Regis Evano

1.4K 70 0
                                    

"kalo gitu kenalin, gue Regis Evano, lo boleh panggil Regis" ia mengulurkan tangannya untuk berkenalan.

"ah iya, gue Araina Angustias, panggil aja Ana" Ana membalas mengulurkan tangannya.

"mau gue bantu berdiri?"

"ah ga usah, gue bisa kok"

"maaf ya, gue ga sengaja tadi"

"hm santai aja, it's okay" Ana menampakkan senyum termanisnya.

"kalo gitu gue lanjut dulu" Regis membalas senyuman Ana dengan senyuman yang tak kalah manisnya, senyum Regis disertai lesung pipi di sebalah kanan. Regis berlari melanjutkan latihannya.

"ciee cieee yang lagi kasmaran" Bila menyenggol sedikit tangan Ana.

"Apa sihh, B aja"

"ganteng loh, cocok sama lo, lo cantik"

"masih banyak yang cantik dari gue, lo juga cantik"

"gue emang cantik, lo baru tau?"

"iya gue baru tau, kita kan baru kenal"

"serah lo deh, tapi firasat gue bilang lo bakalan jatuh hati sama tu cowok"

"ga usah ramal-ramal, lo bukan Dilan" Ana meletakkan tasnya di atas tumpukan tas-tas dan jaket. Bila hanya terkekeh geli melihat temannya yang langsung salah tingkah.

*****

"huh capek bat gue" Ana berjalan ke arah tasnya untuk mengambil minum.

"masih pusing?" Ana memutarkan kepalanya 90 derajat di samping kanannya. Terlihat orang asing itu sedang melihatnya, seperti lebih tua dari Ana.

"eh ga lagi kok kak" dengan perasaan takut Ana tetap menjawab, biar bagaimanapun Ana masih memikirkan etika ketika berbicara dengan orang yang lebih tua.

"bagus kalo gitu"

"kaka siapa ya?"

"lo mau tau?" pria ini sengaja menggoda Ana. Mungkin karena Ana terlihat cantik?

"ga juga sih" jawab Ana seadanya.

"kenalin gue Yoga Turner, kakaknya Regis"

"kakaknya Regis?!" Ana membulatkan matanya, ia sangat terkejut akan hal ini. Bagaimana tidak? Mereka sama sekali tidak ada miripnya!

"kok ga mirip? Beneran dah ga mirip sama sekali" Lalu Ana tersadar dengan apa yang dikatakannya "eh maaf kak" Yoga hanya terkekeh melihat tingkah Ana.

"santai aja, kita emang saudara tiri"
Yoga menjawab dengan santainya.

"oh pantesan" Ana terkekeh kecil merasa legah mendengar pernyataan barusan.

"oiya, gue belum tau nama lo"

"ah iya, gue Araina Angustias, biasanya orang manggil Ana"

"oke Ana, lanjut gih latihannya"

"bentar deh, capek kak"

Tak lama kemudian, Regis berlari ke arah Yoga yang sedang meminum airnya.

"wehh tumben lo baik, buat gue ya" Regis merebut minuman dari tangan Yoga dan langsung meminumnya.

"bocor nih botolnya" Regis mengembalikan botol minum yang sudah habis ke tangan Yoga. Lalu kembali melanjutkan latihannya.

"woii nyett, lo habisin minum gue? Beli sendirilah! Dasar kutu!" Yoga merasa kesal dengan tingkah adiknya barusan. Ana hanya tertawa kecil melihat tingkah adik dan kakak ini.

"kak Yoga," Ana memberanikan diri untuk bertanya.

"kenapa Na?" Yoga berjalan mendekati Ana yang sedang duduk dari tadi.

"kaka udah kerja pasti ya?"

"kok lo tau? Ah jangan-jangan lo cari tau ya?"

"apasih kak, baru juga hari pertama latihan disini, mau tanya ke siapa coba?"

"hmm, gue kerja, kenapa emang?" Yoga membenarkan pertanyaan Ana tadi.

"kerja apa?"

"photografer" Ana langsung terkejut dengan pernyataan Yoga barusan.

"photografer di perusahaan yang lagi terkenal itu ya?"

"keknya lo banyak tau tentang gue" Yoga mengangkat tepi bibirnya sedikit.

"ih engga gitu, trus itu yang lagi main voli, yang tinggi itu bukannya model di majalah? Bener ga sih?" Ana lagi-lagi menerka dengan benar

"lo ada majalahnya?" respon Yoga dengan mimik wajah kaget.

"banyak bat majalah terbaru kek gitu kak di rumah, bunda koleksi. Hmm, jadi kaka photografernya?" Ana kembali bertanya dan memastikan dugaannya.

"iyaa cantik" Yoga tersenyum ke arah Ana.

BERSAMBUNG...

You Are My Prince From Volleyball [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang