ketigabelas.

18K 726 2
                                    

Nathan pov.

Sudah tiga hari asya belum sadarkan diri. Ini akibat hipotermianya.rasa cemas selalu menghantuiku. Jika mengingat kejadian kemarin.

Flasblack on.

Sepulang dari sekolah aku langsung kerumah sakit. Saat aku selesai makan aku pergi kekamar mandi ingin mencuci muka dan menggosok gigi. Begitu aku keluar kamar mandi aku melihat tubuh asya kejang kejang sampai berapa kali dan saatku lihat alat deteksi jantung tiba tiba merubah membentuk garis lurus aku panik lantas aku berlari keluar kamar asya dan mencari dokter.

" dokter.... Dokter... " teriakanku menggema di lorong

Aku tidak perduli beberapa orang nampak terkejut karena kegaduhanku. Begitu melihat dokter yang menangani istriku aku langsung menariknya ke ruangan asya.

Seorang perawat menyuruhku tetap tunggu di luar kamar supaya aku tidak menghambat mereka dalam bekerja.

Setelah menunggu 30 menit dokter itu pun keluar bersama dua orang perawat.

" sudah tidak apa apa, itu akibat hipotermianya " ucap dokter itu menenangkan.

" terima kasih dok " balasku

Setelah dokter itu keluar aku pun masuk kembali kekamar asya. Ku lihat istriku sedang tidur tenang. Aku menghampirinya lalu ku cium keningnya menyalurkan semua rasa rindu pada istri kecilku. Aku tak tahu bagaimana nasibku bila dia meninggalkanku.

Flasblack off.

Aku terus menciumi kedua matanya yang masih betah terpejam.

" apa kamu tidak lelah sayang tidur terus " ucapku " ayo bangun cinta aku rindu padamu apa kau tidak merindukanku. " ucapku lagi.

Aku mulai memejamkan kedua mataku, seperti biasa tangan sebelahku untuk mengenggam tangannya yang bebas dari inpusan dan sebelah lagi untuk memeluk buah hatiku yang ada di perut asya. Pelan dan pasti mataku pun terpejam.

*****************
Asya pov.

Aku berada di sebuah taman yang sangat luas, bunga bunga bermekaran sangat indah

Aku berlari kesana kesini begitu senang dan bahagia.

Kadang aku mendengar sayup sayup suara orang berbicara memanggil namaku tapi terdengar jauh.

Saat sedang duduk tiba tiba aku seperti ditumpahi air es di tubuhku. Aku merasakan dingin yang amat sangat.

Aku mencoba berlari untuk menghilangkan hawa dingin tapi tetap saja hingga aku merasa tidak kuat lagi aku lelah.

Tapi entah kekuatan dari mana aku terus berlari hingga berangsur angsur rasa dingin itu hilang dan berubah hangat.

Akhirnya aku duduk kembali sambil menatap langit. Suara itu terdengar lagi seseorang berbicara rindu.

Dari kejauhan ku melihat seperti bayang anak kecil laki laki dan perempuan mereka nyuruhku kembali.

" mommy kembalilah daddy menunggu " ucap baby boy

" kalau mommy tak kembali kami tidak akan pernah berjumpa daddy... Pasti daddy sangat sedih " ucap baby girl

" kami mohon mommy kembali " ucap mereka berdua dan perlahan lahan mereka menghilang.

Aku berjalan mengikuti baby twis yang hilang tadi. Nampak sebuah cahaya yang sangat terang di ujung sana aku pun berjalan ke arah cahaya itu.

Aku mencoba membuka kedua mataku tapi belum bisa terbuka. Aku mencoba lagi dan lagi hingga berhasil.akhirnya Kedua mataku pun terbuka sedikit demi sedikit sampai terbuka dengan sempurna. aku melihat sekeliling berwarna putih dan berbau obat. Saat aku mencoba untuk bangun aku merasakan berat di sekitar perutku dan sebelah tanganku pun terasa kebas.

Aku mencoba menariknya namun aku berhasil membangunkan orang yang menindih lenganku.

" honey kau sudah sadar....terima kasih tuhan " ucap suamiku ya dia nathan suamiku

" a-ku a-da di ma-na " ucapku terbata rasanya tenggorokanku benar benar kering.

" di rumah sakit sayang, kamu mau minum " tanyanya yang di balas anggukan olehku.

Dengan cekatan nathan mengambilkanku air yang ada di atas nangkas. Dia menyodorkan botol yang sudah ada sedotannya.

Selesai aku minum dia menaruh kembali botol minum itu di atas nangkas dan menekan tombol merah di atas kepalaku. Tak berapa lama seorang dokter dan dua orang perawat masuk kedalam kamarku. Mereka melakukan cek up terhadap tubuhku beberapa kali.

" bagaimana dok " ucap nathan pada dokter itu

" alhamdulillah hipotermianya sudah hilang dan janinnya pun tidak bermasalah " ucap dokter itu, tanpa sadar aku mengusap perutku yang lumayan sudah terlihat membuncit sedikit

" terima kasih dok " ucap nathan di balas anggukan kecil oleh dokter itu dan sebuah tepukan halus di bahu.

Setelah dokter dan suster keluar nathan menghampiri diriku, dia laku menciumi seluruh wajahku berkali kali kalau tidak ku hentikan mungkin akan terus berlanjut.

" kak geli " ucapku sambil menjulurkan tanganku menyentuh dagunya

" iya maaf sayang, aku senang kamu kembali. Aku tidak tahu jadinya nasib aku jika kamu tidak kembali " ucapnya sambil menunduk.

" mereka yang menyuruhku kembali dan menunjukan jalannya " ucapku sambil mengelus perutku

" mereka " cicitnya sambil mengerutkan keningnya.

" baby twins " ucapku yang membuat matanya membulat dengan sempurna. Aku hanya mengangguk. Dia lantas memelukku erat. Jujur aku rindu pelukan hangatnya terasa nyama.

Cklek

" uuffpp sorry " suara seseorang.

Aku dan nathan mengurai pelukan kami dan melihat siapa yang datang.

" atha, tiwi, bella " teriakku senang

" hai putri tidur sudah bangun....uhh dasar kebo " ucap tiwi sambil memelukku dan menangis

" cengeng " ucapku

" bodo amat loe yang bikin gue nangis " ucapnya sambil melepaskan pelukanku.

Aku lalu memeluk atha dan bella
Mereka pun sama sama menangis.

" dudah jangan nangis lagi gue udah tidak apa-apa " ucapku meyakinkan mereka.

" gue tidak nyangka mr. Nathan itu suami loe. " ucap bella

" di sekolah tidak ada yang tahu kan " tanyaku

" gak ada cuma tiwi sama gue...loe tenang saja" ucap bella

" aku tahu kok " ucap atha

" ya terang saja tahu, kamu kan masih keluarga rich " ucap tiwi.

" tolong rahasiain dulu yang sebelum lulus " ucapku

" tenang sayang sudah beres kamu jangan khawatir. " ucap nathan.

" terus yang bawa gue ke sini siapa " tanya ku pada mereka

" mr. Nathan " ucap bella

" berarti mereka... " ucapanku di potong nathan

" aku bilang kalau kakakmu temen kuliahku di oxford, dia menitipkanmu " ucap nathan.

Aku cuma tersenyum, malas saja jika semua tahu aku takut di bully lagi kasian babyku. Tapi Aku bersyukur dua kali aku dibully dua kali juga tuhan selamatkan baby ku.

" kapan pulang " tanya tiwi

" lusa " nathan yang menjawab.

Setelah itu aku dan tiwi larut dalam perbincangan sementara nathan atha dan bella sedang membeli makanan di luar untuk meraka dan untukku. karena aku bosan dengan makanan rumah sakit

******************************

Awas typo ya guys

Vote... Vote 😀

NIKAH KILATTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang