Sayap yang Patah

4.9K 163 7
                                    

Sebelum itu mari mengucap salam

Assalamualaikum temen- temen

huffft akhirnya bisa up juga,

keyakinan saya terhadap cerita ini sedikit melonggar ketika saya mulai memasuki waktu waktu sibuk saya sebagai pelajar SMA, bagi saya pelajar SMA itu sibuk, kadang melelahkan karena pulang sore, jadi saya harus mampu membagi waktu saya antara belajar, keluarga, temen, pacar?

oh tidak, bisa disantlap abis saya kalau pacaran

ok next sajalah pasti kalian menunggu cerita saya ini, toh kalian pasti akan menskip bagian keluh kesah saya

ENJOOOY, LEMESIN AJA

KALO NANGIS KOMEEN!!

Seluruh personel POLRI tengah berjaga

Kami seluruh tim berpencar untuk memasuki gedung itu

CALL SIGN

TIM 1

Harimau : Call sign untuk Radhitya

Macan : Call Sign untuk Hedy

Cenderawasih : Call Sign untuk Anton ( anggota ) ( Snipper ) Penembak Jitu Dengan senjata Pindad SS2 V2+ M203

Elang: Call Sign untuk Candra ( Sniper) Penembak Jitu Dengan senjata Pindad SS2 V4

Jalak: Call Sign untuk Hussein

Seluruh sisi gedung terasa sepi, hanya garis polisi yang Nampak

Kami memasuki gedung dari seluruh sisi,

aku bersama Hedy memasuki gedung sisi Barat, dimana gedung bagian ini berpotensi besar untuk terkena ledakan

Namun bagi kami, mati pun kami akan terima asal kunyuk perusak perdamaian bangsa Negara ini juga mati karena ulahnya sendiri

"Lapor Elang mengunci target!"

"Masuk elang, posisi?"

"Barat gedung,"

Kami saling tatap, dan mengangguk bersama

"Tetap waspada, jangan lengah ingat! Keluarga kalian menunggu"

"Siap!"

Bersembunyi di balik dinding kokoh gedung bagian barat ini layaknya mencari mati, namun ini sudah tugas yang perlu dilaksanakan,

Aku dan Heddy sudah berpisah, kami dipisahkan oleh dinding kokoh pembatas,

"Lapor, target mendekat kea rah Macan,"

" Macan, bersiap ini makananmu,"ucapku

"Diterima,"

Syut Dorr!!

Amunisi keluar dari sarangnya dan berhasil menembus dengan mulus

Seketika tembakan tak terelakkan disusul dengan ledakan sana sini

Keringat sebulir jagung keluar dari pelipis masing- masing anggota

Mata tajam tak hentinya menatap sisi kanan kiri untuk selalu waspada

"WASPADA!"

Akhirnya kondisi mulai tenang

Meski masih ada 2 orang lagi yang belum kami temukan,

" ARAH SUDUT KIRI AWASSS!"

Syuttt

Brakk

"Hedy!!"teriakku sekencang mungkin

Kutitipkan Hatiku Padamu (SELESAI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang