Nathan pov.
Saat ini asya masih berbaring di rumah sakit dia belum di perbolehkan pulang oleh dokter. Mungkin besok atau lusa. Kini ada mama mertuaku yang bergantian jaga.
Sementara aku menemui orang tua siswa yang membully asya.
Bukan karena asya istriku, tapi aku paling tidak suka ada bullying di sekolahku.
Aku. Mr. Alex guru bp besera para guru dan tiga pasang orang tua yang anaknya aku masukan kepenjara.
Sebenarnya aku tidak benar benar memenjarakan mereka aku hanya ingin membuat efek jera bagi ketiga siswi itu.
Kapten. Aryanto adalah temanku di high school jadi aku meminta bantuannya.
Di hadapanku kini duduk orang tua dari rinaya bagus, prisma dan alda.
" sekolah kami berdiri sudah cukup lama dan Tidak pernah ada satu kali pun yang namanya bullying di sekolah ini. baru kali ini saya sebagai kepala sekolah benar benar kecolongan " ucap mr. Alex dengan nada kecewa campur emosi.
" saya mewakili orang tua yang ada di sini sunguh meminta maaf atas kejadian ini dan saya sendiri merasa malu atas perbuatan anak saya " ucap adam bagus.
" tolong tuan kebijaksanaannya anak kami minggu depan akan UN. Kasian selama tiga tahun belajar jika hasilnya hanya sia sia. " ucap ayah prisma.
" saya berjanji akan mendidik anak saya lebih baik lagi " ucap ayah alda.
" kita masih bersyukur bahwa gadis yang dianiyaya oleh putri putri tuan masa kritisnya sudah lewat dan sudah sadar dari koma, tapi jika anak itu sampai meninggal itu sudah termasuk pidana karena pembunuhan berencana " kata mr. Alek
" tapi anak saya tidak ikut memukul " ucap Ibu prisma
" tapi ada di situkan " ucapku dingin
" saya selaku kepala sekolah,dan mr. Nathan selaku ceo beserta para guru sepakat putri putri kalian di bebaskan tapi ada syaratnya.... Jika mengulangi satu kali lagi di sekolah atau pun di luar lingkungan sekolah dengan sangat terpaksa saya penjarakan dan saya jamin tidak akan bisa bebas sebelum masa tahanannya berlaku walau usianya masih di bawah umur. " kata mr. Alex panjang lebar sambil menekan setiap kata yang di ucapkannya
Setelah itu mereka menandatangani berkas yang telahku persiapkan.
...........
Autor pov.
Tiga orang siswa sedang duduk di dalam ruang tahana. Dari mereka bertiga hanya satu yang masih angkuh. Sedangkan dua orang lainnya mereka hanya menangis dan menangis.
Ya mereka adalah, alda, prisma dan rina. Alda dan prima tidak berhenti menangis sedangkan rina masih memikirkan cara bagaimana mendapatkan mr. Nathan...
" ini semua salah loe " ucap alda sambil menangis
" iya gue nyesel ikut ikutan loe, loe sadis loe bukan orang. " ucap prisma
" diem...gak usah berisik " ucap rina sambil berteriak " siapa pun yang dekat dengan mr. Nathan harus mati. " ucapnya lagi. Kedua mata alda dan prisma pun melotat lebar mereka tidak percaya kalau rina sekejam itu.
Saat mereka sedang berdebat pintu tahanan pun terbuka.
" kalian boleh keluar untuk kali ini. Dan melanjutkan sekolah kalian dengan benar tapi kalau kalian melakukan kesalahan sekali lagi,jangan salahkan saya kalian tidak akan pernah merasakan bangku kuliah atau kebebasan " ucap kapten arianto mengertak
Alda dan prisma tersenyum dalam hati mereka tidak akan pernah balik lagi masuk ke dalam tahanan ini cukup sekali ini saja.Beda dengan rina. Arianto sendiri pun mendengarkan pembicaraan mereka tadi dan merekamnya.
Ketiga siswa itu di jemput oleh pengacara nathan
Setelah ketiganya masuk ke dalam mobil arianto pun masuk kedalam ruangannya dan menghubungi nathan lewat saluran telpon.
" siap kapten ada yang bisa saya bantu " ucap natnan dari sebrang sana
" bisa aja loe bro " balas arianto.
" bagaimana " tanya nathan
" hati hati dengan yang satu, sepertinya dia akan melakukannya lagi " jawab arianto
" maksud loe...ar " tanya nathan tak mengerti
" gue merekam pembicaraan meraka bertiga " ucap arianto
" tolong rekaman itu di simpan " pinta nathan
" siap bos " ucap arianto
" thanks bro atas kerja samanya " kata nathan
" your well come " balas arianto dan memutuskan sambungannya.
Sementara nathan yang baru menerima kabar dari arianto pun tampak cemas.. Dia Tidak mungkin melarang asya keluar dari apartamennya dan lagi asya tidak akan pernah mau. Walau setiap harinya selalu berada di aparteman. Tapi asya butuh sekolah dan main bersama teman-temannya.
Mungkin nathan harus extra ketat mengawasi asya di sekolah dia harus benar-benar melindungi istri dan calon kedua anaknya. Dia tidak ingin asya mengalani hal yang tidak-tidak.
******************************
Sedikit ya guys ceritanya efek kepala sakit jadi bleng nie otak.
Yang pasti thanks buat yang udh kasih vote aku.
Kalau ceritanya agak acak acakan jangan pernah ragu untuk tegur aku. Teguran kalian pembelajaran buat aku sekali lagi kamsahamida... Semoga ceritaku gak mogok di tengah jalan.

KAMU SEDANG MEMBACA
NIKAH KILAT
General Fiction" apa !?...aku masih sekolah mah... gak mungkin aku nikah " *natasya aurel herman* " dasar wanita sialan seenaknya kabur di hari pernikahan.. mau di taruh di mana mukaku dan juga keluarga besarku " *nathan antonio rich*