Chapter 15

6.8K 265 5
                                    

Radhitya

Setelah dari Markas kami pergi ke Barak untuk melakukan perundingan dengan anggota lainnya

'' Kapten, kita butuh seseorang untuk memancing Andra ini untuk membuktikan apakah kecurigaan komandan itu benar atau tidak'' kata Sersan Mayor Hedy

'' Oke, kita butuh Dokter Keyla'' lanjut Sersan Mayor Hedy

'' Hah!, tidak bisa, saya tidak mau melibatkannya dalam situasi seperti ini'' tegasku

'' Maaf kapten tapi kata Sersan Mayor Hedy benar, lagi pula yang dekat dengan Dokter Andra ya hanya Dokter Keyla''

'' Bagaimana kalau traumanya kambuh, apalagi soal seperti ini'' kataku

Memang sejak kejadian penyanderaan Keyla aku jadi tahu lebih dalam tentang Keyla bahwa dia punya trauma

'' Bro, emang Dokter Keyla punya trauma?''

'' Gue tahu waktu kasus penyanderaan dia, dia kayaknya takut banget sama senjata''

'' berarti kita nggak boleh dengan cara fisik, kita harus pake otak'' kata Hedy

'' hm, oke gue ntar tanyain deh ke Dokter Keyla''

'' Yaudah kita lanjutin ntar malem, gue pusing'' kataku dan berlalu ke Medicube

***

Ketika samapi di sana aku melihat Keyla sedang berbincang- bincang dengan pasiennya menggunakan bahasa Inggris pikirku memang pasiennya mengerti..

'' Kaki anda terkena asam urat, mohon kurangi makanan yang berminyak, makan sayuran saja, dan perbanyak minum air putih'' katanya pada pasien dengan menggunakan bahasa inggris

'' Dia ngerti nggak apa omongan kamu?'' ceplosku

'' Iya kali'', jawabnya ketus lalu pergi, entah mungkin marah atau apa aku tidak tahu

'' Butuh penerjemah?'' tanyaku mencekalnya

'' Nggak!'' jawabnya ketus

'' Ntar malem masak lagi ya" kataku sambil mengedipkan mata sebelah

'' Emang aku siapa?'' tanyanya dengan sebal

'' Calon istri'' jawabku santai sambil menaik turunkan alis

'' Ihh Pd amat kamu, emang aku udah kasih jawaban gitu'' tanyanya

'' Eh Suster Mia nyariin kamu tuh'' lanjutku

'' Ngapain?'' tanyaku heran padahal aku tidak terlalu mengenalnya

'' Suka kali sama kamu'' katanya sambil melepaskan cekalanku

'' Alhamdulillah'' jawabku yang membuat ia melotot

'' kok ?'' tanyanya

'' Banyak Fans'' jawabku santai lalu pergi

'' hish'' katanya kesal dan pergi berlawanan arah

***

'' Bro lo udah tanya belum sama Keyla tentang rencana lo?'' tanya Hedy yang memecahkan lamunanku di Barak

'' Astaga, gue lupa bro'' jawabku dengan nada menyesal

'' Aelah''

'' Ya maaf, padahal gue tadi ketemu dia, huh kesel deh gue'' jawabku dengan nada menyesal

Tiba tiba ada suara dering telepon namun bukan dari ponsel mereka berdua

'' Eh lo denger bunyi telpon nggak?'' tanya Hedy sambil menepuk pundakku secara lirih

Kutitipkan Hatiku Padamu (SELESAI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang