kelimabelas.

18.1K 671 4
                                    

Hari ini asya pulang dari rumah sakit dengan di bantu oleh mama dan seorang suster. asya turun dari ranjang dan di dudukkan di atas kursi roda.

" kenapa harus pake ini sih mah, asya bisa jalan sendiri sudah tidak apa-apa kok " ucap asya cemberut.

" jangan protes sama mama, protes sana sama suamimu " ucap manda sambil mengambil tas bawaan asya.

" ayo sus " ucap manda mengajak suster yang mendorong asya.

Mereka masuk kedalam lift dan turun kelantai dasar di mana nathan sudah menunggu di depan pintu lobby Dia habis membayar administrasi dan menebus obat.

Begitu sudah dekat dengan mobil nathan membantu asya masuk kedalam mobil setelah di rasa nyaman asya duduk lalu mengambil tas yang di bawah oleh mertuanya yang dia masukan kedalam bagasi.

Setelah mama mertuanya masuk nathan mengucapkan terima kepada suster itu lalu dia pun masuk kedalam mobil. Nathan menjalankan mobilnya meninggalkan rumah sakit itu.

Sampai di apartemen asya duduk di ruang tamu sambil memakan buah ditemani natham yang sedang mengerjakan pekerjaan kantornya.

Sementara manda sedang memasak makan siang.

Usai makan buah asya membaringkan tubuhnya di sopa dan kepalanya ia taruh di atas pangkuan nathan.

" kak...kok firasatku sedikit tidak enak ya, aku takut rina berbuat yang lebih dari ini " ucap asya.

Nathan yang sedang mengerjakan tugas pun berhenti. Sebelah Tangannya dia letakan di perut asya dan yang satu untuk mengelus rambut asya memberikan rasa nyaman pada istri kecilnya.

" jangan terlalu dipikirin sayang, itu cuma perasaanmu saja " ucap nathan meyakinkan. Padahal dia sendiri pun merasa cemas, nathan bukan tidak mau bertindak dengan tegas pada rina, tapi situasinya sangat tidak memungkinkan. Istri kecilnya yang meminta di rahasiakan pernikahan ini sampai hari kelulusan.

" kak aku belum tahu jadwal untuk UN minggu depan,aku ingin belajar " kata asya

" ada di ruang kerjaku, nanti saja belajarnya sekarangkan baru keluar dari rumah sakit, masih ada dua hari sebelum ujian " ucap nathan. Yang di balas senyuman manis oleh asya.

Saat nathan dan asya tengah berbincang, manda mamanya asya datang dari arah dapur.

" sayang makan siang dulu yuk, nantikan kamu minum obat " ucap manda lembut pada asya. Putrinya walau sudah bersuami tapi di mata manda masih putri bungsunya yang manja.

" nanti saja mah, asya belum lapar, soalnya asya abis makan buah banyak banget " ucap asya sambil menunjuk kulit jeruk dan manggis belum lagi ada beberapa kulit kelengkeng

" mama aja sama kak nathan " ucapnya lagi.

" yak sudah tapi nanti kalau laper ngomong ya, ayo nak kita makan " ucap manda pada asya dan mengajak menantunya makan.

Nathan mengambil bantal kursi untuk kepala asya.

" sayang aku makan siang dulu yak " ucap nathan sebelum dia berjalan ke meja makan.

Setelah mama dan suaminya ke meja makan asya memejamkan matanya rasa lelah selalu menghampiri dirinya mungkin ini efek dari kehamilannya yang berusia 10 minggu.

                     🎵🎵

Hari ini UN pun di mulai setelah sarapan pagi asya sengaja tidak berangkat bersama nathan dia tidak ingin mencari masalah, sebenarnya nathan tidak mengijinkan asya berangkat sendiri tapi dengan penjelasan asya akhirnya nathan pun mengijinkannya dengan berat hati.

Asya sengaja berangkat setelah nathan berangkat. Dia pamit kepada mbok dar sedangkan mamanya hari minggu kemarin sudah pulang kasian sama papa yang di tinggal sendiri.

Asya mengemudikan mobilnya dengan pelan dan hati hati lalu iya membelokkan mobilnya kearah perumahan marinir untuk menjemput tiwi. Ayah tiwi seorang perwira di angkatan laut.

Tin... Tin... Tin...

Asya memencet klakson mobil memberi taju kalau dia sudah ada di depan rumahnya tiwi. Tidak berapa lama tiwi muncul dengan mulut yang sedang mengigit roti.

" sudah sehat loe " tanya tiwi pada asya setelah dia duduk di kursi sebelah asya.

" loe lihat kalau gue masih sakit tidak mungkin gue bisa menjemput loe " balas asya sambil melajukan mobilnya.

Kurang dari satu jam asya dan tiwi sudah sampai di parkiran sekolah.

Tiba tiba bella datang dengan nafas yang memburu

" kenapa loe, abis di kejar orang gila " tanya tiwi pada bella

" gue naik ojek, motornya mogok deket lampu merah, gue takut telat ya sudah gue lari " jawab bella

" emang supir loe kemana " tanya tiwi lagi

" lagi nganter mama ke sumedang " jawab bella

" yak udah ntar balik bareng kita aja " ucap asya

" beneran sya... Oke thanks ya " ucap bella girang yang di balas asya dengan sebuah anggukan kepala.

Lalu mereka bertiga pun berjalan masuk kedalam sekolah karena sebentar lagi bel akan berbunyi.

Saat sampai di kelas semua teman temannya menanyakan keadaan asya.

" gue udah sehat kok,  thanks ya guys atas perhatiannya " balas asya sopan.

Tak lama bel pun berbunyi. Semua siswa duduk sesuai dengan nomor yang telah mereka dapatkan,

Dua orang pengawas datang ke kelas asya. Dan langsung membagikan lembaran soal.

" kerjakan soalnya " ucap pengawas 1

Rasa tegang dan was was bercampur jadi satu yang di rasakan oleh semua siswa kelas 12 termasuk asya walau dia termasuk deretan anak berprestasi.

" bagi yang sudah selesai balik lembar jawabannya dan silahkan keluar tapi sebelumnya diperiksa dulu dengan teliti " ucap pengawas 2

Asya sudah selesai tapi dia sedang mengoreksi ulang hasil ujiannya telah di rasa cukup dia pun keluar kelas yang di ikuti oleh tiwi.

Mereka berdua menuju kantin, kantin nampak sepi karena hanya siswa kelas 12 yang bersekolah sementara kelas 10 dan 11 belajar di rumah.

Asya, tiwi dan bella sedang menyantap makanannya, tiba-tiba datang dua orang siswi mereka prisma dan adel.

Asya nampak terkejut bahkan raut wajahnya menampakkan ketakutan walau ia masih berusaha untuk tenang.

" jangan takut sya gue sama adel mau minta maaf sama loe " ucap prisma

" kita berdua kemarin tidak ikut memukul atau menganiyaya loe, kita cuma bantu guyur air " ucap adel

" semua rina yang ngelakuin, dia juga yang rencanain, gue tidak tahu yang di bilang rina mau bikin mampus orangnya siapa, pas dia nyiram jus ke loe baru gue tahu tapi kita di ancam " ucap prisma.

"  sudah gue maafin kalian tapi gue tidak mau ada kekerasan di sekolah, kita tuh pelajar kewajiban kita belajar.. Buat orang tua kita bangga dengan prestasi kita. jangan jadi preman pasar " ucap asya

Lalu mereka bertiga berjabat tangan dan berpelukan. Mereka berlima tak menyadari ada sepasang mata yang memperhatikan mereka dengan marah.

******************************
Thanks guys ceritanya segini dulu ya.

Vote nya...

NIKAH KILATTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang