2 bulan kemudian,..
Yap, tak terasa setelah kejadian itu, waktu berlalu dengan cepat. Papaku pun sudah kembali ketempatnya berkerja, mencari nafkah untuk keperluan kami berdua, aku dan mamaku. Tak terasa sudah bulan Juni, padahal kami baru merasa seperti kemarin merayakan tahun baru. Dan,.. ya,sialnya,.. jika sudah memasuki bulan Juni, artinya kita akan menghadapi sesuatu, bukan lawan, hanya selembar kertas, berisi kalimat-kalimat yang kadang mungkin memusingkan sebagian murid, yang gunanya hanyalah untuk mengisi table table kosong dalam sebuah buku bersampul Biru tua, yang sering disebut Rapot. -_- Yap!, Ulangan akhir semester, Alias UAS. UAS sudah didepan mata. siap menunggu kami untuk mencorengkan Silang silang diatasnya.
Ya, aku siap untuk menghadapi UAS. aku berdiri di depan pintu kelasku sambil menghembuskan nafas dalam dalam. Yap! I’m Nervous! Bukan karena apa-apa, tapi ini ulangan yang menentukan, apakah aku bisa lanjut kesemester berikutnya, dengan kelas baru, dengan adik kelas baru, yang mungkin (dan kuharap tidak) alay nya gk minta minta, aliasOverDosis. -_-
Segera ku injak kan kaki ku masuk kedalam kelas ujian. segera kucocokan nomor pada meja dengan no.induk ku, dan sialnya, karena aku nomer absen 1, aku duduk di barisan paling depan, tepat didepan meja guruku.
semenit kemudian aku sudah duduk dengan rapi di meja ku, siap menunggu giliranku mendapatkan kertas ulangan. English dan Mandarin, okelah! pikirku. aku pun mulai mengisi kertas ulangan dengan jawaban-jawaban yang mungkin, menurutku, benar dan tepat.
~ || ~
2 minggu berlalu,..
UAS berlalu. kulihat temanku tampak lega akibatnya. Sebenarnya aku tidak bisa dikatakan senang, ya,.. aku takut nilai ku tidak sesuai dengan harapanku, dan akibatnya ukiran-ukiran merah tercetak jelas di buku rapotku T^T. Dan ya sudahlah aku hanya bisa berharap.
Kulihat Fransisca, Christy, Adriana, Dina, Ronaldo, Nicky, Bagus, Difo, dan Luigi membicarakan sesuatu dikelasku. entahlah, sekarang jarang Mereka gabung dengan Tomo, Rizali, Vicky, dan Yono. mereka ber4 pergi entah kemana, aku jarang kelihatan kalo istirahat.
Segera ku hampiri mereka ber 10.
“Heh, Liburan kemana? ” Tanya Ronaldo yang yap selalu membuka percakapan
Tidak ada yang menjawab pertanyaannya, yang membuktikan satu hal, kami semua stay dirumah.
“Heh,” lanjut ronaldo “mau gk aku jak ke villa keluarga ku dilereng gunung Kimment, mau gk daripada stay di rumah? kalian kan udh boleh dilepas, kalian kan udah kelas 7 smp! -.-” katanya Sinis.
Sejenak kamipun terdiam. Jarang Ada planning anak seumuran kita bisa disetujui orangtua, lagian naik apa jarak dari kota ini ke gunung Kimment mungkin sekitar kurang lebih 25 km, itu pun hanya sampai kaki gunung, belum dihitung naik ke puncaknya, dan, lagi, tak ada kendaraan kesana, pikirku dalam hati, Dan aku yakin temanku lainnya berpikir demikian.
“soal kendaraan, aku yang ngurus” sahut Nicky ‘Like a Boss’, dan ya aku tau dia yang paling berada dibandingkan lainnya, bukan karena yang lainnya tidak mampu tapi karena ya, susah lah dijelasin,.. -.- .
“Sapa yang nyetir?” Tanyaku
“Bagus kan bisa.” Lanjut Nicky Bersemangat. “Kalian mau kan?”
Kami pun berpandangan. Yap! Bagus memang bisa nyetir, itu bukan berita baru buat kami, walaupun dia belum pun SIM, lagian jalan ke gunung Kimment, hanya mungkin sesekali melewati jalan besar, yang tentu ada polisi hilir mudik.
“Cuma satu minggu kok, berangkatnya minggu besok, pulangnya minggu depan.” sahut Ronaldo. Hari ini hari Kamis, yang artinya kurang 3 hari lagi. “Soal makanan disana sudah ada, disana ada 4 kamar, satu kamar utama dengan kamar mandi. Ayolah, kalian kan sebenernya mau?!!” Tawar Ronaldo meyakinkan
Kamipun diam tak tau apa yang harus kami jawab, memang kami semua mau, terlukis jelas diwajah mereka masing-masing. kami pingin liburan yang tidak membosankan!! -.-
“Oklah, nanti pulang aku tanyain ke Mamaku” jawab Fransisca tertarik, dan Yap! kuputuskan aku setuju dengannya.
Kamipun membicarakan Hal itu, tak terasa Bel sekolah berbunyi 3 kali, yang artinya sekolah usai sudah.
“Dah,” Teriak Ronaldo saat aku sudah berada diatas pedal sepedaku “Jangan lupa tanyano mamamu.” Entahlah hari ini dia sudah mengucapkan lebih dari 20, atau lebih tepatnya 23 (kata Christy -.-), paragrah tentang hal itu.
“Ya!” balasku.
setelah sampai di rumah, aku pun segera minta ijin ke mamaku. mungkin karena aku dianggap mengganggu masak mamaku didapur, mamaku memarahiku, dan menyuruhku mandi.
~ || ~
Saat makan malam, sebenarnya aku ingin segera mengabarkan rencana Ronaldo ke mamaku. Tapi aku tau adat, mungkin mamaku gk suka ada orang bicara saat makan. Tapi dugaanku keliru, malah mamaku yang memulai percakapan.
“Ada apa? jangan bilang kau usil lalu mama dipanggil kesekolah.”
“gk lah ma -.-, Lagian aku punya yang lebih penting daripada itu,” kataku sinis -.-
“emang ada apa?” Tanya mamaku
kuceritakan planning Ronaldo, sedikit tergores wajah tak setuju dimuka mamaku, walau aku tau mamaku berusaha menutupi nya agar aku tidak segera kecewa.
“Tapi apa kamu yakin gk papa, kan kalian masih SMP, lagian mama temenmu pasti juga gk ada yang setuju” kata mamaku
“Bisa ma, mama temen temen ku juga pasti setuju tanyak aja kalo gk percaya.” Kataku membantah
Setelah aku mendesak mama dan menyakinkannya, mamaku pun memutus kan untuk telpon mama Ronaldo, karena dia yang punya Villa.
Setelah pembicaraan telpon berlangsung, aku menunggu keputusan mamaku dengan mama Ronaldo dengan gelisah. aku sih gk masalah, aku pingin pingin aja, Tapi yang jadi masalah ya mamaku. Setelah meletakan Telpon ke mjea makan, aku tau jawaban mamaku selanjutnya, terpantul jelas dari raut muka mamaku.
“Ya, apa boleh buat,” kata mamaku “kau boleh pergi, lagian kata mama Ronaldo, hanya Dina yang tidak diperbolehkan orangtuanya, karena alasan keselamatan, jadi mama pikir kau pasti tidak mau ketinggalan acara teman teman mu kan?!!”
Mendengar jawaban mamaku, aku senang tak kepalang, tapi aku tidak mencak mencak, agar tak menimbulkan emosi mamaku, sehingga memutuskan kembali, bahwa aku tidak boleh pergi.
Segera aku ke kamarku, dan meng-SMS teman temanku, Singkat,
Boleh. Jangan bilang kalian tidak boleh, walau aku tau Dina tidak diperbolehkan Pergi.
aku pun melemparkan HP ku ke atas kasurku. setelah aku mencuci mukaku. akupun membaringkan tubuhku ke kasurku, menyebabkan Kasurku berderik derik. setelah sejam menyibukan diri dengan membolak balikan diriku dikasur, aku pun tertidur.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mystery of My Life
Mystery / ThrillerSemester baru disekolahan yang baru,.. mungkin hal itu akan baik baik,.. awalnya,.. Dan semenjak ia datang,.. Kejadian misterius Mengikutinya,.. Membuatku terombang-ambing dalam ketakutan,.. Dan selama aku bingung memikirkan Hal tersebut, waktupun b...