Chapter 41

4.5K 192 3
                                    

Halo, maaf kalian menunggu lama,

Atas kesabaran dan penantian kalian kuucapkan terimakasih

Malam yang hangat

Kehadiranku di hadapan keluarga Radhitya ternyata bukan sebagai malapetaka bagi mereka, melainkan sebagai pemanis untuk mereka

Malam ini acara kumpul keluarga dilaksanakan, keluarga Radhitya juga berdatangan, ada yang dari luar kota tentunya, tak lain tak bukan pakdenya dan keluarga, mereka datang jauh dari Lumajang hanya untuk acara kumpul keluarga, kata Radhitya memang 2 kali dalam setahun keluarga mereka selalu mengadakan acara kumpul, walau sekedar berbincang dan mengobrol biasa, namun ini sudah menjadi agenda wajib mereka.

Sungguh luar biasa komitmen mereka dalam menjaga ikatan tali persaudaraan ini, hingga mengorbankan waktu dan pekerjaan mereka

Aku merasa memiliki keluarga baru, kehangatan yang diciptakan oleh keluarga ini cukup terasa, saat bagaimana mereka menyapaku, dan memberlakukanku seperti layaknya keluarga kandung mereka

'' Mba, bagi resepnya dong, kok masakannya bisa enak sih?" tanya Dini ( putri Pakdhe Yudha,umurnya sekitar 16 Tahun ( SMA ))

" Gampang itu dek, cukup pake cinta dan senyum"jawabku setengah berbisik padanya

Memang tadi aku sempat memasakkan beberapa masakan seperti opor ayam ( yang ternyata menu favorit keluarga Radhitya), dan semur daging, tak semua juga aku kerjakan ada beberapa bagian dibantu oleh Tante Liliana ( Ibu Radhitya) yang ikut hadir dalam acara kumpul keluarga ini

" Ya kali mba, Cuma dikasih cinta ama senyum doang,"

" Ehem, lagi pada bahas apa nih?"tanya Radhitya tiba- tiba

" Lagi bahas masakan, kamu sendiri ngapain kaya patung gitu kaya mau upacara aja"

"Sinis banget sih kamu,"

.......

"Masih marah yaaaaaa?"tanyaku pada Radhitya, ia masih ada di kebun belakang menyeruput kopi panasnya

"hm"

"Lihat Ara, kok aku jadi pengen punya anak ya, Mas?"tanyaku memandang lurus

**

Radhitya

Menepi, rasanya ingin menepi saja dari keramaian keluarga, baiklah saat ini aku sedang di belakang rumah tepatnya taman favoritku bermain sejak kecil

Di sinilah kakek memberitahu keinginannya padaku.Ingin melihatku berseragam hijau pupus untuk terakhir kalinya.

Hm, andai kau tau Kakek, impianmu sudah terwujud sekarang,

Kucium aroma isteriku, bau vanilla yang menyeruak, wangi favoritku.

"Masih marah ya?"tanyanya duduk di sampingku ( tak ada niatan memeluk atau mencium gitu?)

"hm"niatan untuk mengerjai Keyla dimulai, lagian sinis amat jadi isteri

Ia memepetkan posisi dudukny padaku, bersandar di pundak kekarku

"Lihat Ara jadi pingin punya anak ya Mas?" panggilan apapula ini, kalau ada maunya manggilnya Mas, kalau lagi sinis saja aku dipanggil yang lain

Eh, ngomong- ngomong permintaannya itu..... Wah, kan. Semua orang yang melihat Ara keponakanku pasti langsung jatuh cinta pada anak berumur 2 tahun itu, pipinya yang gembul, matanya yang puppy, mirip agnes despicable me, tingkahnya yang memicu gelak tawa. Pasti bagi kalangan pengantin baru seperti kami. Ingin memiliki anak seperti itu.

KEYLA POV

"Ok, lemburlah malam ini"jawabnya menatapku, tatapannya ingin menikam saja

MAAPKEUN AUTHOR ADEGAN INI DISKIP OKEY

Bangun kesiangan,

Menyebalkan memang

.......

Baiklah pukul 05.00 pagi kami baru bangun, segera mandi dan mengambil wudhu untuk sholat subuh

"Maap atuh neng, masa suami dicemberutin aja,"halah godaannya paling bisa aja

" ISH, makanya dialarm"

"iya lain kali ya"ia berkedip

Setelah melaksanakan sholat Subuh kami berdua turun tangga,

Masih sepi, aku yakin semalam mereka begadang, maklum lah jarang- jarang mereka berkumpul untuk Uti

Kulihat Mbak Alisa baru bangun juga

Kusapa dia

"Mbak,"

"Eh Keyla, aduh maaf ya aku kesiangangan bangun karena nemenin Mas Satriyo ngobrol sama yang lain,"

"Iya gapapa kok Mbak kami juga kesiangan karena semalam lembur,"mulut kaya kaleng rombeng aja, emang Radhitya punya

"hush, kamu ini,"kucubit perutnya

"Auwww, sakit key,astaga mending dikerubutin semut rang rang deh,"

Ya Allah habis ini kayanya aku perlu makan timun yang banyak

"Sedia timun ya Key,"

Mbak Alisa hanya mesam mesem saja

Jglek..

"Undaaa," muncul gadis kecil berpipi gembul, menampakkan wajahnya dibalik pintu, aku yakin ia baru saja bangun tidur

Naluriku bergerak memanggil, pun raga ini bergerak

"Apaa sayaaang, sini yuk sama Onti Key,yuk, Onti mau masak loooh,"kuucapkan kalimat ini seimut mungkin

Ia mengangguk

10 detik dia sudah berada dalam gendonganku

kulihat Mbak Alisa membisikkan sesuatu pada Radhitya

Kulihat mulut kaleng rombengnya hanya mesam- mesem saja, sambil mengangguk paham

seperti diberi petuah rahasia

RADHITYA

" Tuh, makanya cepet Dhit, ikhtiarnya dikencengin,"ucap mbak Alisa setengah berbisik

Tatapan mengintimidasi Keyla padaku kuabaikan, biarkan saja dia

.......................................

Bersenandung ria dengan Ara rupanya membuat kehidupan Keyla berwarna

Lihatlah begitu telatennya dia mengurusi Ara padahal sedang memasak

Aku berjalan menuju mereka

"Yuk, Ara ikut om yuk cini, Onti Keyla mau masak dulu jangan diganggu,"kataku mengulurkan tangannya, ia sedang di samping Keyla, memegang erat daster panjang Keyla

Menggeleng cepat

"ih nanti gajadi Om beliin esklim aaah,"kataku sembari duduk santai menikmati pemandangan Keyla meracik bumbu

"ih kamu sengaja ya ngrebut Ara dari aku?"tanyanya begitu sengit

Baiklah adu perebutan anak imut dimulai

...........

....

..







Kutitipkan Hatiku Padamu (SELESAI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang