Maaf

605 30 0
                                    

Semua terbungkam melihat sosok yang ada disamping Ana.

"Regis bukan? Regis kan??" tanya Stevan

Semua mengangguk seketika.

"kok beda gitu yah?"  ucap Nanda.

Apa yang mereka lihat? Yah, mereka melihat Regis menggandeng tangan Ana. Hal yang tak biasa dilakukan Regis sebelumnya, dan sekarang mereka melihat Regis yang baru.

Ana dan Regis terus berjalan dengan senyum diwajah mereka dan tak menghiraukan banyak pasang mata yang melihat mereka.

"apa apaan inii fergusoo?!" entah kenapa Stevan merasa sedikit kesal. Karena sekian lama mereka menunggu kedua sejoli itu tapi malah tidak dihiraukan dan berjalan terus melewati mereka.

"gue nunggu mereka dari subuh tadi njirr, kesel gue lama-lama"

"eh lo kenapa kesel gitu? Bagus dong mereka udah baikkan, emg itu kan tujuan kita?" sanggah Nanda.

"yaa setidaknya sapa kek, masa kita udah nunggu dari tadi ga disapa?"

"emang elo siapa mereka?" tanya Leo sambil menepuk bahu Stevan.

"gue temennya Regis"

"emang Regis ngakuin kalo lo temennya?"

"kalian jahadd T_T"

*****

Dikelas Regis diam tak menyapa temannya yang sekarang mereka semua merasa canggung karena kejadian hari itu.

"Gis," sapa Nanda

"lo yakin udah baikan sekarang?"

"yakin, kenapa emang?"

"kok gue ngerasa aneh ya liat sikap lo"

"aneh gimana?" Regis menatap Nanda penuh heran. Ya wajarlah temannya bicara seperti itu.

"yaa aneh ajaa, kek ada rasa canggung gitu" Nanda berucap dengan hati-hati.

Regis menatap Nanda dengan ekspresi datarnya, namun sedetik kemudian ia tersenyum dan merangkul temannya itu.

"canggung apanya brohh?"

Nanda yang kebingungan hanya diam saat dirangkul Regis. Fix! sekarang Regis balik pada keceriaannya dulu saat ia sedang hangat-hangatnya dengan Herlin.

Tapi tiba-tiba Nanda menampar sedikit pipi Regis agar melepas rangkulannya.

"wanjayy gue ditampar" ucap Regis sambil mengiris memegang pipinya

"mau gue tampar lagi lo?"

"lo kok sensi bgt si? Datang bulan?" canda Regis.

"kemana aja lo?" tanya Nanda langsung

"oooh jadi lo kangen?"

"gue tampol nih mulut lo"

"ya lagian kepo banget sih, mau kemana kek ya suka suka gue dong"

"bukan masalah suka suka lo doang Gis, gue, Yoga sama yang lainnya ampe mampus nyari lo sana sini"

Regis hanya diam mendengarkan Nanda. Lalu 2 detik kemudian "yaa gue kan udah bilang jangan cari gue"

Namun Nanda tak menghiraukan alasan Regis.

"bahkan gue sama yang lain ga baikan sama Ana, cewe lo. Sampe sekarang masih diem-dieman"

Regis dengan cepat merespon pernyataan dari Nanda.

"kalian marahan?"

Nanda menghembuskan nafas berat, dengan sabar ia cerita kepada Regis tentang apa yang terjadi antara Ana dan teman-temannya termasuk Yoga juga.

You Are My Prince From Volleyball [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang