hari itu datang

790 38 1
                                    

Ana berdiri diatas kasurnya dan mencerna kembali perkataan Regis tadi. Namun, tiba tiba Ana melompat lompat riang diatas kasurnya sambil teriak teriak ga jelas.

"aaaa gue seneng ya Tuhan, makasihh Ya Allah, Regis respon guee, ga nyangka duhh jantungg tolong jangan copot yaa"

Kegiatannya itu terhenti, pintu kamarnya terbuka dan terlihat jelas Bundanya berdiri disana.

"ngapain kamu?"

"ah hahah bunda kepo nih"

"hayoo, lagi jatuh cinta ya?"

"eng..engga kok Bun, Ana seneng aja ada yang beliin Ana eskrim"

"siapa?" tanya Amara yang sangat penasaran

"mau tau ya? Tapi jadiin rahasia, oke?"

"oke"

"janji?"

"iyaa bunda janji" ucap Amara meyakinkan Ana

"Regis yang kasihh"

"Regis? Yang ngaterin kamu waktu itu?"

"iyaaa bunda, duhh senengnya,"

"kamu suka sama dia?"

Ana dengan cepat menganggukkan kepalanya.

"anak bunda udah gede yaa sekarangg" Amara mengacak acak puncak kepala Ana.

"tapi kamu harus hati hati, jangan asal percaya sama orang. Oke?"

"tenang aja bun, Regis baik kok, dia sering beliin Ana eskrim, pas ada yang jahilin Ana dia belain Ana, pas Ana jatuh dia bantu Ana trus bawa ke UKS, baik kan?"

"wahh, segitu deketnya kalian? Sampe dia peduli gitu?"

"hah, apa bun?"

"iya, kan dia lindungin kamu, berarti dia peduli. Kamu ga ngerasa?"

"Ana ga sampe mikir kesitu, tapi pas dia ngelakuin hal hal itu Ana seneng ga karuan"

"anak Bunda udah ngerti cinta, yaudah ntar jangan lupa makan malem. Oke?"

"oke bun"

Amara berjalan keluar kamar Ana.

Beberapa menit kemudian Ana keluar dari kamar dan makan malam bersama bunda dan papanya.

"Na, gimana sama sekolah kamu?" tanya Mr. Kai selaku papanya Ana.

"baik baik aja kok"

"masih latihan volly?"

Mood Ana mulai rusak, Ana tau apa yang akan dibahas papanya

"masih"

"kenapa masih latihan? Mending kamu--" ucapan Mr. Kai tiba tiba dipotong oleh Ana

"pa, udah dong, Ana ga mau bahas itu. Bisa ga papa bahas yang lain aja? Toh volly juga ga ganggu belajar Ana" Ana berdiri dan menyudahi makannya, ia kembali ke kamarnya saja. Bedebat dengan papanya hal yang paling melelahkan.

Ana mengunci pintu kamarnya. Ia memilih untuk tidur saja.

*****
Sabtu, 10:15 wib

Ana, Bila dan Dwi berjalan menuju kantin. Ana tampak tak bersemangat, dan badmood.

"napa lo?" tanya Bila yang sedari tadi heran dengan sikap Ana.

Ana hanya diam, sampainya dikantin Ana memesan minumannya sendiri, kali ini ia tak ingin makan.

"gue udah pesen duluan," ucap Ana

"kita kita ga lo pesenin juga?" ucap Dwi

"males, pesen ae sendiri"

You Are My Prince From Volleyball [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang