JUJUR

4.5K 138 8
                                    

Fyuhh.. mari kita simak saja kawan- kawan, 

Jangan lupa vote ya temann!!( nussa rara)

Keyla POV

Sebenarnya tidak tega membiarkan suamiku ini memasak cimol sendiri, namun apa daya aku hanya ingin mengetes kesetiannya padaku ( heleh padahal mah udah tau yak aslinya),

10 menit kemudian, kantuk mulai menyerangku

Bayangan hitam mulai muncul dan...

RADHITYA POV

Dan ketika semuanya berantakan, malah keyla tertidur pulas

"Huh, akhirnya gue juga yang makan,"cerocosku dalam hati

Melihatnya tertidur seolah damai hati ini,

Kini aku memilih duduk dan menatap matanya yang tertutup itu

Tak peduli adonan cimol yang tak berbentuk itu, kuharap ia tak menanyakan pasal cimol lagi, aku menyerah untuk membuatkannya

Kalau netijen minta, silahkan ya netijen bagikan resepnya pada kami

Tapi kasihan juga kalau dia bertanya pasal cimol itu

"Euhhhm"kulihat dia tak nyaman dalam tidurnya itu, untuk itu lebih baik aku pindahkan dia dulu

Kuangkat tubuhnya

"Buset, isteri gue, badannya kecil, tp berat amat yak,"batinku

Mungkin aku hanya kurang latihan fisik saja,

Kulihat lamat- lamat mata indahnya

Sudah sering aku menyusahkannya

Sudah banyak deraian air mata yang ia hasilkan karenaku

Dreett... Drettt (Maap ya netijen ini hp udah merk I phone pro max 11 jadi suaranya alus gak kaya motor kejepit pintu)

"Ya? Gimana Nton?"telepon barusan dari Anton, aku yakin dia mengabariku tentang Hedy

"Kondisi Hedy mulai membaik, ia sudah tak koma lagi,"

Aku sedikit lega mendengarnya

KEYLA POV

Aku mendengar suara Radhitya bicara, tapi dengan siapa?

Mataku terbuka, aku hanya mampu melihat punggung lebarnya itu

Dan aku tahu, kalau Hedy sedang dirawat

Jadi ini yang membuat Radhit stress tak karuan

Begitu banyak pertanyaan muncul di benakku saat ini

Apakah terjadi tragedi saat operasi itu?

Apakah Radhitya juga terluka saat operasi itu?

Apakah nyawa Hedy terancam?

Aku terus melamun di ranjang

Hingga Radhitya menoleh,

Ia seakan terpaku

Aku pun menatap dalam matanya, aku yakin ia pasti merahasiakan sesuatu dibalik operasi itu

"Mas a-"

"Dek, kali ini kasih kesempatan aku jujur, Hedy masuk rumah sakit,"

Deg

"Kamu menjadikan ini seolah rahasia?"

"Kamu yakin Mas? Gak mau menceritakan hal ini sama aku di awal, kamu malah bersikap biasa untuk menutupi kejadian ini?"tanyaku

Radhitya menghela napas kemudian memegang pundakku

Aku melepasnya, kini yang kubutuhkan penjelasan

"Dek, aku ga mau ini jadi bebanmu nanti, toh ini masalah pekerjaan, bukan yang lain,"

"Pekerjaan katamu?Lalu dengan remehnya kecelakaan dengan pekerjaan kau anggap biasa?Istrimu saja tak boleh tau?Gimana kalau posisi Hedy itu di kamu Mas?Aku gak tau apa- apa,aku tahu kok pekerjaanmu serba rahasia, tapi ketika hal ini udah terjadi apa salahnya sih isteri tahu,"

Grepp

Pelukannya adalah senjata untuknya agar aku melunak

"Iya, iya maafin aku ya, jangan diperpanjang lagi, aku sadar aku salah, yaudah sekarang mau gimana ini?"

"Yaudah temenmu sakit masa iya kita mesra- mesraan begini, ga dijenguk?"tanyaku masih membalas pelukannya

"Tapi kaya gini posisi PW loh dek, mas mager jalan jadinya,"kan mulai manjanya, emang dasar

"Mulai sok manjaaa, nyebelin kamu, ah tauk ah,"akupun melepas peluknya

Tapi ditahan oleh Radhitya

Ia malah menatap mataku dengan tajam

Mendekatkan wajahnya dengan wajahku

"Makasih ya isteriku yang sholehah, kamu baik deh dek, aku suka kalo kamu ngingetin aku dengan cara tadi, ekspresimu itu bikin aku nahan tawa, tapi aku hargai itu,mau dikasih hadiah gak?"

Saat dia mau menciumku, aku teringat cimol

"MAS CIMOLKU MANAAAA?!!!"

Radhitya's POV

"MAS CIMOLKU MANAAAA?!!!"

Deg

"Dek keluar yuk, beli cimol wes, mas traktirrrr,"

"Kebiasaaaan! Yaudah ayo,"

Di Mobil

"Kamu masih kepikiran apa?"tanyaku

Sedari tadi kami berada di dalam mobil, keyla hanya diam menatap depan

"Gapapa, aku cuman mikirin ,-"

"Dek, mas mohon, jangan jadikan pertengkaran karena suatu pekerjaan mas, mas maaf karena gak jujur sama kamu, sebenarnya juga itu konsekuensi, mas sudah pernah bilang, kami mati pun tiada boleh yang harus tau, seragam dijadikan kain kafan, tempat dijadikan kuburan, dan lain- lain, mas mohon, Mas janji tidak akan terluka di depamu, tapi kamu juga janji untuk jangan mempermasalahkan ini,"

"Maaf karena kekhawatiranku, aku jadi egois Mas,"

Ia menatapku, aku bisa melihat matanya berkaca- kaca

Kutepikan mobilku

"Udah jangan banyak stress nanti berakibat fatal kandunganmu,"

Keyla menggenggam tanganku

"Maaf,"

"Kamu gasalah, sekarang senyum, kita jenguk Hedy, abis itu aku beliin cimol,"

"euhm, aku udah ga pengen, aku pengennya peluk kamu,"
Aku dibuat menganga

"Iya nanti kalau di rumah ya,"

"Ihhhhhh! Pengennya sekarang juga!"

Akhirnya aku mengalah

"Aku terlalu takut kehilangan kamu sedetik aja Mas,"

Aku mengangguk paham maksudnya, huh mungkin Qtime kami yang dijalan begini bisa menebus untuk berbulan- bulan aku bertugas

"Udah yuk,"ajakku masih memelukku

Ia mengangguk

---

To be continued 


Kutitipkan Hatiku Padamu (SELESAI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang