Saat ini usia kehamilanku sudah bulan ke delapan, kadang suka merasakan sakit yang sangat luar biasa di perutku. Kata mama itu wajar karna mungkin babynya sedang mencari jalan.
Aku di apartemen hanya berdua dengan mbok dar jika siang, malamnya di temani oleh atha. Sedangkan kak nathan dia sedang mengurus bisnis nya di Singapura dan beberapa negara.
" neng mau makan apa " tanya mbok dar
" nanti aja mbok, asya blom laper.. Asya cuma kangen sama nathan " jawabku.
" di telp atuh non " ucap mbok dar
" sudah mbok tapi tidak di angkat " ucapku
" mungkin sibuk neng sabar ya.. Mbok kebelakang dulu " ucapnya sambil berdiri dan berjalan ke dapur.
Aku pun melanjutkan membaca novel kesukaanku.
Dreettt. Dreettt drettt
Aku langsung mengangkat telpon tanpa melihat id call karna yang biasa menelponku jam segini adalah sahabatku tiwi dan bella yang menceritakan kuliahnya.
" ya.. Ada apa wi...loe berdua kesini saja gue mau curhat, lagi bete nih sama nathan " cerocosku
" kenapa sayang kok bete sama aku " ucap suara di sebrang sana,spontan aku langsung melihat id call yang menelpon.
" kakak kemana saja dari tadi di telp gak di angkat-angkat " cerocosku
" maaf honey aku sibuk sekali, ini juga mau mengabarkan kalau aku belum bisa pulang, paling cepat satu minggu lagi " ucapnya
" apaaa... " teriakku " kakak sudah mau 2 minggu tidak di rumah terus sekarang tambah seminggu lagi.. Nanti kalau asya melahirkan siapa yang bantu asya " kataku lagi sembari menangis entah mengapa aku cepat sekali terbawa suasana. Kadang menangis dengan tiba-tiba kadang marah-marah tanpa tau sebabnya.
" iya sayang, jika kamu melahirkan aku langsung pulang.. Jangan nangis dong sayang kan aku kerja untuk kamu dan anak-anak kita.
" bodo " aku langsung menutup telpon dan berjalan kearah kamar. Aku naik keatas ranjang sambil menangis, lelah menangis aku pun tertidur.
.............................
Nathan pov.
Hari ini aku kembali ke indonesia setelah menyelesaikan beberapa pekerjaanku di beberapa kantor cabang yang ada di asia.
Aku naik pesawat pribadiku, mematikan semua ponsel milikku karena tidak mau di pusingkan lagi dengan pekerjaan. Aku hanya ingin pulang sudah kangen dengan istri kecilku dan kedua calon anakku.
Aku duduk dan di belakangku putri sekretarisku duduk bersama ruslan orang kepercayaanku sekaligus kekasihnya putri.
Sampai di bandara soekarno-hatta, aku berjalan keluar menuju mobil. Aku berpisah dengan ruslan dan putri mereka akan kekantor sedangkan aku pulang ke apartemenku. Di jalan aku menghidupkan iphoneku... Ku lihat ada notifikasi dari nomor istriku.
Tut.. Tut.. Tut
" ya... Ada apa wi.. Lorberdua kesini aja gue mau curhat, lagi bete sama nathan " ucapnya sebelum aku mengucapkan salam. Akhirnya terlintas ide jailku untuk mengerjainya.
" kenapa sayang kok bete sama aku " tanyaku lembut.
" kakak kemana saja dari tadi telpon kok gak di angkat-angkat " ucapnya lagi sambil emosi, aku tidak marah karena aku diberi tahu oleh mami kalau orang hamil itu labil... Memang awalnya aku kaget... Asya pernah membentakku dan sempat tersinggung tapi setelah mami menerangkan aku pahan dan memakluminya. Kadang asya juga tiba-tiba menangis jika aku bicara sedikit keras padahal aku tidak membentaknya.
" maaf honey aku sibuk sekali ini juga mau mengabarkan belum bisa pulang, paling cepat seminggu lagi " ucapku berusaha tidak tertawa.
" apaaaa " teriaknya keras sekali di telingaku, aku langsung menjauhkan telponku.
" kakak sudah mau 2 minggu tidak di rumah terus sekarang nambah seminggu lagi... Nanti kalau asya melahirkan siapa yang bantu asya " suaranya mulai tak tega sebenarnya tapi entah mengapa jiwa jailku keluar
" iya sayang, jika kamu melahirkan aku langsung pulang. Jangan nangis dong sayang kan aku kerja untuk kamu dan anak-anak kita " ucap ku lagi
" bodo " ucapnya dan langsung menutup telpon. Aku memarkirkan mobilku di bassmant lalu berjalan ke arah lift dan menuju lantai apartemen kami.
Aku membuka pintu kulihat hanya mbok dar yang ingin melihat siapa yang datang.
" loh den sudah pulang " ucapnya kaget
" iya mbok asya mana " tanyaku
" di kamar den tadi sepertinya menangis, mungkin perutnya sakit lagi " ucap mbok dar. Aku mengerutkan alisku
Aku bergegas menuju kamar asya yang ada di lantai dua apartemen ini, ku buka pintu kamar kulihat dia sedang tertidur gelisah masih ada lelehan bekas air mata di pipinya.
Aku kekamar mandi, untuk mandi dan berganti pakaian, setelah selesai aku langsung naik ke atas ranjang dan berbaring di sebelah istriku. Ku peluk perut besarnya dan kepalanya ku pindahkan di atas tanganku. Aku pun ikut tertidur karena lelah.
******************************
Gimana ceritaku makin gak nyambung yak...
Maklum masih amatiran.
Votenya ya.. Mkasih
KAMU SEDANG MEMBACA
NIKAH KILAT
Ficción General" apa !?...aku masih sekolah mah... gak mungkin aku nikah " *natasya aurel herman* " dasar wanita sialan seenaknya kabur di hari pernikahan.. mau di taruh di mana mukaku dan juga keluarga besarku " *nathan antonio rich*