sebuah cerita kita

715 45 2
                                    

Drrtttt

Ana merasakan HPnya bergetar, ia langsung membuka layar HP dan melihat 'Whatsapp dari Abila'

Whatsapp

Abila : "Na, gue pulang duluan bareng Leo"

Araina : "yee trus lo ninggalin gue?"

Abila : "berduaan ae dulu ama Regis"

Araina : "apaa sih-_-"

Read...

"ah yaudahlah" Ana menghela nafas berat.

"kenapa?"

"tadi Bila WA gue, katanya pulang duluan"

"kok cepet? Kan masih jam 9"

"ga tau deh, oiya habis ini kemana?"

"lo ga mau pulang juga?"

"gue males dirumah, gabut" Ana menundukkan kepalanya, raut wajahnya tiba-tiba berubah.

"lo kenapa tiba-tiba gitu?"

"gue gapapa" Ana memaksakan senyumnya lalu memutar kepalanya ke kanan untuk melihat pemandangan malam nan indah menurutnya.

Regis merasa aneh dengan gadis dihadapannya ini, ada apa? Regis hanya menatap Ana dalam dalam ia berusaha untuk membaca raut wajah Ana.

"ada sesuatu yang mengganggunya!" ucap Regis dalam hati, Regis berpikir sebentar lalu menatap Ana kembali,  sebuah ide muncul di pikirannya.

"Na,ikut gue" Regis berdiri lalu menarik tangan Ana.

"eh ke..kemana? Tunggu duluu, jangan tarik tarikk Gis" Ana kewalahan, langkah Regis terlalu cepat, kenapa Regis sangat bersemangat seperti ini? Mereka masuk kedalam mobil.

"kemana sih Gis?" Ana sangat heran dengan tingkah Regis barusan.

"lo bilang gabut dirumah"

"ya trus kenapa?"

"yaudah kita pergi"

"kemana Gis?"

"ntar juga lo tau," Ana memilih untuk diam saja kali ini, toh sebentar lagi dia akan tau kemana Regis akan membawanya.

Mereka sampai ditempat tujuan, Regis sangat tahu Ana pasti menyukai tempat ini, ya, Regis membawanya ke puncak. Tempat yang sangat tenang dan nyaman menurutnya.

"waahh bagus bat pemandangannya, banyakk lampu lampu, " Ana sangat sangat menyukai pemandangan ini, ia mengeluarkan HPnya untuk mengambil beberapa gambar.

Regis tertawa pelan, ia merasa beruntung membawa Ana kesini. Regis duduk di bangku taman, membiarkan Ana berbuat sesukanya. Pandangan Regis tak bisa lepas dari Ana, ia terus menatap Ana dan sekali kali ia tersenyum.

Ana puas sekali berselfie dari tadi, ia sangat suka tempat ini. Mata Ana menangkap basah seseorang yang sedang duduk menatapnya, siapa lagi kalau bukan Regis. Lalu, Ana menghampiri Regis dan duduk disebelahnya.

"Gis, makasih ya udah bawa gue kesini, gue suka" Ana tersenyum manis ke arah Regis.

"gue tau lo ada masalah, makanya gue bawa kesini"

"ha? Kok lo tau?"

Regis tak menjawab pertanyaan Ana, ia hanya tersenyum.

"tempat ini selalu jadi penenang gue," Regis mulai bercerita.

"berarti lo sering kesini?"

"hm, kalo ada masalah gue selalu kesini,duduk disini"

"emang masalahnya berat ya?"

You Are My Prince From Volleyball [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang