One

10.3K 810 28
                                    

Bara bukanlah seorang bad boy ataupun most wanted yang selalu diinginkan setiap perempuan setiap membaca wattpad. Percayalah, dia hanyalah Bara.

Elbara Batilada Samudra.

Satu-satunya laki-laki yang mampu membuat hati Maya luluh.

Memang dia sedikit nakal dan urakan, tapi bukankah itu yang dilakukan remaja laki-laki pada umumnya? Jadi Maya tak mau ambil pusing.

Bahkan ketika Bara masuk ke BK ia biasa saja, toh Bara tidak melakukan sesuatu yang mengerikan.

Kalau ia membunuh orang baru Maya akan bergerak. Apa yang dilakukan Bara hanya membuat laki-laki itu mendapat perawatan di rumah sakit, bukan sekarat.

Maya tahu Bara bukan orang yang suka mengandalkan otot kala ada masalah, jadi ia yakin masalahnya sudah besar dan Bara tidak bisa menahan diri. Jadi Maya hanya menunggu Bara bercerita dan mengatakan semuanya.

"Jangan ngelamun malem-malem, kesambet baru tahu rasa." Maya yang sejak tadi melamun segera tersadar dan memakan ketopraknya lagi.

Bara yang melihat gerak-gerik Maya yang notabene adalah pacarnya tahu ada sesuatu yang membuat Maya resah. Entah itu apa.

Tanpa menunggu lama Bara berdiri membayar ketopraknya dan mengajak Maya pergi meskipun ketoprak Maya masih penuh.

"BAR! KETOPRAK GUE!" Teriakan tidak rela dari Maya membuat Bara berdecak kesal. Pacarnya memang tidak bisa dipisahkan dari makanan.

Jangan-jangan lebih penting makanan daripada gue? Memikirkan itu Bara merasa semakin kesal.

"Bodo, makan ya makan. Gausah ngelamun!" Balas Bara ketus dan membuat Maya diam seketika.

Bara membawa Maya ke dalam mobilnya dan segera membelah jalan raya Jakarta yang sudah lumayan sepi.

Tunggu, kapan Jakarta sepi?

20 menit perjalanan dan sampailah mereka di taman perumahan Maya, Bara menyuruh gadis itu turun. Maya menurut dan ia sudah tahu apa yang akan dilakukan Bara.

Mengintrogasinya.

***

Maya menempelkan bokongnya di bangku taman yang kosong dan disusul Bara yang duduk di sebelahnya.

Taman ini memang menjadi tempat favorit keduanya. Taman yang tidak terlalu gelap dan aman serta banyak orang dan anak kecil yang bermain. Melihat orang tua dan anaknya bermain membuat Maya tak urung senyum.

Ia rindu bermain disini.

Kapan terakhir kali ia bermain di perosotan itu? Ayunan? Atau jungkat-jungkit itu?

Ah Maya rindu masa kecilnya.

Maya yang merasa ditatap menoleh ke sebelahnya dan mendapati Bara menatapnya.

"Lo kenapa?" Ini yang disukai sekaligus ditakuti Maya. Bara selalu tahu kapan Maya mempunyai masalah bahkan ketika Maya tidak ingin membagi masalahnya.

"Gapapa." Astaga, jangan. Jangan kata ajaib itu yang keluar. Bara mohon.

KENAPA PEREMPUAN SELALU BERPEGANG TEGUH PADA TIDAK APA-APANYA SEDANGKAN MEREKA SEBENARNYA KENAPA-NAPA?!

Ingin rasanya Bara berteriak seperti itu, tapi ia tahan sebelum ia dibawa ke rumah sakit jiwa terdekat.

"C'mon May, gausah berbelit." Ujar Bara gemas. Bibirnya sedikit mengerucut karena gemas. Maya yang melihat itu tertawa kecil.

Ia begitu menyayangi laki-laki di sebelahnya ini.

Maya menjatuhkan kepalanya ke samping dan meletakkannya di bahu kanan Bara. Bara diam, ia tidak mau memaksa Maya berbicara lagipula Maya sama dengannya.

Akan berbicara sendirinya.

Mata Maya terpejam menikmati suara tawa dan juga tangis anak-anak kecil di taman itu. Ditambah ada suara jangkrik yang membuat Maya semakin menikmati suasana malam ini.

Entah kenapa ia merasa Bara jauh, padahal Bara ada di sebelahnya. Tapi entah kenapa ia mendapat firasat Bara akan pergi meninggalkannya. Itulah alasan kenapa ia melamun dan mengabaikan Bara.

"Jangan pergi Bar, jangan." Lirih Maya.

Dan mau tak mau Bara mengangguk tanpa tahu apa yang akan terjadi selanjutnya.













Cie w apdet lagi

Uhuy

Aseg

Mantap

Jan lupa vote and comment yha

Masuin ke library kalian jg biar ga ketinggalan cerita Maybara

Sorry ya kalo ceritanya rada weid gituh😂





Lots of love
-mic nya calum

18.51
25 April 2018

-REVISI-
18 JANUARI 2020
13.48



Pluviophile ✅[COMPLETED] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang