selamat membacaaa, enjoyyyy
jangan lupa vote
Sore menjelang malam, kemudian matahari mulai lelah dan menuju kembali ke tempat peristirahatannya,
Sandhya rupanya bahagia kali ini
"Non, ada Ibu Mertua,"ucap Bibi , mataku sontak membulat
Belum bersiap apapun, Mama mertua sudah datang menghampiriku
Terlihat khawatir denganku yang kini terbaring lemah di ranjang
Sepanjang hari hanya menatap jendela, sambil menuliskan dairyku yang telah lama tak tersentuh,
Kuletakkan diaryku di nakas dekat ranjang, mencoba untuk bangun namun disergah oleh Mama mertua
"Eitssss... Jangan kemana- mana, ini mama bawakan bubur ya Nak, apa mama suapin?"
"Terimakasih Mah, tapi Keyla sendiri gapapa kok,"berusaha menolak, beginilah sifatku, tidak ingin ada yang mengasihaniku
"Sini biar Aku aja Mah,"sontak mataku membulat ketika ada mulut kaleng rombeng, iya suamiku sendiri, sudah berkaus dan memakai trinning warna favoritenya, yaitu Hitam (capedehhh laki emang sukanya gitu men temen), dan yang aku suka darinya adalah rambut cepaknya yang basah, mmm mungkin dia baru saja mandi
"Heh, isteri sakit malah keluyuraan kamu yaah!"kulihat rona wajah Mamer yang menua mulai berapi- api , berkacak pinggang mengampiri suamiku dan menjewernya,
Aku hanya tertawa lemah, pemandangan ini tak bisa kulupakan
"Eeeee ampun Ndoro, Radhit tuh barusan gladi resik buat kenaikan pangkat,"ucapnya dengan kesal kepada mamahnya itu, sontak mamah langsung menutup mulutnya matanya menatapku sungkan
"Maafin mamah ya, mama kan gak tau, kamu sih gak kasih tau mama,"menepuk pundak putra kesayangannya itu dengan lembut, "Ehhh, ini harus diberitahukan ke seluruh penjuruuu keluarga, nanti mama akan adakan acara untuk kenaikan pangkatmu, sudah kalian nikmati Qtime kalian, mama tinggal Daaaaa,"semangatnya mamer atas capaian yang dicapai anaknya, dan suamiku sendiri
Kini tinggal kami berdua
Mengecup dahi panasku dan memegang pipiku, mengelusnya lembut
"Dih, isteriku kok agak kurusan yah,"
Aku merengut saja,
"Maem dulu yuk, semangkok berdua gimana?"
"Enak ajaa, ini kan jatahku Mas, kalau mau masak sendiri sanah!"ungkapku kesal
Iya ketawa ringan saja
"Becanda kali Dek,yuk maem,"senyumnyaaa manis banget dah, meleleh adek bang
Suapan demi suapan masuk ke lambungku, setidaknya badanku ini mulai membaik, mungkin karena ada suamiku di sini hehe
" Dah habisss, horeeeey,"ia meletakkan mangkoknya di nakas, aku tak ingat kalau diaryku masih di sana, whaaaat!!!
Matanya mulai menyipit seperti menangkap benda yang aneh, yap diarykuu
Aduhh ceroboh kali Keyla ini, kenapa kau tak sembunyikan saja di balik bantalmu ihhhh
"Apa itu?" tanyanya padaku, tentu saja aneh, buku bercover warna pink bertuliskan Arunika Sandhya,
Tanganku meraba ke nakas untuk meraih buku itu, tapi sudah diambil dulu olehnya
Mampus, kecolongan dah aku
"Ihhh mas, itu catatanku, sinih, gak ada yang aneh- aneh kok,"ungkapku padanya
Namun, gagal
Iya malah berbaring di sampingku, dan mulai membuka- buka isi diaryku
Haduhhhh siap nahan malu ini
Kutenggelamkan wajahku dengan selimut,
............
Radhitya POV
Cover warna pink pastel, bertuliskan Arunika Sandhya,
Menarik
Kubuka halaman pertama
Whattt foto kami saat pedang pora, senyum yang mengembang
Kadar cantiknya tak pernah hilang 1 mmpun, malah kian bertambah
Kutoleh dia sudah tenggelam dengan selimutnya itu
"Hahaha lucu kamu Dek, btw dari kapan kamu nulis diary kek gini, mas suka, kalo mas pulang kerja, mas baca ya,"
Suksess
Satu cubitan pedas berhasil mendarat di pahaku
"Sumpaaaaah, mending nikah ama tomcat deh,"
"Enak aja, yaudah kalo gt sanah nikah sama tomcat, lama lama gemuk kamu digigitin dia hahaa,"kulihat tawanya mulai terbit lagi
Biarkan seperti ini, aku suka melihatnya tertawa dan tersenyum
-***
Senja berganti langit malam
Kulihat Keyla sudah tertidur pulas
Setelah sholat maghrib kuputuskan untuk kembali menggeledah Diary isteriku
Halaman pertama
Takdirku
Pilihan sulit hidup
Awalnya aku berpikir begitu
Pelangi tertutup kelabunya awan
Jingganya senja
Birunya langit
Dan cerahnya mega
Seolah bak hancur terhantam benda tak kukenali
.....................
Namun, ternyata cahaya itu, lentera itu tetap bertahan walau redup
Menemaniku, membisikanku kata indah
"Jangan bersedih, akan ada benteng yang datang melidungimu,"
Begitulah sekiranya ia berbisik
.............
Mencari, mencari dan terus mencari, di mana, di mana benteng itu datang,
Gundah, resah dan pecah
Akhirnya kunikmati saja kesendirianku ini
dan Takdirku jatuh padanya
Lelakiku,
Lelakiku, RADHITYA MAHENDRA BHASKORO
..............
Kututup diary itu, masih banyak halaman berikutnya, namun hatiku tak kuat, begitu puitisnya ia menuliskan puisi ini,
Kuhampiri Keyla yang masih pulas tertidur
Keringat dingin bercucuran, ini tandanya sudah mulai sembuh, semoga esok ia bisa datang ke acara kenaikan pangkatku
Kucium bibir manisnya, sungguh membuat candu bagiku
Akhirnya kurebahkan tubuh lelahku ini disampingnya
Memejamkan mata, memimpikan kisah kami berdua
"Selamat memejam sayang,"kudengar Keyla berbisik dan mengecup dahiku
Manis sekali
KAMU SEDANG MEMBACA
Kutitipkan Hatiku Padamu (SELESAI)
قصص عامةKisah ini menceritakan perjalanan cinta seorang Dokter Ahli Bedah Keyla dan Kapten Radhitya dengan penuh lika- liku dan tatangan yang menghadang, mencoba menepis semua bayangan yang muncul ketika berhubungan dengan Tentara, dan mencoba meningkatkan...