pengakuan seorang Regis

615 30 5
                                    

Flashback..

Di aula hanya ada Regis dan Herlin.

"udah gue duga itu elo" ucap Regis

Herlin tersenyum. Itu membuat Regis kesal sendiri

"mau lo apa?"

"mulai hari ini setiap pulang sekolah, lo anterin gue kerumah"

"gue ga bisa anter lo pulang,"

"kalo lo ga mau, yaudah lo bakal tau besok apa yang bakal gue lakuin"

"apa?" tanya Regis dengan wajah datar

Tapi ekspresinya mulai menampakan wajah panik karena Herlin mengatakan 'Ana' tanpa suara.

"lo apain Ana?"

"gue juga ga tau, gue mau pikirin dulu"

"kenapa lo jadi licik kek gini?"

"gue licik? Haha engga kok sayangg, cuma lagi pengen ngerjain orang aja"

"Lin, gue udah punya pacar, stop gangguin"

"oooo sekarang Regis udah punya pacar, trus udah bisa moveon dari gue, sayang banget yaa" ucap Herlin sambil memainkan kukunya.

"lo boleh ngerjain gue, tapi jangan Ana, dia ga tau apa-apa"

"oh jadi dia ga tau tentang kita? Wahh kebetulan banget, jadi dia ga tau dong siapa yang ngerjain dia nanti"

"dia tau tapi.." Regis diam sejenak

"tapi ga semuanya? Haha gue bisa aja jadiin itu umpan"

"Herlin! Lo--"

"apa?! Gue cuma mau lo anterin gue pulang setiap hari, apa itu susah?"

"aarrgghhh!! Shit!" Regis menggeram

"yaudah gue anter! Tapi stop neror Ana!" lanjutnya.

"oke, pilihan yang bagus sayang" ucap Herlin

*****

Hari ini cukup membosankan bagi Ana. Ia tampak lesu, dan hari ini pun ia ke sekolah tidak dengan Regis.

Ana melipat tangannya ke atas meja dan membenamkan wajahnya disitu

"oii Na! Napa lo?" sapa Bila sambil menepuk bahu Ana.

Ana hanya diam

"woy, lo denger gue ga sih?"

"iya gue denger" ucap Ana yang masih membenamkan wajahnya.

"Napa lo? Lesu gitu"

Ana mengangkat kepalanya dan menghadap Bila.

"ya ampunn temen guee!! Lo kenapaa? Mata lo bengkak gitu, lo habis nangis?"

Ana hanya mengangguk, kemudian memeluk Bila.

"Bil gue ga mau kehilangan Regis! Ga mau Bil, tapi dia selalu bertingkah seolah-olah hanya gue yang sayang ke dia" tangisannya kembali terdengar

Bila mengusap punggung Ana

"emg lo yakin Regis ga sayang sama lo? Dia sayang kok sama lo"

"gue ga yakin Bil. Mungkin dia cuma kasian sama gue makanya dia nembak gue"

"Ana lo ga boleh mikir kek gitu, kita cari tau dulu"

Ana melepas pelukannya.

"udah jangan nangis lagi" ucap Bila.

Saat di kantin Ana hanya banyak diam, kali ini ia tidak memesan makanan, hanya minuman saja.

"Na, udah dong, setidaknya lo habisin minum lo, makan engga, minum juga ga habis"

You Are My Prince From Volleyball [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang