Five

5.5K 524 53
                                    

Minggu.

Hari yang cocok untuk date bukan? Setidaknya itulah yang berada di benak seorang Armaya Leotine. Apalagi Bara yang mengajaknya.

Tentu saja Bara, memangnya siapa lagi pacarnya?

Setelah bermeditasi di kamar mandi, Maya mengambil handuknya dan mengeringkan badannya. Kulit tangannya mengeriput karena sudah hampir 30 menit ia berada di kamar mandi. Entah apa yang ia lakukan. Ia hanya ingin tampil lebih bersih di hadapan Bara, apalagi jika jadwal kencan.

Masih dengan balutan handuk Maya membuka lemari sembari mengacak-acak isinya.

Ia hanya heran dari setumpuk baju yang menjulang tinggi bagaikan gunung ia masih berpikiran tidak ada baju di dalam lemarinya.

"Gile, baju gue kemana semua?" Gumamnya pelan sambil berusaha mencari baju yang bagus.

Setelah 20 menit akhirnya ia memutuskan untuk memakai kaos putih polos biasa dan ripped jeans berwarna putih ditambah jaket ripped jeans sebagai outer.

Maya berjalan menuju meja riasnya. Ia memakai sedikit bedak dan lipbalm agar bibirnya tidak terlihat kering lalu memakai parfum dan,

Voila.

Maya sudah siap.

Matanya melirik jam digital di nakasnya. Pukul 10 lebih sedikit, seharusnya Bara sudah datang karena Bara berjanji menjemput Maya pukul 10.

Mungkin macet. Pikir Maya mengingat ia tinggal di tengah-tengah Ibu Kota.

Maya memasukkan dompet dan ponsel ke dalam sling bag hitamnya dan berjalan menuruni tangga. Ia menunggu Bara di ruang tamu dan mengisi kekosongan itu dengan menonton TV.

Sayang, zaman sekarang isi TV tidak ada yang menarik apalagi bagus untuk diserap.

Lagi-lagi Maya melirik ke arah jam yang mana jam sudah menunjukkan pukul 11. Maya menghela nafas.

Tumben-tumbennya Bara telat sampai segini. Biasanya juga telat paling 30 menit. Batin Maya.

Akhirnya Maya mengambil ponselnya dan membuka aplikasi LINE. Ia menekan nama Barabere dan menelponnya.

Tidak ada jawaban.

Maya mengecek WhatsApp Bara dan melihat bahwa Bara tidak aktif sejak 3 jam yang lalu.

Lalu bagaimana dengan dirinya?

Akhirnya Maya memilih untuk menunggu, toh siapa tahu Bara mempunyai urusan sehingga tidak bisa ditinggal.

Ya, urusan.

***

Sementara di seberang sana Bara tengah tertawa dengan seorang perempuan berambut lurus dan kulit putih.

Cantik.

"Sumpah lo?" Tanya Bara masih dengan tawanya. Putri mengangguk sembari menahan tawanya keluar lagi.

"Beneran, gue emang takut masuk BK. Makanya begitu masuk situ badan gue keringet dingin eh besoknya gamasuk gara-gara demam." Perkataan Putri membuat tawa Bara kembali hadir.

Tidak ada yang tahu bahwa ada seseorang yang menunggu laki-laki itu disana, sedangkan laki-laki itu bercakap seakan tidak ada esok hari. Bahkan getaran di saku Bara tidak terasa saking asiknya percakapan itu. Membuat sosok perempuan di rumah itu hanya diam tak tahu harus bagaimana.

Ia masih berpakaian rapi, bedanya rambutnya sudah mulai berantakan dan wajahnya kumus karena bangun tidur.

Bayangkan, ia menunggu sampai ketiduran.

Maya hanya memasang wajah datarnya dan kembali ke kamarnya untuk berganti baju rumah. Di otaknya kini tengah berpikir keras apa yang dilakukan Bara sehingga ia melupakan kencan mereka.

***

Malamnya Maya membuka buku paket Bahasa Jepang nya dan mulai tenggelam dalam katakana serta hiragana. Sesekali ia melirik ponselnya yang diam. Tidak ada getaran atau dering telfon khusus Bara.

Maya menghela nafas. Ia berusaha mengumpulkan berbagai macam spekulasi positif agar kecurigaan tidak melanda hatinya.

Tak lama pintunya terbuka, menampilkan ibunya berdiri di ambang pintu tanpa berkata apapun. Maya tahu itu, jadi ia hanya diam fokus kepada bukunya. Ia tahu ibunya tidak bisa mengatakan apapun karena ia sudah melaksanakan apa yang akan beliau katakan.

Pintu tertutup dan Maya tersenyum miring.

Pergi pagi pulang malem, sekalian jadi bang Toyib aja gimana?

Ting!

Refleks tangan Maya mengambil ponsel di sebelahnya dan membuka aplikasi LINE. Ia begitu bersemangat kala Bara membalas pesannya. Semangat itu meredup kala melihat satu pesan dari seorang Elbara.

Barabere: Gue sakit, sorry

'Iya, gapapa. Cepet sembuh Bar.'
Send





HOLA

Telat sih ya but HAPPY FASTING EVERY1

I hope u really enjoy this story just like u enjoy ur es blewah

Bosenin ya? Gapapa udah biasa

Toh di dalam hubungan juga kadang ada masa bosennya *plak*

Oke so itung itung pahala gitu tekan bintang di pojok kiri bawah ya *puppy eyes*

Terimakasih sudah memberikan waktu kalian untuk membaca storyku:')

Lots of love
-Ai

06 Juli 2018
20.58

Pluviophile ✅[COMPLETED] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang