Maya memejamkan matanya, ia berusaha menikmati angin malam yang berhasil membuat rambut panjangnya berantakan. Kedua tangannya masuk ke dalam saku jaket bomber Bara demi mencari kehangatan karena ia tidak memakai jaket.
Sebenarnya Bara sudah menawarkan jaketnya kepada Maya hanya saja Maya menolak. Toh dia terlindungi oleh punggung Bara yang lebar.
Yang katanya netizen pelukable banget.
Gila, apa yang baru saja Maya pikirkan? Astaga.
Sekitar 10 menit kemudian Maya dan Bara sudah sampai di depan perumahan Maya. Memang setiap Bara mengantar Maya, Maya selalu meminta Bara berhenti di depan perumahan agar tidak menimbulkan curiga. Karena Marissa -Mama Maya- sangat sensitif dengan spesies laki-laki. Jadi sudah diputuskan oleh keduanya untuk menjalani backstreet.
Bara melepas helm full face nya dan mengacak-acak rambutnya.
Anjir pen gue jambak aja itu jambul. Batin Maya gemas begitu melihat jambul Bara yang berantakan.
"Gue pulang dulu ya," pamit Maya.
Bara mengangguk sembari tersenyum.
"Hati-hati." Balas Bara singkat. Maya mengangguk dan mulai berjalan menjauhi Bara, tangannya terangkat untuk memberikan goyangan tanda 'sampai jumpa'.
Bara mengangguk sampai akhirnya punggung Maya hilang dari pandangannya. Ia turun lalu berjalan melewati jalan yang dilalui Maya.
Rumah Maya memang hanya berjarak beberapa meter dari gapura perumahan Maya. Setelah dirasa Maya sudah masuk rumah Bara kembali, menyalakan motor dan pulang kerumahnya.
Itu hanya salah satu hal kecil yang menjadi kebiasaan Bara.
Memastikan Maya-nya baik-baik saja.
***
Mama lembur, makanan ada di kompor.
- Mama
Maya menghela nafas, padahal sudah pukul 8 malam dan Ibunya masih belum pulang. Sesibuk apasih pekerjaan Ibunya itu?
Entah kenapa Maya berharap ia akan bercengkrama dengan Ibunya di ruang tamu sambil meminum teh hangat.
Kalau sudah begini impiannya sejak kecil hanya menjadi wacana semata.
Maya melepas seragamnya, mandi, dan mengganti seragam dengan baju rumahannya. Lalu ia berkutat dengan tugas-tugas sekolah yang harus di selesaikan besok.
Sesudah itu ia berjalan ke kasur, merebahkan badannya dan mengambil laptop. Melakukan kegiatan wajib di setiap malam, menonton drakor.
Saat asik melihat ketampanan Nam Joo Hyuk ponselnya berbunyi, dering khusus panggilan Bara.
Dengan cekatan tangan Maya menggeser tombol hijau dan mengarahkan ponsel ke telinganya tanpa mengalihkan perhatiannya dari Lee Sung Kyung dan Nam Joo Hyuk.
"Halo?"
"Kok belum tidur?" Suara Bara yang heran membuat Maya meringis. Ia melirik jam yang sudah menunjukkan jam 10.
"Insom," balas Maya seadanya. Padahal ia tidak mempunyai penyakit itu.
"Aamiin." Maya membulatkan matanya, jahat sekali Bara mendoakannya mempunyai penyakit insom.
"JAHAT!"
"Makanya kalo ngomong jangan ngelantur." Balas Bara dengan tawanya.
Maya mengerucutkan bibirnya kesal.
"Besok nonton kuy, Avengers tuh. Film kesukaan lo." Maya mendesah malas. Ia tahu film itu sudah ada di bioskop beberapa hari lalu hanya saja...
Ia belum gajian.
Gaji dari ibunya tentu saja.
"Bokek Bar," ucap Maya singkat.
Sudah dipastikan jawaban Bara,
"Gue bayarinlah." Astaga, kalau sudah begini Maya tidak bisa menolak. Kalau ia menolak sudah dipastikan perang dunia kedua akan terjadi. Jadi ia hanya bergumam.
"Ok, cepet tidur. Mimpiin gue biar gabisa bangun besok. Good night, love you." Maya bisa merasakan wajahnya memanas. Kalimat yang dikeluarkan Bara selalu bisa membuat Maya blushing.
Atau Maya memang gampang blushing?
Astaga.
"Iya-iya duh. Lo mau gue mati hah?! Good night." Lalu panggilan terputus.
Sementara disana Bara menatap ponselnya dengan kosong. Di pikirannya kini hanya ada satu.
Apakah ia kurang berjuang?
Apa susahnya membalas perkataannya?
Kenapa Maya selalu menghindari itu?
Bara mengacak rambutnya frustasi.
"Kalau gue nyerah apa lo akan berjuang buat gue?" Gumam Bara lirih.
UKK WOY UKK
YA ALLAH
Tapi gapapalah
Sekalian berhubung puasa
Aiko minta maaf sebesar besarnya sebesar rasa cintamu ke dia yang ga dibales
Ea
Canda ah
Dan lagi berhubung aku di deket daerah Surabaya mohon doanya biar Surabaya aman lagi:'))
Btw ini hadiah w yha
Triple update dari Aiko pacar calum hood selingkuhan Nam Joo Hyuk adiknya Jungkook
Muah
DON'T FORGET TO VOMMENT GAES KARENA SATU KOMEN DARI KALIAN MENAMBAH SEMANGAT W
1 VOTE 1 PRAY :v
YANG UDAH BACA AND NGEVOMMENT MAKASIH BET YHA
LAV YA❤
Lots of love
-Aiko21 Mei 2018
KAMU SEDANG MEMBACA
Pluviophile ✅[COMPLETED]
Dla nastolatkówJika dia adalah tanah maka aku adalah langit. Dialah yang menjadi tempat tampungku. Dikala aku meneruskan cahaya matahari dengan bahagia atau menurunkan hujan kala sedih. Aku mencurahkan semuanya kepadanya. Dari kelemahan dan juga cerita gelapku. K...