Second night (in Forest)

47 3 1
                                    

Ketika ku terbangun ternyata hari audah malam, membuat suasana di hutan lebih mencekam daripada sebelumnya. Samar samar bayangan pepohonan gelap tertangkap pelan oleh mataku. Terdengar suara koak koak pelan gagak disekitar hutan, mengelilingi ku, walau tak satupun yang berhasil kulihat sosoknya. Bulan tertutupi awan, sinar bulanpun tak berhasil menerobos ke tempatku ada. Dengan segala kesibukan itu, aku duduk, mataku perih, entahlah.

"Sssttt" telingaku berhasil menangkap sesuatu, kecuali bunyi koak koak itu saja.

Sontak kepalaku berusaha mencari sumber bunyi itu. Baru kusadari ternyata Turo juga Ronnie sudah terlelap ditidurnya di sebelah kananku. Kusadari juga bahwa ternyata Toni tidak ada disana, menghilang tanpa jejak.

Mataku berhasil melihat sesuatu ketika awan mulai membuka jalan sinar bulan agar menerangi hutan. Aku melihat dedaunan didepanku bergoyang keras, tak mungkin disebabkan oleh angin, karena aku bahkan tak merasakan apapun. Bahkan aku sangat kepanasan.

"Sini," bisik bisik kudengar, kemudian tak kusangka bahwa sosok gelap mendatangi ku dari semak tersebut, sebelum aku sempat membangunkan Turo suara itu mencegahku,

"Sssttt, tenang ini aku" suara itu kembali terdengar, ku sadari seketika bahwa dia adalah Toni.

"Kenapa?" Tanyaku bingung.

"Sudahlah, kau ikut aku, kita menjauh dari dua orang itu, tp pelan pelam ok?" Katanya berbisik bisik dengan ku.

Aku dan Tonipun pergi menjauh. Entahlah sejak kapan Toni sudah mulai mau membuka mulutnya untukku. Toni membawa ku kebalik batu besar dan tempat pohon pinus tumbuh tinggi, agar menghalangi pandangan orang, katanya. Sambil membawa senter, di terus membawaku untuk menyusuri hutan.

Lima menit kemudian, dia pun berhenti, dan berbalik padaku.

"Ok dengar, kau harus segera pergi dari sini, kau tak aman ada disini, bahkan kau sangat di harapkan disini oleh mereka tentu saj, jauhi Turo juga Ronnie, mereka berbahaya untuk mu, segera ke bawah, temui apapun itu, temui juga teman temanmu disana," kata Toni panjang lebar, menyisahkan sederetan paragraf pertanyaan dibenakku.

"Kenapa?" Tanyaku "kenapa aku harus pergi, menjauhi kalian, pergi kebawah sana sendirian?"

"Kau tak tau?" Tanyanya kembali. Aku menggeleng "kau tau darah mu apa? Darah mu AB, dia membutuhkan darah AB untuk suatu pemujaan, menjadikanmu tumbal, Turo dan Ronnie diutus olehnya untuk memburuhmu, karena darahnya bukan AB, dia mengatakan bahwa orang yg pertama kali bertemu dgn kami bertiga adalah orangnya. Dan kmu lah orang pertama yang kami temui di hutan ini. Tp aku berbeda dengan Turo juga Ronnie, aku diutus oleh 'makhluk' yang berbeda, kau sudah dituntut oleh seseorang datang kesini, kau menemukan takdirmu, disini, dihutan ini. Karena makhluk itupun membutuhkanmu, membutuhkan suatu jawaban darimu, karena ia sendiripun masih mencarinya"

"Siapa dia itu? Dan apa maksudmu dengan 'makhluk'? Dia bukan manusia?" Tanyaku.

"Susah menjelaskannya, tapi ketahuliah bahwa musuh bisa menjadi teman, tapi teman pun bisa menjadi musuh. Musuh mu adalah .... "

"Gongggg, gonggg" bunyi aneh memasuki gendang telingaku. Toni terlihat gugup karenanya.

"Cepat, aku disadari oleh mereka," katanya cepat cepat sambil mengeluarkan sesuatu dari sakunya, sebuah belati kecil, sebuah kertas, dan sebuah botol berisi sebuah glitter berwarna emas juga perak. "Pergi, gunakan tiga benda ini untuk menuntut mu, aku harus pergi." Katanya lagi memberiku tiga bebda tersebut, dan pergi meninggalkan diriku yang kebingungan. Di terpa sinar bulan yang hanya samar samar saja.

Sekarang apa? tanyaku bingung, sebelum segalanya terjawab, aku melihat sesuatu yabg menyebabkan aku berlari kencang menuruni hutan.

Pohon pohon pinus disekitarku berubah,menjadi lebih gelap, penuh amarah dan teriakan, dan satu persatu pohon itu mulai mengejarku, mengunakan akarnya, bayangannya, juga batang pohon itu sendiri.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jan 31, 2015 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Mystery of My LifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang