Setelah selesai makan, nasya mengajak billy untuk jalan-jalan. Billy terus mengenggam erat tangan nasya. Begitu juga sebaliknya. Jefri yang melihatnya sangat kesal sekali." bete gue, kenapa sih mereka pake acara pegangan tangan terus"ucap jefri dengan ketus.
" hellooo, bisa nggak sih? Nggak usah bawel"ucap nina dengan sewot.
" kalau lo nggak suka, mendingan pulang aja sana"ucap jefri dengan kesal.
" okay, nanti lo pulang naik angkot yeee"ucap nina dengan tertawa sinis menatap jefri.
" maksud lo apa?"ucap jefri tidak mengerti. Nina mengeluarkan kunci motor milik jefri dari dalam tasnya.
" kunci motor lo ada di gue, jadi gue bawa motor lo!"ucap nina dengan sinis.
" asem, balikin kunci gue! Sejak kapan sih lo jadi maling kunci!?"ucap jefri dengan sebal.
" siapa maling!? Tadi pas diparkiran, lo lupa cabut kuncinya, jadi gue ambil"ucap nina dengan ketus.
" sini balikin"ucap jefri berusaha merebut kembali kunciya.
" nooo, Lo kan suruh gue pulang, yaudah gue pulang"ucap nina memasukkan kembali kunci motor kedalam tas.
" ah elah, yaudah deh, Lo tetap stay disini, tapi balikin kunci gue dulu"ucap jefri dengan tegas.
" tidak, gue sita sampai urusan kita disini selesai"ucap nina dengan ketus. Jefri mendengus kesal bukan main. Tiba-tiba ada yang menghampiri mereka berdua.
" permisi mbak, mas, saya dari salah satu desainer baju pengantin sedang mencari pasangan kekasih, sepertinya kalian berdua cocok, apakah kalian mau menjadi model kami?"ucap seorang bernama minati.
" eh, tapi bu, kita.."ucap jefri dan nina dengan gugup.
" kalian tenang saja, kalian akan dibayar sesuai kinerja nantinya"ucap minati membuat nina berpikir.
" kalau begini sih, gue kan bisa beli tambahan persediaan buat hiro di puncak, ah gue terima aja deh"batin nina memikirkan hiro.
" bagaimana?"ucap minati menatap mereka berdua. Jefri malah menatap nina.
" boleh, bu. Saya sama pacar saya bersedia"ucap nina mengandeng lengan jefri. Sontak jefri terkejut bukan main.
" baiklah, mari ikut saya"ucap minati dengan tersenyum. Nina langsung mengajak jefri mengikuti minati.
**
Nasya dan billy diajak oleh salah satu desainer bernama natasha dewanti untuk menjadi model pengantin. Nasya tertarik mendengarnya dan menyetujui. Natasha membawa nasya kedalam ruang make up perempuan. Ia terkejut ketika melihat nina.
" nina?"ucap nasya sembari menghampiri nina.
" eh nasya "ucap nina ketawa kecil.
" kalian berdua saling mengenal?"ucap natasha dengan heran.
" iya mbak, dia sahabat saya disekolah"ucap nasya dengan tersenyum. Natasha hanya mengangguk lalu meninggalkan mereka berdua. Sementara, billy terkejut karena ada jefri disana.
" ngapain lo disini?"ucap jefri dengan ketus.
" ya gue diajakin jadi model pengantin bareng nasya"ucap billy dengan santai.
" what!? Kalau gitu, kita tukeran, Lo sama nina, gue sama nasya!"ucap jefri dengan tegas.
" enak aja, main tukeran, Lo pikir nasya sama nina barang apa, mikir pake otak, jangan pake dengkul!"ucap billy dengan emosi.
" Lo..."ucap jefri geram. Billy tidak mempedulikannya lagi dan memilih untuk berganti baju. Jefri mendengus kesal.
**
Natasha membawa pasangan billy dan nasya terlebih dahulu untuk berpose. Minati menyuruh jefri dan nina untuk bersiap-siap.
" bil, gue deg-degkan nih"bisik nasya menatap billy.
" udah, Lo tenang aja, anggap aja ini sebuah latihan buat prewedding "bisik billy dengan tersenyum menatap nasya.
" nasya, coba kamu berdiri didepan billy "ucap natasha memulai gaya. Nasya maju selangkah kedepan billy.
" oke, billy, coba kamu memeluk nasya dari belakang"ucap natasha menatap billy. Dengan sigap, billy langsung memeluk nasya dengan erat.
" ya tuhan, ini pertama kalinya gue meluk nasya, jantung gue makin nggak karuan"batin billy tetap tersenyum.
" dalam sejarah gue bersahabat sama billy, baru kali ini gue dipeluk walaupun buat foto model, ya tuhannn, rasa ini semakin menjadi"batin nasya tetap tersenyum.
" oke, kalian tahan dengan pose tersebut"ucap natasha yang mulai mendapatkan chemistry mereka berdua. Juru kamera mulai memotret mereka berdua. Setelah gaya tersebut, natasha meminta mereka untuk saling berhadapan, nasya melingkarkan kedua tangannya dileher billy. Sedang billy juga melingkarkan kedua tangannya dipinggang nasya. Mereka saling menatap satu sama lain dengan tersenyum.
" perfect, kalian memang pasangan kekasih yang romantis dan cocok"ucap natasha dengan suara kecil menatap mereka.
**
Setelah selesai menjadi model pengantin, nina langsung membawa jefri pergi dari tempat tersebut. Setelah cukup jauh dari mereka semua, jefri melepaskan tangannya dari nina.
" Lo ngapain sih bawa gue pergi segala!?"ucap jefri dengan ketus.
" temanin gue pergi kesuatu tempat, harusnya udah dari tadi, cuma gegara lo, gue jadi telat"ucap nina dengan ketus.
" yaudah, Lo pergi saja sendiri! Gue masih mau ikutin mereka berdua!"ucap jefri dengan tegas.
" lagian kenapa sih lo terus ikutin mereka berdua!? Nggak cape!?"ucap nina mulai kesal.
" gue nggak cape, gue mau nasya jadi pacar gue lagi"ucap jefri tegas.
" kalau cara lo begini terus, yang ada nasya malah jadi nggak respect sama lo jef"ucap nina dengan ketus.
" serius lo?"ucap jefri mulai pelan.
" iyalah, "ucap nina dengan ketus. Jefri terdiam sejenak. Nina tidak mau membuang waktu, ia langsung pergi dan tidak mempedulikan jefri lagi. Jefri yang melihat kepergian nina langsung mengejarnya.
" tunggu...."ucap jefri memegang tangan nina.
" ada apa? Bukannya lo mau ikutin nasya?"ucap nina dengan ketus.
" gue anterin lo deh"ucap jefri dengan tersenyum. Nina bernafas lega karena ia bisa menjauhkan jefri dari nasya. Nina mengangguk menatap jefri. Lalu nina menarik tangan jefri untuk pergi.
**
Billy dan nasya tidak sengaja melihat ajun sedang bersama dengan seorang perempuan.
" bil, kita kedalam yuk, tapi diam-diam, jangan sampai kak ajun tau"bisik nasya menatap billy.
" memang kenapa?"ucap billy dengan heran menatap nasya.
" gue kepo kak ajun mau ngomong apa sama tuh cewe"ucap nasya tertawa kecil.
" dasar, kepo mulai muncul"ucap billy tertawa kecil menatap nasya. Mereka masuk kedalam dan duduk dibelakang mereka berdua. Nasya terkejut ketika ajun menyebutkan nama gritte.
" jadi kak ajun lagi dekat sama gritte!? Kok gue baru tau sih, wah jangan-jangan kak ajun mau nembak nih"batin nasya dengan tersenyum. Beberapa menit kemudiaan, benar saja dugaan nasya bahwa ajun sedang menembak gritte bahkan gritte menerimanya. Sontak saja, nasya langsung memeluk billy yang ada disebelahnya.
'' duh sya, jantung gue main berdegub kencang begini pas lo mendadak peluk gue, semoga lo nggak dengar deguban ini ya"batin billy berdebar menatap nasya.
" ah, kalau begini kan , nanti malam bisa makan keluar karena aku ulang tahun dan kak ajun jadian, kak maxime pasti senang"batin nasya tertawa kecil.
KAMU SEDANG MEMBACA
4 cinta 1 hati (TAMAT)
Fanfictionbagaimana jika 2 mantan kekasih dan 2 mantan yang disukai kembali memperebutkan nasya? nasya harus memilih siapa?