PART 46

431 35 6
                                    


Billy masuk kedalam kelas. Ia langsung duduk disebelah mawar dengan wajah bete. Mawar menatapnya dengan heran.

" kenapa lu bil?"ucap mawar dengan heran.

" gue lagi kesal banget sama nasya!"ucap billy menatap mawar.

" hah? Tumben banget bisa kesal sama nasya, memang kesal kenapa sih?"ucap mawar dengan penasaran.

" nasya tuh nggak peka sama perasaan gue, war. Masa dia peluk sih iqbal yang lagi sedih sih"ucap billy dengan kesal. Mawar tertawa kecil mendengarnya.

" kenapa ketawa? Memangnya ada yang lucu?"ucap billy dengan heran menatap mawar kembali.

" gimana nggak mau lucu, Lo cemburu salah waktu, iqbal kan lagi sedih dan mungkin nasya berusaha untuk menenangkannya"ucap mawar tertawa kecil.

" tapi tetap aja gue nggak suka!"ucap billy keras kepala. Mawar hanya tertawa kecil menatap sikap billy.

**

Yuki terhenti ketika melihat nasya berjalan bersama metta dan iqbal. Ia teringat tentang agatha yang meninggal karena nasya. Dendam mulai menyelimuti hatinya.

" gara-gara lo sya, gue kehilangan sahabat gue, Lo harus kehilangan sahabat juga!!"batin yuki dengan penuh dendam.

Yuki langsung naik ke balkon. Ia mengambil pot bunga dan bersiap-siap untuk dijatuhkan kearah metta.

" sebentar lagi, Lo bakal kehilangan sahabat baru lo!"batin yuki dengan sinis.

1....

2...

Metta, nasya dan iqbal belum sadar akan bahaya. Mereka malah berhenti karena iqbal membenarkan tali sepatunya.

3...

Yuki menjatuhkam pot bunga tersebut dan... Seseorang langsung mendorong tubuh metta kesamping. Sontak nasya dan iqbal terkejut bukan main.

Metta yang kaget terus menutup mata bahkan memeluk seseorang tersebut. Beberapa menit kemudiaan, metta membuka kedua matanya dan melepaskan pelukannya. Ia menatap seseorang itu dan terkejut.

" boy?"ucap metta tidak percaya yang menolongnya adalah boy. Nasya dan iqbal juga terkejut.

**

Rizky menghampiri nina yang sedang bersama dengan rayn dan stefan. Ia langsung duduk ditengah-tengah stefan dan nina. Stefan menatap rizky dengan tajam.

" ngapain lo disini!?"ucap stefan dengan ketus.

" suka-suka gue dong, gue kan mau deket sama my nina "ucap rizky tersenyum kearah nina. Nina yang merasa risih langsung pindah kesebelah kiri stefan.

" panas banget disitu hawanya"ucap nina yang sekarang duduk diantara stefan dan rayn.

" nina, please, kasih aku kesempatan buat memperbaiki hubungan kita, aku masih cinta banget sama kamu"ucap rizky memohon.

" ck, lelaki murahan!"sindir rayn menatap rizky.

" maksud lo apa ngatain gue murahan segala!?"ucap rizky tidak terima.

" perasaan gue kagak sebut nama deh, kesindir banget tuh"ucap rayn sambil tertawa kecil. Stefan dan nina tidak bisa menahan tawanya dan malah ikut tertawa.

" fansay, mending sekarang kita pulang aja deh, aku udah males disini, aku mau jagain hiro aja"ucap nina mengandeng stefan.

" baiklah nasay, aku ngerasa panas banget disini "ucap stefan sesekali melirik kearah rizky. Nina dan stefan tertawa sinis kearah rizky lalu pergi. Rayn tidak mau berlama-lama langsung pergi juga. Rizky mendengus kesal.

**

Boy menunjuk kearah atas lalu langsung pergi. Sontak metta, nasya dan iqbal terkejut ketika melihat yuki berada diatas. Tentu iqbal dan metta tidak mengenalnya dan merasa sangat heran.

" yuki, bener-bener keterlaluan banget"ucap nasya dengan emosi. Nasya langsung naik keatas diikuti oleh iqbal dan metta.

Setelah sampai disana, yuki bukannya takut malah menatapnya dengan tajam.

" yuki, maksud lo apa sih pake jatuhin pot bunganya segala kearah metta!?"ucap nasya tidak terima dengan sikap yuki.

" supaya dia mati dan lo kehilangan sahabat baru sama seperti gue kehilangan agatha!!!"ucap yuki penuh dendam.

" gila! Metta sama sekali nggak ada salah sama lo !!!"ucap nasya dengan geram.

" gue tau, tapi siapapun yang berurusan dengan nasya, akan menjadi target gue!!"ucap yuki dengan sinis. Belum sempat nasya berbicara, yuki langsung pergi dengan menyenggol bahu nasya.

" yuki, gue belum selesai ngomong!!"ucap nasya dengan kesal.

" udah, sya. Nggak usah diperpanjang seperti ini ya, nggak akan ada gunanya dan malah memperkerut suasana"ucap metta menatap nasya. Nasya hanya mengangguk saja.

**

Amanda menghampiri jefri yang sedang duduk termenung ditaman kampus. Ia duduk disebelah jefri dan menatapnya.

" kenapa? lo masih belum terima kalau nasya dan billy jadian lagi?"ucap amanda menatap jefri.

" gue nggak akan pernah bisa ikhlas nasya bersama billy, nggak akan pernah"ucap jefri dengan ambisi.

" jefri, sudahlah. Move on, nasya itu nggak cinta lagi sama lo, lagian dulu salah siapa yang main tinggalin nasya!?"ucap amanda dengan kesal.

" kenapa malah lo ungkit-ungkit masalah itu!? lo itu bela gue atau nasya sih?"ucap jefri dengan kesal.

" ck, gue pasti bela nasya dong, perempuan mana sih yang mau ditinggal pas lagi sayang-sayangnya, nggak ada"ucap amanda dengan tegas.

" udah ketebak "ucap jefri membuang tatapannya dari amanda.

" kalau udah ketebak, ngapain pake nanya segala"ucap amanda dengan ketus. Amanda langsung pergi begitu saja.

**

Nasya menghampiri billy yang lagi dikantin bersama dengan mawar dan rayn. Nasya duduk disebelah billy.

" bil, kamu kemana aja sih, dari tadi aku cariin juga"ucap nasya. Billy yang masih kesal malah cuek dan tidak mempedulikan nasya.

" bil, kamu kenapa sih?kok cuekin aku gini?"ucap nasya dengan heran. Billy langsung pindah kesebelah rayn dan membuang wajahnya.

" billy kenapa sih? Apa dia marah ya? Tapi.. Marah kenapa?"batin nasya merasa heran. Nasya mencoba membujuk billy yang lagi ngambek namun tidak berhasil.

" billyyyy, kamu itu kenapa sih? Baru aja kita balikan, tapi sikap kamu jadi seperti ini? Aku salah apa?"ucap nasya dengan tegas.

" iiihh.. Kamu peka sendiri dong, masa cuma lelaki yang harus peka, perempuan juga dong "batin billy dengan kesal.

Nasya langsung pergi begitu saja. Rayn dan mawar menatap billy dengan serius.

" bil, nasya kalau udah pergi begitu tanpa pamit, biasanya marah banget dan paling buruknya, nasya nggak akan hubungin lo lagi"ucap mawar menjelaskannya. Billy terkejut dan takut dengan semuanya.

**

Nasya masuk kedalam kamar mandi. Ia langsung duduk di kloset dan memegang dadanya yang terasa sakit. Kali ini lebih sakit dari biasanya.

" ya tuhan, penyakit ini kumat lagi, bahkan lebih parah dari kemarin, apa ini tanda bahwa aku akan pergi menyusul mama dan papa?"

Nasya semakin kesakitan. Keringat mulai bercucuran ditubuh nasya. Dadanya semakin sakit. Tidak lama, sakitnya mulai reda. Tubuhnya menjadi lemas seketika.

" penyakitku akan semakin parah, aku nggak tahu sampai kapan aku bisa bertahan, kak max juga belum bisa menemukan hati yang cocok untukku"

" nggak, aku nggak bisa tinggal diam seperti ini, aku tidak akan bertahan lama dengan penyakit ini, penyakit ini sudah semakin parah.. Aku.. Aku harus menemukan perempuan yang bisa mencintai billy"








4 cinta 1 hati (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang