Ada bunyi yang berhasilku tangkap dari arah hutan yang ributz, ditumbuhi pohon. suara burung gagak. Kulihat ributan burung gagak seperti kaget karena suatu hal, terbang pergi menjauh dari sarang yang dikiranya aman dari sasaran orang tak peduli pada hewan sepertinya. Ronaldo Memanggilku.
“Sam tolong ambilkan jus jeruk dikulkas.”
Akupun pergi mengambilkannya untuk mereka karena aku tau bahwa bajuku lah yang masih kering hingga saat ini, karena ternyata Fransisca, Christy, dan Adriana sudah masuk sepenuhnya kekolam renang menggunakan pakaian mereka. Akupun pergi arah dapur Ronaldo.
Akupun berjalan kelorong villa ronaldo sendirian. Kulihat lampu villa ronaldo yang berwarna kuning, menyinari TV di ruang keluarga, membuatnya terlihat seolah olah bercahaya. Kubuka kulkas Ronaldo, Isinya sangat lengkap, dan sangat banyak, pertanda bahwa disini tak pernah kekurangan bahan makanan.
Akupun mengambil Jus jeruk satu botol yang isinya sekitar 3 ml. Kuputuskan untuk mengambilkan 10 gelas plastic, yang tertata rapi di meja makan, didapur. Kulihat ada semacam Snack diatas meja itu. Kuputuskan untuk mengambilnya juga, karena jika mereka tidak mau, aku mau. :)
Akupun berjalan kembali kea rah kolam renang. Kulalui kamar demi kamar. Ketika kaki ku sampai dikamar utama, dimana kami akan tidur disana, Kudengar bunyi gemeresek dari dalam, Mungkin tikus, Pikirku. Tapi segera pikiranku itu hilang. Bunyi itu berubah, seperti bunyi sesuatu yang melengking tinggi, tapi ditengahnya sedikit terputus. Tak kuketahui jenis apa bunyi macam itu. karena penasaran, akupun membuka pintu kamar utama. kulihat didalam nya sepi, tapi anehnya, sofa yang telah disusun oleh ronaldo menjadi kasur, tak serapi yang tadi. Dan satu hal yang aneh, Ada abu rokok yang tercecer di atas sofa itu. Kuputuskan untuk merapikannya dan tak menceritakannya kepada mereka. setelahnya, akupun pergi keluar. kulihat Hari semakin mendung, tanda bahwa nanti malam akan hujan kembali.
~ || ~
Jam menunjukan sudah pukul 8 malam. Semenit kemudian, listrik kembali padam, Lebih cepat dari biasanya. Tak kusangka bahwa listrik divilla ini lebih sering tak tersambung dari dugaanku. Ronaldo mengatakan tak seperti biasanya yang selalu mati diatas jam 9. Kitapun pergi ke kamar utama.Setelah kunyalakan sebuah lilin dan kuletakan di meja kamar, aku memilih tidur diantara Bagus dan juga Nicky, yang ternyata sudah lelap dalam tidurnya. tak ada satu suarapun yang terdengar, menandakan bahwa mereka telah tertidur. Kuputuskan untuk mengikuti mereka, akupun kembali tertidur.
~ || ~
Duar!!!,.. Duar!!
Bunyi petir menyambar-nyambar, mengema ditelingaku. Aku terbangun akibatnya. setelahnya, aku duduk di sofa yang telah dijadikan kasur oleh Ronaldo. Kulihat ke depan kaca yang memenuhi dinding kamar, mengkilat, akibat sinar lilin yang telah kunyalakan tadinya. Percikan air menetesi kaca jendela satu demi satu. Terdengar Gemuruh awan diatas kami. Yaa, hujan badai kembali menghantui villa Ronaldo. Ya memang bulan sekarang sedang tak menentu, kadang hujan, kadang tidak.
Kuputuskan untuk bangun dan menutup jendela itu dengan gorden putih yang ada di pojok kaca itu. Petir kembali menyambar yambar diluar sana. Kurasakan tubuh Nicky yang tidur disebelah ku bergerak walau dia tak terbangun. Kulihat ke tubuh teman temanku yang sedang lelap. 1, 2, 3,.. Hitungku. Masih lengkap, tak ada yang tiba tiba menghilang seperti biasanya.
“Sam” Seseorang meneriakkan namaku, dan aku tau siapa dia. Suara nyaringnya mengalahkan bunyi Petir disana. Christy. Rupanya iya terbangun akibat suara petir itu, atau mungkin juga dia memang tak bisa tidur.
“Oh kau rupanya, ada apa?” tanyaku. Christy pun ikut terduduk dikasurnya.
“Entahlah, aku tak merasa ngantuk, dan aku terus mengingat kejadian itu. aku mulai berpikir mungkin saja orang yang membawa Adriana, yang menyeret-nyeretnya maksudku, sama dengan sosok yang kau katakan itu. yang menunjukkan kesengsaraan, yang telah kau temui di supermarket, gubuk, dan yang akhirnya telah kita lihat semua, dipom bensin.” jawabnya.
Ada sela panjang diantara percakapan kami yang diakibatkan oleh suara petir yang menyambar nyambar. menyebabkan kamar ini menjadi sedikit terang akibatnya.
“Ya mungkin saja.” kataku
“yaa dan jika itu benar, yang kutakutkan adalah dia akan selalu menghantui kita,..” kata Christy “Dan mungkin saja ada salah satu diantara kita yang dia incar.” lanjutnya.
Tak bisa menjawab pertanyaannya, akupun kembali tidur. kutinggalkan Christy yang masih terduduk dikasurnya. Sementara kata kata Christy terus mengema ditelingaku, Petir menyambar kembali.
Duoarr,..Douar,..
Teriakan Christy menyusulnya,
Kyaaa!!!
Akupun terbangun kaget. Teriakan Christy berhasil membangunkan semua yang ada di kamar. Kulihat tubuh Christy bergetar keras, seolah telah membeku akibat sesuatau yang menakutkan telah menghantuinya.
“Ada apa?” Tanya Ronaldo panic.
“Di,..Diaa,… Sosok itu,.. yang ada dipom bensin waktu itu, Ada disana, menatap kita dengan mata yang menyala, seolah olah api ada didalam matanya.” kata Christy sambil menudingkan jarinya kekaca besar di kamar itu yang telah mengagetkan semua yang mendengar ucapannya.
Yaa, satu jawaban sudah pasti,
Dia terus mengejar kita,
dan kemungkinan terburuknya adalah,
Dia belum mendapat apa yang diinginkannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mystery of My Life
Mystery / ThrillerSemester baru disekolahan yang baru,.. mungkin hal itu akan baik baik,.. awalnya,.. Dan semenjak ia datang,.. Kejadian misterius Mengikutinya,.. Membuatku terombang-ambing dalam ketakutan,.. Dan selama aku bingung memikirkan Hal tersebut, waktupun b...