Kilauan putih menyilaukan mataku, membuatku merasakan buta untuk sementara. Kubuka mataku, dan kubiasakan dengan keadaan sekelilingku. Tak berubah. Sepi mati, tak terawat. Akibat semak yang kududuki, aku bisa merasakan empuk dibadanku, walaupun kakiku penuh goresan duri, dan tentu saja gigitan nyamuk. Entahlah sekaan jam berapa, bayangan pohon tepat dibawahnya, menandakan bahwa matahari tepat diatasnya. Hari sudah siang.
Kurasakan mulutku terasa kering. Tengorokanku sangat kering. Perutku meraung raung minta untuk diisi. Kuputuskan untuk mencari sesuatu, walau aku tak yakin apa yang kucari itu.
3 menit setelah aku mengepak barang, Bunyi aneh kudengar,
Srekk,.Srek,..
Bunyi daun bergesekan dengan benda, yang aku tak tau dimana asalnya itu. suara seseorang menggagetkanku,
“Hei, Bagaimana ini Ron?!!” kata seorang, yang aku yakin, aku tak kenal suara itu. Dari nadanya, orang itu terdengar jengkel.
“Entahlah, coba kita kesana.” jawab seseorang, Yang entahlah, kemungkinan namanya Ron.
“Toni, coba bawa ini.” kata orng pertama. Bunyi sebuah benda dilempar kudengar.
“Heh” jawab Toni, orang ketiga. Setelah itu sunyi. suara langkah kaki 3 orang menghampiriku, baru kusadari bahwa bunyi itu sangatlah dekat dengan diriku. Dan akhirnya berhasil kulihat tubuh ketiga orang itu. Terlihat sangar, dengan tengkuk mereka yang kekar, dan rambut mereka yang dibuat berdiri, salah satu dari mereka botak. Berpotongan tinggi. Kubersyukur mereka bukanlah orang yang kulihat dimalam sebelumnya.
Entahlah, ideku muncul. Mungkin saja mereka mencari jalan keluar dari hutan ini, pikirku. Lagian, dengan aku bergabung dengan mereka, aku tidaklah sendiri, keselamatanku lebih terjamin, tanpa perlu dikejar kejar sosok itu lagi, pikirku.
“Heii!!” teriakku yang kuharapkan terdengar oleh mereka bertiga. dan haapanku terkabul, mereka berpaling dan menatapku, yang hanya berjarak sekitar 10 meter dari mereka. Mereka menatapku heran sekaligus kaget, mereka saling berpandang pandangan. hingga Seorang yang lebih bear dari mereka semua menjawab
“Hei, Kenapa kau bisa disini?” tanyanya, sambil melambaikan tangannya menyuruhku datang mendekat.
akupun mengangkat tasku dan datang mendekat.
“Aku terpencar, temanku menghilang, entahlah, mereka pergi mencari teman kami yang jatuh terpelosok kehutan ini. 2 diantara kami tetap berada dimobil kami, entahlah mungkin mereka ikut kebawah.” jawabku
“Ohh,kamipun sama ,.. sepertimu.” jawab belum pernah kuudengar, dialah Toni, aku tak mengenal suaranya karena dia hanya mengerang sebelumnya.
“Ya sama sepertimu.” kata Ron, sambil menepuk punggung Toni yang lebih rendah dari Ron, meskipun tetap lebih tinggi daripada diriku.
Setelah hening sesaat diantara kami, Ron menanyakan,
“Kau mau bergabung dengan kami?” tanyanya.
Kupikir sesaat. kulihat mereka semua, hanya Toni lah yang raut wajahnya tak memancarkan apa apa. sedangkan lainnya seolah olah mengharapkan kehadiranku untuk hadir, bergabung dengan kelompok mereka.
Kuputuskan bahwa hal itu perlu.
“Baiklah, kalian tak keberatan kan?” tanyaku.
“Tidaklah, namaku Turo, ini Ronnie, ini Toni.” kata orang yang aku tau sekarang bahwa namanya Turo, sedangkan lainnya aku sudah mengetahuinya. Ronnie memiliki postur tubuh yang lebih besa daripada Toni, tapi Turo lah yang terbesar diantara mereka. Mereka masing masing membawa tas, yang terlihat berat. Entahlah apa isinya. “Namamu?” lanjutnya, sambil menawari tangannya untuk bersalaman denganku.
“Sam.” jawabku sambil menerima saluran tangan Turo.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mystery of My Life
Mystery / ThrillerSemester baru disekolahan yang baru,.. mungkin hal itu akan baik baik,.. awalnya,.. Dan semenjak ia datang,.. Kejadian misterius Mengikutinya,.. Membuatku terombang-ambing dalam ketakutan,.. Dan selama aku bingung memikirkan Hal tersebut, waktupun b...