setelah sekian lama

594 32 1
                                    

Saat sudah sampai depan rumah Ana, bukannya turun dari mobil melainkan menangis tanpa suara. Neo hanya diam menyaksikan isakan dari tangis Ana, ia tak berani menanyakan apa yang terjadi pada gadis itu.

"Neo.." panggil Ana dengan suara serak.

"iya Na?"

"ga jadi"

Neo yang sudah menanti Ana bercerita malah menghela nafas berat karena ucapan Ana barusan.

Ia berusaha sabar

"udahh, sana masuk rumah, istirahat, jangan mikirin masalah apapun. Jaga kesehatan lo. Ok?"

Ana hanya mengangguk pelan. Ia turun dari mobil diiringi oleh Neo. Sampai di depan pintu, Ana berhenti lalu mengangkat kepalanya menghadap ke Neo.

"makasih Neo. Lo udah baik ke gue"

"Na, walaupun sekarang kita ga pacaran lagi, tapi gue masih bisa jadi sahabat lo. Dan jujur, liat lo kek gini gue kebayang gimana nyeselnya gue putusin lo dulu"

Ana menatap Neo bingung.

"gue tau kok kalo gue minta balikan pasti lo ga bakal mau dan lebih benci ke gue, mending gue milih sahabatan aja"

Ana mengangguk mengerti.

"orangtua lo mana?"

"sibuk" jawab Ana seadanya.

"yodah tidur gih, besok mau dianter sekolah ga?"

"ga usah."

Neo mengangguk paham.

"eh tapi..lo mau ga jemput gue besok pulang sekolah?"

Neo bingung kenapa Ana sangat tiba-tiba?

"boleh, tapi mau ngapain?"

"temenin gue ke suatu tempat"

"ooh gitu, oke sip"

Kemudian Ana masuk ke dalam dan mengenci pintu rumahnya. Sepertinya kali ini ia akan sendiri dirumah.

Langkah demi langkah berjalan memasuki kamarnya lalu menghempaskan tubuhnya. Kantuknya sudah tak tertahankan. Ana langsung tertidur dengan keadaan kusut.

*****

Regis Pov

Regis berjalan disekitar apartemen yang di sewanya untuk bebebrapa hari menginap. Ia duduk di sebuah taman tempat ia pernah diberi bunga oleh Ana, tempat dimana Ana memintanya untuk berfoto bersama. Ia mengingat semua itu sekarang.

Regis mengusap wajahnya dan meremas rambutnya untuk meluapkan kekesalan dihatinya.

"maafin gue Na" suaranya terdengar parau.

Semakin lama tangisan Regis terdengar sedikit demi sedikit. Ia tak tahan.

Terakhir kali ia menangis saat kehilangan ibunya. Dan sekarang ia menangis karena memang ia menyakiti Ana. Menurutnya sama saja ia menyakiti hati seorang ibu.

Setelah sibuk meluapkan ganjalan dihatinya, Regis mulai menghentikan tangisnya. Ia berjalan untuk kembali ke apartemen.

"selamat malam Na. Semoga besok lo bisa lupain gue"

*****

Esoknya Neo menjemput Ana, ia menunggu di depan gerbang sekolah.

Dari kelas, Ana cepat-cepat memebereskan mejanya, dan langsung berlari keluar tanpa berbicara dengan Bila. Memang sejak saat ia berdebat tadi malam Ana menjadi lebih dingin ke Bila dan yang lainnya.

You Are My Prince From Volleyball [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang