4 Years Ago,..

154 5 0
                                    

“Hei,” sapaku pada Christy “sudah siap ta buat besok minggu?”

“sudahlah,” jawabnya “E Villa nya Ronaldo itu dipuncak ta?”

“Kurang tau aku, tanya aja kedia kalo di atas puncak, enak Dingin.” balasku karena memang aku tidak tau keberadaan Villa Ronaldo secara Real.

akupun berjalan beriringan dengan Christy, menuju kelasku. Hari ini hari jum’at, kurang Dua hari sebelum rencana yang sudah kami rencanakan. kulihat teman teman ku dikelas sedang membicarakan planning tersebut. Sangat menyedihkan salah satu dari kami tidak diijinkan iku, yaitu Dina. dengan wajah kecewa, Dina menatap kedatanganku dengan Christy, menunjukkan bahwa sebenarnya dia ingin ikut walau tidak boleh.

“Heh, Jok lupa bahwa senter. Disana kalo malem sering lampu mati, tapi besoknya Hidup lagi.” Ujar Ronaldo.

“Kau yakin Bagus bisa nyetir?” Tanya Fransisca Gelisah

“Bisalah,” jawab Ronaldo, pemimpin acara ini, santai “tenang saja, buktinya mama nya Bagus membolehkan anaknya pergi tanpa jagaan.”

Iya juga ya, pikirku. aku bersyukur bisa berteman, sekelas, dengan mereka yang bisa membuatku nyaman sekolah disini, Kecuali Yono tentunya -.-. Anyway, aku sudah lama gk cerita tentang Yono ya? kenapa? karena aku Bosen menceritakannya -.- keanehan seiring terjadi dengannya. diapun makin nakal, walau sifat ‘Aneh’nya belum hilang, akibat gabung dengan Tomo, Rizali, dan Vicky, yang terkenal dengan Sifat nakal setiap personilnya. -.-. Entahlah, mereka semua tiba tiba hilang sendiri seperti ditelan bumi, lalu muncul ketika bel sekolah berbunyi. Karenanya kami jarang berteman dengan mereka semua.

Ternyata hari ini kami hanya disuruh menghias Banner-banner yang ada dikelasku. Teman-temanku ingin temanya “History Class” dan tentu saja aku menyetujui nya. Besok Rapot-an, dan besoknya lagi udah libur. yang artinya Rencana Ronaldo bisa kami jalankan.

Meskipun kami hanya menghias kelas, kami pulang tetap seperti biasanya, yaitu jam 15.00. dan artinya Teman temanku yang muslim akan jum’at-an bersama Sekolahan dimasjid diluar sekolah. Tak terasa, berkat jerih payah kami, mencari, mem-browsing, mendata tentang bangunan bangunan bersejarah seperti Big Ben, Colloseum, Pisa, dan Eiffel, kelas kami terlihat lebih Elite karenanya.

Kulihat jam sudah menunjukan pukul 11, yang artinya teman kami yang muslim harus sholat Jum’at-an, dan aku harus stay disekolah bersama teman temanku yang Kristiani lainnya, yaitu Bagus, Fransisca, Christy, dan Adriana.

Kulihat sekolahan kami sudah terasa Sepi, Mati dan menakutkan, ketika teman temanku pergi untuk Jum’at-an. aku pun berjalan di depan kelasku, menuju tempat dimana aku suka sendirian, yaitu di depan kantor guruku (yang saat itu sedang sepi, karena guruku pergi, entah kemana), di atas pagar yang permukaannya Halus, berkeramik, (yang memisahkan Kantor dengan lapangan Basket sekolah kami) dengan lebar sekitar 30 cm, panjang pagar sekitar 2 meter, yang disebelahnya terdapat pohon Keres besar, yang aku yakin umurnya sudah mencapai kepala 5, dengan naungan langit langit kantor sekolahan kami yang menjorok, melindungi dari terpaan hujan. Aku suka berdiam diri disana, duduk duduk menunggu teman temanku kembali. Kudengar lagu Mr. Mr. , yang artinya kakak kelas yang cewe, pengemar Korea, Fransisca, Christy, Adriana, dan Dina, akan latihan, menyambut Pensi sekolah, bulan depan.

Kulihat langit mendung. Tumben, padahal sudah bulan Juni, pikirku dalam hati. Kurasakan tetesan tetesan kecil air membasahi pipiku. Hujan. tak sampai satu menit, hujan berhasil menghapus debu debu yang menempel di atas atap sekolahan kami. Deras juga, pikirku dalam hati. Kulihat penjaga kantin disekolahan ku berlari lari kecil menerpa hujan. Karena tempat ku yang dinaungi langit langit, aku tak kehujanan. walau tetesan demi tetesan hujan berhasil membasahiku.

Mystery of My LifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang