Halo, maaf kalian menunggu lama,
Atas kesabaran dan penantian kalian kuucapkan terimakasih
Malam yang hangat
Kehadiranku di hadapan keluarga Radhitya ternyata bukan sebagai malapetaka bagi mereka, melainkan sebagai pemanis untuk mereka
Malam ini acara kumpul keluarga dilaksanakan, keluarga Radhitya juga berdatangan, ada yang dari luar kota tentunya, tak lain tak bukan pakdenya dan keluarga, mereka datang jauh dari Lumajang hanya untuk acara kumpul keluarga, kata Radhitya memang 2 kali dalam setahun keluarga mereka selalu mengadakan acara kumpul, walau sekedar berbincang dan mengobrol biasa, namun ini sudah menjadi agenda wajib mereka.
Sungguh luar biasa komitmen mereka dalam menjaga ikatan tali persaudaraan ini, hingga mengorbankan waktu dan pekerjaan mereka
Aku merasa memiliki keluarga baru, kehangatan yang diciptakan oleh keluarga ini cukup terasa, saat bagaimana mereka menyapaku, dan memberlakukanku seperti layaknya keluarga kandung mereka
'' Mba, bagi resepnya dong, kok masakannya bisa enak sih?" tanya Dini ( putri Pakdhe Yudha,umurnya sekitar 16 Tahun ( SMA ))
" Gampang itu dek, cukup pake cinta dan senyum"jawabku setengah berbisik padanya
Memang tadi aku sempat memasakkan beberapa masakan seperti opor ayam ( yang ternyata menu favorit keluarga Radhitya), dan semur daging, tak semua juga aku kerjakan ada beberapa bagian dibantu oleh Tante Liliana ( Ibu Radhitya) yang ikut hadir dalam acara kumpul keluarga ini
" Ya kali mba, Cuma dikasih cinta ama senyum doang,"
" Ehem, lagi pada bahas apa nih?"tanya Radhitya tiba- tiba
" Lagi bahas masakan, kamu sendiri ngapain kaya patung gitu kaya mau upacara aja"
"Sinis banget sih kamu,"
.......
"Masih marah yaaaaaa?"tanyaku pada Radhitya, ia masih ada di kebun belakang menyeruput kopi panasnya
"hm"
"Lihat Ara, kok aku jadi pengen punya anak ya, Mas?"tanyaku memandang lurus
**
Radhitya
Menepi, rasanya ingin menepi saja dari keramaian keluarga, baiklah saat ini aku sedang di belakang rumah tepatnya taman favoritku bermain sejak kecil
Di sinilah kakek memberitahu keinginannya padaku.Ingin melihatku berseragam hijau pupus untuk terakhir kalinya.
Hm, andai kau tau Kakek, impianmu sudah terwujud sekarang,
Kucium aroma isteriku, bau vanilla yang menyeruak, wangi favoritku.
"Masih marah ya?"tanyanya duduk di sampingku ( tak ada niatan memeluk atau mencium gitu?)
"hm"niatan untuk mengerjai Keyla dimulai, lagian sinis amat jadi isteri
Ia memepetkan posisi dudukny padaku, bersandar di pundak kekarku
"Lihat Ara jadi pingin punya anak ya Mas?" panggilan apapula ini, kalau ada maunya manggilnya Mas, kalau lagi sinis saja aku dipanggil yang lain
Eh, ngomong- ngomong permintaannya itu..... Wah, kan. Semua orang yang melihat Ara keponakanku pasti langsung jatuh cinta pada anak berumur 2 tahun itu, pipinya yang gembul, matanya yang puppy, mirip agnes despicable me, tingkahnya yang memicu gelak tawa. Pasti bagi kalangan pengantin baru seperti kami. Ingin memiliki anak seperti itu.
KEYLA POV
"Ok, lemburlah malam ini"jawabnya menatapku, tatapannya ingin menikam saja
MAAPKEUN AUTHOR ADEGAN INI DISKIP OKEY
Bangun kesiangan,
Menyebalkan memang
.......
Baiklah pukul 05.00 pagi kami baru bangun, segera mandi dan mengambil wudhu untuk sholat subuh
"Maap atuh neng, masa suami dicemberutin aja,"halah godaannya paling bisa aja
" ISH, makanya dialarm"
"iya lain kali ya"ia berkedip
Setelah melaksanakan sholat Subuh kami berdua turun tangga,
Masih sepi, aku yakin semalam mereka begadang, maklum lah jarang- jarang mereka berkumpul untuk Uti
Kulihat Mbak Alisa baru bangun juga
Kusapa dia
"Mbak,"
"Eh Keyla, aduh maaf ya aku kesiangangan bangun karena nemenin Mas Satriyo ngobrol sama yang lain,"
"Iya gapapa kok Mbak kami juga kesiangan karena semalam lembur,"mulut kaya kaleng rombeng aja, emang Radhitya punya
"hush, kamu ini,"kucubit perutnya
"Auwww, sakit key,astaga mending dikerubutin semut rang rang deh,"
Ya Allah habis ini kayanya aku perlu makan timun yang banyak
"Sedia timun ya Key,"
Mbak Alisa hanya mesam mesem saja
Jglek..
"Undaaa," muncul gadis kecil berpipi gembul, menampakkan wajahnya dibalik pintu, aku yakin ia baru saja bangun tidur
Naluriku bergerak memanggil, pun raga ini bergerak
"Apaa sayaaang, sini yuk sama Onti Key,yuk, Onti mau masak loooh,"kuucapkan kalimat ini seimut mungkin
Ia mengangguk
10 detik dia sudah berada dalam gendonganku
kulihat Mbak Alisa membisikkan sesuatu pada Radhitya
Kulihat mulut kaleng rombengnya hanya mesam- mesem saja, sambil mengangguk paham
seperti diberi petuah rahasia
RADHITYA
" Tuh, makanya cepet Dhit, ikhtiarnya dikencengin,"ucap mbak Alisa setengah berbisik
Tatapan mengintimidasi Keyla padaku kuabaikan, biarkan saja dia
.......................................
Bersenandung ria dengan Ara rupanya membuat kehidupan Keyla berwarna
Lihatlah begitu telatennya dia mengurusi Ara padahal sedang memasak
Aku berjalan menuju mereka
"Yuk, Ara ikut om yuk cini, Onti Keyla mau masak dulu jangan diganggu,"kataku mengulurkan tangannya, ia sedang di samping Keyla, memegang erat daster panjang Keyla
Menggeleng cepat
"ih nanti gajadi Om beliin esklim aaah,"kataku sembari duduk santai menikmati pemandangan Keyla meracik bumbu
"ih kamu sengaja ya ngrebut Ara dari aku?"tanyanya begitu sengit
Baiklah adu perebutan anak imut dimulai
...........
....
..
KAMU SEDANG MEMBACA
Kutitipkan Hatiku Padamu (SELESAI)
Tiểu Thuyết ChungKisah ini menceritakan perjalanan cinta seorang Dokter Ahli Bedah Keyla dan Kapten Radhitya dengan penuh lika- liku dan tatangan yang menghadang, mencoba menepis semua bayangan yang muncul ketika berhubungan dengan Tentara, dan mencoba meningkatkan...