Sunggyu mengangguk dan menumpukan dagunya diatas puncak kepala Woohyun.
To Be Continue
