NAIK PANGKAT ( MAYOR )

4.9K 204 8
                                    

Saya bener bener semangat banget up kali ini, entah naluri saya terbawa dengan dunia perkacang ijoan,

Keyla POV

" Selamat siang maaf menganggu waktu kalian berbincang, kami hanya ingin meluruskan saja permasalahan ini," ucap Polwan cantik itu yang kutau bernama Meisya

" Oh silahkan duduk dulu Buk," ucap Radhitya halus ( mulaiiii ganjeenn iyaaa, di depan isteri, nyari mati rupanya)

Polwan itu langsung duduk

"Maaf bisa bicara dengan Mas Hedy?"

"Yaelah cowok cem dia dipanggil Mas, panggil bapak aja dia mbak,eh buk,"Ya Allah mulut kaleng rombeng Radhitya tak bisa diam dikit apa

Tatapan Hedy langsung menajam,

Hanya kode piece 2 jari dari Adhit untuknya

" Baik, boleh ceritakan kronologisnya bagaimana?"

Menghirup napas dalam- dalam dan mengeluarkannya secara perlahan

Mulai menata kalimat demi kalimat

" Pukul 08.00 Wib saya mulai menyetir mobil saya menuju pelataran kompleks menuju Batalyon, fokus saya tiba tiba hilang karena menangkap sebuah objek yang membawa saya terngiang ke masa lalu, sudah jangan bahas ini lebih dalam, intinya saya tak focus, saya melamun, dan tak sadar saya telah menabrak seorang tukang sayur yang berjalan membawa gerobaknya yang berlawanan arah, intinya mobil saya membelokkan diri secara tak terkendali,( whaatt huahaua, monyet ketawa pak),dan jadilah seperti ini, waktu di TKP kawasan kompleks masih sepi, saya tidak yakin kalau ada saksi atau ada cctv yang menangkap kejadian ini,jujur saya di sini memang salah, atas kelalaian ini makanya saya berani bertanggung jawab,"

Polwan itu tersenyum menampakkan giginya yang rapih tersusun dan putih berkilau, dalam hatinya aku yakin dia tertawa karena penjelasan Hedy yang absurd itu

" Uhmm, begitu, jadi teringat masa lalu Anda jadi menabrak Bapak Tukang Sayur ya?,Hmm.. ok saya rasa ini bukan Laka lantas yang tak buruk dan parah juga, jadi selama korban tidak menuntut secara hukum, kami anggap permasalahan ini selesai dengan cara kekeluargaan,"ucap Polwan itu bijak,"dan saya yakin, Bapak adalah orang yang bertanggungjawab sesuai dengan seragam bapak dan sumpah bapak,"

Tersenyum mengangguk

"Pasti, terimakasih atas kerjasamanya,"

Mereka berdua berjabat tangan, Mata Hedy seolah tak mau lepas saja dari Mata Mbak Meisya,

Radhitya yang sedari menyimak pembicaraan mereka hanya manggut- manggut saja

"Yasudah kalau begitu saya harus bertugas dulu, terimakasih atas tanggung jawabnya ya Pak,"

"Eh tunggu dulu Mbak, eh Bu, kalo boleh, saya ingin mengenal jauh lebih dalam Ibu,"

"Maaf, maksud Bapak?, saya sudah terikat Pak,maaf permisi,"

Potek- potek deh

...............

Setelah menyelesaikan permasalahan dengan Hedy kami memutuskan untuk pulang, karena tiba- tiba Radhitya ditelpon untuk ke Batalyon, yah begitulah sibuknya dia, feellingku mengatakan cutinya 1 bulan itu tak akan menjadi kenyataan

Sekembalinya dari rumah sakit, kami ke rumah Uti untuk berpamitan, sebenarnya kami masih ingin menginap 1 malam lagi, namun karena sikon mendadak, kami harus kembali

"Onti Key cama om mau ulang yaa?"tanya Ara sambil memegang boneka teddy bearnya

"Iya sayang, besok kami main lagi ke sini ya?"ucapku penuh manis padanya

"Janjiii?"menautkan jari kelingking kami berdua

Ahh kenangan terberat ialah harus berpisah pada anak kecil nan rempong ini,

Di Jalan

"Key, kamu pucet gitu lo, belum makan kan dari pagi?"

Iya memang aku belum makan dari pagi

"Laper kan?Yuk makan dulu mampir mana gitu?"

Aku hanya mengangguk lemas

Kepala pusing, perut macam diaduk aduk, badan panas dingin, pegal semua

"Mas, kalau mau nyari makan itu yang anget anget aja ya,"

"Ya, ntar berhenti beli soto ya,"

RADHITYA POV

Tak tega meninggalkannya dalam keadaan sakit begini

"Mas berangkat dulu ya, assalamualaikum,"

"Iya ati- ati, waalaikumussalam,"

"Woy Bro,"

Batalyon 33/ Wira Sandhi Yudha Sakti

Baru saja jalan masuk gerbang, sudah disambut hangat saja oleh pacar sejenis:v

"Ayo masuk, dah ditunggu komandan,"

"Whaattt!!"

Apa ini, kukira hanya disuruh masuk dan membuat laporan,

................

"Hormat Ndan, perintah?"

"Iya silahkan duduk, kamu juga Hed,"

"Siap Ndan,"

"Mmm, maaf untuk Kapt. Radhitya, yang cutinya terpaksa saya gagalkan, sesuai dengan perintah atasan, untuk Kapten Radhitya akan naik jabatan berkat prestasi yang telah ditoreh, untuk itu persiapkan upacara kenaikan pangkat bersama yang lain juga,"

"Siap Ndan,"

"Selamat ya bro, waaah elu ea

Kutitipkan Hatiku Padamu (SELESAI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang