muncul kembali

671 32 0
                                    

Haii guys:v
Maap nih yaa, baru bisa up sekarang:(
Minggu lalu ga sempet bikin ceritanyaa, soalnya ada kesibukkan mendadak *ahelah sok sibuk nih

Eh tapi bener gengs, menyangkut nilai dan masa depankuu😂 *lebay ih

Yasudah..
Selamat membaca readers kuu{}
Semoga makin sukaa

Jangam lupa vote yaa...
Kalian baik dehh:')

*****

Caffe Ariesta..

Ana sedang menikmati makanannya, tapi tidak dengan Regis, pandangannya menatap Ana yang sedang lahap memakan nasi gorengnya.

"udah berapa tahun lo ga makan?"

Ana menghentikan aktivitas makannya, ia menatap Regis sinis

"kenapa? Gue laper"

Regis hanya geleng geleng melihat tingkah Ana. Ia memutarkan pandangannya ke arah lain. Tiba tiba Regis membulatkan matanya, seorang gadis turun dari taksi lengkap dengan koper dan tas. Spontan Regis memukul meja, hal itu tentu saja membuat Ana terkejut bukan main.

"itu Herlin bukan?"

"wee kenapa si? Kaget gue!" Ana yang bertanya tak dihiraukan oleh Regis. Regis masih sibuk melihat keluar caffe.

"liat apa sih?" Ana pun ikut melihat keluar caffe. Ana juga melihat gadis itu, ia seperti baru pindahan, banyak sekali koper yang dibawanya. Yap! Ada 3 koper disana dan beberapa tas.

"tuh cewek mau pindahan kali ya? Rame bat tas sama kopernya" ucapan Ana masih tak dihiraukan oleh Regis.

"ribet ih, 1 orang barangnya sebanyak itu, gilaa" Ana terus mengeluarkan celotehnya.

"bisa diem ga sih? Berisik!" Regis merasa kesal dengan Ana yang seperti kicauan burung.

"emang kenapa sih? Tiba-tiba marah, gue cuma ngomongin cewek yang lo liat tadi, gue salah apa ke elo? Gegara gue makan banyak? Yaudah biar gue yang bayar sendiri!" Ana mengambil tasnya dan berjalan ke meja kasir untuk membayar makanannya, dan pergi begitu saja meninggalkan Regis.

"Ana!! Na! Araina!!" Regis terus memanggil Ana namun tak dihiraukan oleh Ana.

"mampus!! Kenapa gue jadi marah ke Ana, dia kan emamg ga tau. Duhh" Regis berlari mengejar Ana yang belum jauh dari caffe.

"Ana!! Araina!" Regis terus berlari, hingga akhirnya ia dapat menjangkau tangan Ana.

"apa sih!" Ana menepis tangan Regis

"gue anter lo pulang"

"ga usah! Makasih!"

"Na,dengerin gue"

"apa?"

"gue--" tiba tiba ucapan Regis dipotong oleh Ana.

"maaf Gis, gue nyesel marah ke lo" ucapnya dengan rasa penyesalan karena memang Ana tidak bisa marah terlalu lama pada Regis

"lah kok gitu? Seharusnya gue yang ngomong itu"

"gue ga bisa marah ke elo Gis"

"kenapa?"

Ana hanya diam, tak mungkin ia mengatakannya kepada Regis sekarang tentang perasaannya, Ana tak cukup berani tentang hal ini.

"yaudah ga usah jawab, gue anter lo pulang, oke?"

Ana hanya mengangguk menuruti, mereka berjalan menuju mobil.

Diperjalanan mereka hanya diam, tak ada yang berani berbicara, beberapa menit kemudian Ana melihat ada pameran. Ana sangat ingin kesana, tapi apakah Regis akan menurutinya?

You Are My Prince From Volleyball [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang