PDKT

722 44 0
                                    

Didalam mobil hanya ada keheningan yang menimpa mereka, Ana tak berani memulai tapi ia sangat ingin bertanya banyak hal, begitu pun Regis, ia ingin bertanya kenapa Leo mengajaknya tapi ia merasa agak ragu untuk bertanya.

"Na, Gis" ucap mereka bersamaan.

"lo duluan aja" ucap Regis mengalah

"eh duluan aja, gapapa kok" Ana pun ikut mengalah

"hm, sejak kapan lo kenal Leo?"

"ah baru juga tadi"

"kenapa mau diajak jalan?"

"tadi tu dia ngajak trus mohon ke gue, ya gue males sebenernya tapi gue ga tau cara nolaknya, gue bawa aja si Bila biar ga berduaan" Ana menjelaskannya, Ana takut Regis salah paham.

"yaudah," Regis merasa agak lega mendengarnya.

Ana menarik nafasnya dalam dalam, Ana sangat mengerti dengan sikapnya Regis, Regis tetaplah Regis, dingin menjadi ciri khasnya. "untungg gue sayang yekann"

"lo mau nanya apa tadi?"

"ah apa yaa, gue lupa" Ana sebenarnya tidak lupa, hanya saja lidahnya terasa kaku untuk berbicara.

"lupa atau ga berani ngomong?" Regis sengaja menggoda Ana. Ia sangat tau dari sikap Ana. Regis lumayan bisa membaca tingkah dan gerak gerik seseorang.

Ana terdiam, kenapa Regis bisa tahu?

"Gis.." Ana berusaha memulai bertanya, ia ingin lebih mengenal Regis lagi.

"hm," Regis masih fokus menjalankan mobilnya.

"lo kok milih bareng gue?"

"yakali gue sama Bila, ga kenal gue"

"hm, trus kok bisa sama Kak Leo?"

"gabut gue, makanya ke rumah Leo"

"emang cewe lo ga ngajakin malming?" Ana hanya mengetes Regis.

"gue ga punya cewe" jawab Regis dengan sangat jujur

"punya mantan pasti?" Ana terkekeh geli.

"engga Na"

"ha? Ga ada? Tapi ga mungkin" Regis menginjak rem mobilnya karena lampu merah.

Regis memutar arah kepalanya ke Ana menatap Ana dalam, ia mencondongkan badannya sedikit membuat Ana langsung membeku tak dapat bertukik.

"kenapa lo pengen tau?"

"gu..gue cuma.." Ana tak tau harus berkata apa, Regis berhasil membuat detak jantungnya semakin cepat dan cepat.

Tingkah Ana sangat aneh menurut Regis "salting kan, apa Ana suka gue?"  Regis tak berani bertanya langsung tentang ini, ia ragu dugaannya benar atau tidak. Regis menormalkan posisi duduknya kembali dan menjalankan mobilnya.

*****
Di sisi lain...

"nama lo siapa?" Leo mulai membuka suara.

"gue Abila, temen gue biasanya manggil Bila" dengan gugupnya ia menjawab

"sekelas sama Ana?"

"iya kak, sebangku malah" Bila tersenyum ke Leo, senyum yang ditunggu banyak pria.

"lo mau makan ga?"

"ha? Trus Ana sama Regis?" ucap Bila panik

"biarin aja mereka, kita aja yang makan"

"seriusan kak?" Bila benar benar senang, ingin rasanya ia berteriak disini tapi ia urungkan.

"iyaa, gue kan yang bawa lo, sampe pulang lo tanggung jawab gue" Bila mengangguk senang sambil senyum-senyum sendiri.

You Are My Prince From Volleyball [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang