Go To Ronaldo's Villa,..

114 7 0
                                    

Besoknya,.. (Kembali Ke Sam yang 4 tahun kemudian)

Hari ini Sabtu yang tandanya mamaku harus ke sekolahan untuk mengambil rapotku (dan aku harus yakin nilaiku CUKUP bisa membuat mamaku bangga), sementara aku menyiapkan untuk besok. dan Kau tau besok hari minggu, dan artinya, Yap! Besok adalah hari yang ditunggu tunggu.Karenanya Ronaldo terus menerus nge-SMS kami, yang isinya “PING!! jangan lupa!!!” atau “Ojok Lali!!” dan sebagainya. -.- Karena Greget-an akupun membalasnya,

“Jok rameh ae, Nyocot!!”  -.-

dan usahaku sukses, Ronaldo tidak lagi membuat HPku terus bergetar.

Kupilih mana baju yang mungkin aku pake disana. kebanyakan aku bawa celana panjang, karena disana tentunya dingin karena Villa Ronaldo berada dipuncak gunung.

Setelah semuanya siap, jam sudah menunjukan pukul 12, kudengar Mobil mamaku datang. aku pun segera turun dan mendapati mamaku membawa rapotku, dan sekantong penuh berisi jajan dari supermarket. Tak peduli dengan rapot, akupun ‘merampas’ kantong plastic mamaku dan berlari menuju kamarku, meninggalkan mamaku yang melongo sambil memegang Rapotku. O.o Yap! I’m Greedy! and I’m so proud! :P

Sesampai dikamarku yang amburadul akibat pakaian yang berserakan dimana-mana, akupun ‘melemparkan’ tubuh ku keatas kasur, tak peduli apa yang dikatakan orang lain bila melihat kamarku yang berantakan. Akupun memutuskan untuk memainkan game Nds karena tak ada kerjaan lain. Karena ngantuk, akupun tertidur.

Malam pun tiba,.. Dengan hati gelisah memikirkan besok, akupun  mondar mandir kesana-kesini. Bahkan aku berpikir hari esok takkan datang. saat seperti ini, waktu begitu lama rasanya, tapi ketika sudah mengalami hal seru, waktu selalu terasa lebih cepat, bahkan sering waktu yang mengakhirinya.

Tapi dugaanku salah, akhirnya esok tiba juga. Setelah kebaktian digereja, akupun pergi menuju tempat yang telah ditetapkan sebagai tempat pertemuan. setelah menemukan, akupun menghabungkan diri dengan mereka.

“Hei,” sapaku.

Kamipun masuk kedalam mobil Nicky yang sudah ada Bagus didalamnya, memegang setir dengan percaya dirinya.

“Yang di jemput di sini Cuma ini tok to?” Tanyaku.

“Iyo, makanya sekarang mau berangkat.” Balas Ronaldo dengan gaya sok memimpin.

Dan Mobilpun mulai berjalan, membawa kami kedalam perjalanan besar, yang kami sendiri tak tau, aman atau tidak.

“Christy dijemput dirumahnya to?” Tanya Fransisca.

“Ya, memang searah, tapi nanti harus belok dikit kalo jemput Difo.” Jawab Ronaldo.

“Berapa jam kalo mau sampai ke villa mu?” Tanya Adriana

“Gk sampek 1 hari, tp kalo ada macet di kota besar yang akan kita lewati, mungkin bisa telat sampai sana.” kata Ronaldo sekali lagi.

“Emang ada berapa kota yang akan kita lewati?” tanyaku lagi dan lagi.

“Cuma 3 kok, yang lainnya kota kecil, walau belum bisa di sebut desa.” kata yang ditanya.

“Ow, kalo gitu kalo udh lewat di kota besar jangan lupa beli makanan.” kata Bagus tiba tiba menyahuti. Memang kalo udh soal makanan, Baguslah, juaranya nomer dua, sesudah Yono. :)

“Jaelah” kataku.

Tak terasa, rumah Christy sudah ada didepan kami. Melihat Christy ada diluar tandanya kami tak perlu menunggunya lagi. Kamipun melanjutkan perjalanan, setelah akhirnya Christy sudah sampai diatas mobil dengan Selamat. Menjemput Difo, dan Luigi.

Setelah mereka berdua sudah dijemput Ronaldo pun mengatakan.

“Sudah lengkap sekarang jalan kesana, dan kegunung itu, dan setelah lewat gang itu, kota ini berakhir disana.” katanya sambil menuding ke puncak gunung yang ada di depan kami. Bagus pun membanting setir kekanan, Mempersilahkan kami untuk melihat gunung Kimment dengan lebih jelas.Sangat tinggi, itulah pikiranku, dan aku yakin semuanya berpikir seperti itu.

“Kau yakin bisa Gus?” Tanya Fransisca panic.

“sesuai jalannya, kalu jalannya lebar dan mulus aku berani.” jawab Bagus.

“ngak, gk ada jalan yang terjal kok, udh di aspal, jadi tenang saja.” kata Ronaldo.

Ucapannya kurasa mampu membuat Fransisca lebih nyaman akibatnya. Dan kamipun pergi, meninggalkan jalan  Kota ini pergi kedalam kota lainnya.

Setelah 2 jam dimobil, tak ada yang berbicara, hanya sesekali Ronaldo memandu Bagus untuk mengambil jalan. Kesini, kesitu. katanya memandu. Dan kulihat jalannya yang kami lewati, lumayan besar, tapi tak ada polisi yang berpatroli, menunggu untuk menilang mobil yang melanggar, tapi dengan 50rb, simsalabim, mobilpun diperbolehkan lewat. :P . Penegakan hukum yang kurang inilah yang membuat banyak orang yang melanggar.

Bagus menyetir dengan santai, menandakan bahwa dirinya telah mahir dalam menyetir. Fransisca, Christy, dan Adriana duduk disebelahku, dikursi belakang, karena kursi tengah telah penuh dengan Ronaldo, Nicky dan Luigi, sedangkan Difo duduk didepan dengan Bagus yang sibuk menyetir. Lagu Angels, pun terdengar disetelan radio, mengiring kami menuju ketenangan yang membuat hati orang menjadi damai.

“setelah kota ini kita sampai kekota besar, jadi kalo mau beli apa, ngomong aja, nanti kita bisa beli, tenang aja, terlambat sampaipun takkan dimarahi sapa-sapa.” kata Ronaldo.

“aku mau beli batere senter, kemarin aku lupa beli.” kataku.

“ya, disana ada supermarket kok, kita turun saja semua, buat beli keperluan disana,” kata Fransisca

“Dan juga makanan.” timpal Bagus. dan 8 pasang mata menatapnya dalam dalam, membuat dirinya tersipu malu. :)

“Sekali lagi kau ucapkan makanan, kau takkan mendapatkannya” ujar Adriana memarahi Bagus.

Kamipun tertawa. setelah akhirnya 1 jam berlalu, kulihat supermarket yang dimaksudkan oleh Ronaldo. Kamipun turun berbondong bonding dan pergi membeli apa yang kami butuhkan.

Setelah akhirnya aku berhasil menemukan batere yang pas dengan senterku, kulihat anak kecil berbaju hitam  compang camping dengan rambut dikepang menatapku dari sudut mati supermarket ini. Mukanya memperlihatkan siksaan mendalam. Karena tak suka dengan tatapannya, akupun pergi menjauh, bergabung dengan teman temanku lainnya

Dan setelah aku sampai di tempat teman temanku, kulihat ke tempat anak berkepang tadi melihatku. Betapa kagetnya ketika kulihat tempat itu kosong, seolah olah tak pernah ada tanda tanda kehidupan disana.

Mystery of My LifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang