Pada awalnya..

2.9K 94 1
                                    

Hiruk pikuk di sebuah kelas X MIPA 5 dikarenakan guru-guru mengadakan rapat. Araina gadis yang lumayan susah untuk bergaul ini hanya diam di tempat duduknya, seorang gadis mendekati Araina dan duduk dibangku sebelahnya.

"hei boleh gue duduk?"

"ah iya boleh" Araina agak sedikit kaku dengan suasana seperti ini.

"kenalin gue Abila Cicely, panggil aja Bila" Bila mengulurkan tangannya ke arah Araina.

"gu..gue Araina Angustias, panggil aja Ana" Araina membalas mengulurkan tangannya dan memberi senyum termanisnya

Bila adalah gadis tomboi yang hanya pandai bergaul dengan cewek, namun sangat tertutup dengan cowok. Walaupun gayanya tomboi, tapi banyak sekali cowok yang ingin memiliki hatinya. Bila memang cantik, bibir mungil yang selalu basah, bulu mata lentik, hidung mancung, intinya sangat cantik seperti namanya. Selain itu, dia juga memiliki bakat bernyanyi, dan sangat handal dengan gitar. Siapa coba yang tidak mau dengan gadis ini?

"nama lo cantik"

"lo lebih" Ana kembali tersenyum

"lo tau kenapa gue dikasih nama gitu?"

"kenapa? Kan bagus"

"Abila itu dari bahasa latin artinya cantik, dan Cicely itu artinya musik, nah-" tiba-tiba Ana memotong perkataan Bila.

"ets tunggu, apa hubungan nya cantik sama musik?"

"ah elah, belum juga selesai gue ngomong, dengerin dulu. Nah, cantik itu maksudnya gue kalo gede pasti cantik kayak emak gue bilangnya sih, tapi musik itu karena emak gue suka hal yang berhubungan dengan musik trus gue dikasih nama itu, emak gue tuh mau gue jadi penyanyi, penerus dia kalo udah pensiun" dengan penuh semangat Bila menceritakan sedikit tentang dirinya.

"lo bisa nyanyi?"

"woiyaa bisa dong" Bila menjawab dengan bangganya

"coba kalo gitu"

"etss jangan disini, ntar orang lain denger"

"kenapa emang?"

"eh mm, oiya kalo gue bikin videoclip lo mau ga jadi model videoclip gue?" Bila memilih untuk mengalikan topik pembicaraan.

"haa?! Model videoclip?" Ana kaget bukan main, baru juga kenal beberapa menit yang lalu gadis ini malah memintanya menjadi model? Apa tidak terlalu cepat?

"iyaa, mau ga?" Bila dengan penuh semangat menganggukkan kepalanya.
"gimana ya, gu..gue ga bisa acting"

"ah gampang, ntar juga diajarin"

"terserah lo aja deh, gue mah ngikut"

"siyapp cantikk" Bila mengacungkan kedua jempolnya.

Sejak saat itu, Ana dekat dengan teman barunya seorang gadis tomboi yang cantik. Tak heran jika banyak cowok yang ingin memenangkan hati gadis yang bernama Bila ini.

*****

"baik, saya disini mengumumkan bahwa setiap siswa kelas X harus memiliki satu ekstrakurikuler, dan harus rajin mengikuti kegiatan yang dipilih. Disini ada ekstrakurikuler Basket, Voli, Renang, Bulu tangkis, Silat, UKS, PMR, Menari, Paskibra, dan Pramuka. Kalian bisa tulis di kertas ini ekskul apa yang kalian inginkan" seorang guru BK yang ditugaskan untuk mengumumkan ekstrakurikuler, ia memberikan sehelai kertas dan pena.

"eh Na, lo mau ikut ekskul apa?" Bila dengan sengaja menyenggol tangan Ana.

"hmm, voli sih"

"emang bisa?"

"bisa tapi ga terlalu bisa"

"ih apaan si, bisa apa engga nih?"

"ya emang harus bisa dulu gitu?"

"yaudah gue voli juga aja"

"lah kok niru?" Ana menaikkan sebeleh alisnya dan memasang wajah bingung.

"lah? Ga boleh? Serah gue dong"

"lama-lama gue curiga juga sama lo Bil"

"gue masih normal kalii Na-_-"

Tawa Ana tanpa sadar terlepas mendengar celotehan teman barunya itu.

Mereka berdua sepakat memilih ekstrakurikuler vollyball. Ana memang sangat menyukai permainan bola voli sejak ia masih kelas 1 SMP. Karena itu lah ia sangat ingin pandai dalam olahraga ini.

"hari senin sama jumat?" Bila melihat jadwal ekskul voli yang sudah ditentukan.

"sekarang dong berarti?" ucap Ana dengan penuh semangat.

"yaiyalah, kan senin Ana"

*****

Sore ini, Ana sudah berada di sebuah gedung olahraga. Ia berniat untuk memasuki GOR tetapi langkahnya terhenti saat mendengar teriakanyang memanggil namanya, suara itu cukup familiar bagi Ana.

"woii Ana!! Tungguin gue!" Terlihat Bila yang sedang berlari ke arah Ana, Bila tepat berhenti disebelah Ana, ia mengatur pernapasannya.

"Bila? Ngapain pake lari-larian, teriakin nama gue lagi, malu tau diliatin"

"lo temen apa bukan sih? Gue capek lari-larian, kasih minum kek"

"minum lo?"

"YA AMPUN ANA! GUE LUPA!!" Bila menepuk jidatnya, ia benar-benar lupa membawa minum.

"yaudah masuk aja dulu, ntar gue beliin minum"

"bener yaa? Ga bohong?"

"gue ga pernah bohong"

Mereka pun memutuskan untuk masuk ke dalam GOR, Bila yang sudah kehausan langsung memesan minuman botol yang ada di sana.

"sabarr dong Bil, kek setahun ga min--aww!!" Tiba-tiba omongan Ana terhenti, sebuah bola mendarat ke kepalanya, Ana langsung jatuh ke lantai sambil memegangi kepalanya yang terasa pusing.

Bila terkejut dengan kejadian barusan, tanpa pikir panjang ia meletakkan minumnya dan langsung menuju ke arah Ana.

"Na, lo gapapa?" Bila terlihat sangat panik.

"sorry, lo gapapa?" seorang cowok menghampiri Ana, dan menyamakan posisi wajahnya dengan Ana. Ana hanya diam menunduk karena lemparan bola yang cukup kuat tadi membuatnya sangat terkejut.

"hei, kenapa? Pusing?" Cowok itu mengelus kepala Ana dengan lembut, karena ia sangat merasa bersalah.

"hm, gue gapapa" Ana memberanikan untuk melihat wajah cowok itu. Tapi tiba-tiba jantung Ana berdetak lebih cepat saat mata cokelat itu menatapnya.

"lo yakin?"

"iy..iya"

"kalo gitu kenalin, gue Regis Evano, lo boleh panggil Regis"

BERSAMBUNG...

You Are My Prince From Volleyball [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang