Four

6.5K 529 3
                                    

Maya tidak percaya dengan istilah 'mencintai tidak butuh alasan', kenapa? Karena menurutnya itu hal yang bodoh. Bagaimana mungkin kalian tertarik kepada seseorang tanpa melihat kepribadian atau fisiknya?

Bahkan hidung bisa dijadikan alasan untuk mencintai misalnya,

"Lo kenapa suka dia?"

"Gatau ya, gue suka aja ngeliat hidungnya yang udah kaya perosotan anak TK."

See?

Apakah itu dikatakan cinta tidak butuh alasan? Sudah jelas-jelas ia menyukainya karena bentuk hidung yang mancung.

Dan Maya menyukai Bara dengan berbagai alasan. Bahkan Maya merasa menyukai apapun yang ada di dalam ataupun di luar tubuh Bara.

Tapi salah satu alasan Maya menyukai Bara adalah karena Bara adalah fondasinya. Ibaratnya Maya adalah sebuah rumah maka atap adalah Tuhannya, tembok adalah teman-temannya, dan fondasi adalah Baranya.

Wagelaseh, Baranya.

Kenapa?

Karena Bara membuat Maya kuat dengan cara yang tidak diketahui Bara. Hanya Maya yang tahu itu.

Entah apa yang akan Maya lakukan jika tidak bertemu dengan Bara.

Mungkin sudah tinggal nama saja.

Maya tersenyum kecut, ia ingat bagaimana kacau dan hancurnya dirinya yang dulu.

Ia benar-benar ingin lenyap dari dunia ini.

"May?" Maya mengerjapkan matanya lalu ia melihat Tiara duduk di depannya dengan tatapan heran.

Saat ini Maya tengah duduk sambil berlatih bela diri di sport center sekolahnya bersama beberapa teman-teman kelasnya. Mereka berguru dengan wali kelas mereka sendiri yang merupakan mantan atlit nasional.

Tiara sendiri adalah teman sekelasnya, begitu pula dengan Bunga, Cantika, Vanny, dan juga Beni. Mereka berlatih bela diri demi mendapat sertifikat yang akan membantu mereka kelak jika ingin mendaftar ke PTN.

"Lo kenapa?" Tanya Tiara. Maya hanya menggeleng seraya tersenyum.

Tiara mengangguk paham lalu berkata, "Yaudah, oh ya lo disuruh push up 20 gara-gara ngelamun." Lanjut Tiara dengan seringaian yang membuat Maya mendelik kesal.

20?!

Astaga. Dia baru saja push up 30 dan sekarang sudah ditambah lagi?!

Tiara memberikan senyum setannya dan itu membuat Maya ingin memukul kepala Tiara ke samsak. Pasti Tiara yang memberi tahu pelatihnya jika Maya melamun, jika tidak Maya yakin ia tidak akan diberi hukuman seperti ini karena pelatihnya sendiri sedari tadi sibuk dengan Beni yang akan mengikuti kompetisi. Damn.

KO gua sampe rumah.

Dengan perlahan ia menoleh ke arah pelatihnya yang sedang menatapnya.

Do it now.

Maya menelan ludah. Tatapan coach Alfi membuatnya segera mengambil posisi push up dan melakukannya sebanyak 20 kali.

Dengan posisi push up laki-laki tentunya.

***

Maya berjalan menuju jalan besar dengan wajah lelah dan usaha agar badannya tidak ambruk saat ini juga. Karena rasanya tangan dan kakinya kehilangan tenaga untuk melakukan aktivitas bahkan untuk mengambil ponsel yang sedari tadi getar di saku celananya sudah tidak bisa. 

Kalau saja ia masih punya uang sudah dipastikan ia akan pulang naik gojek, bukan angkot! Masalahnya uangnya hanya tersisa gopek dan ia juga tidak bisa meminta tolong Bara karena ini adalah hari Selasa, Bara tidak bisa menjemputnya.

Maya melakukan perenggangan sepanjang perjalanan menuju jalan raya. Benar-benar, fisik hari ini membuatnya tepar.

Mata coklat Maya terhenti begitu melihat motor yang ia hafal terparkir di sebuah cafe dekat sekolahnya.

Ini beneran hari Selasa kan? Bukannya Bara ada bimbel? Kenapa dia ada di cafe? Otak Maya bertanya-tanya. Kepalanya semakin dipenuhi dengan pertanyaan kala melihat Bara bercanda dengan seseorang yang dikenalinya.

Dia adalah Putri, teman sewarganya saat SMP. Warga yang dimaksud adalah sekelas sejak kelas 7 sampai 9.

Seketika ia ingat bahwa setelah ini akan ada reuni SMP nya dua minggu lagi, jadi mungkin mereka akan membahas tentang reuni itu. Sebab Bara adalah anggota OSIS dulu, begitu pula Putri.

Tapi kenapa perasaan gue gak enak?

Hati Maya ingin menghampiri mereka tetapi berhubung badan sedang tidak bisa kompromi maka Maya melanjutkan jalannya tanpa memperdulikan resah di dalam hatinya.

Iya kayanya mereka bahas reuni deh.





YEY

Gatau mau ngomong apasi

Pokoknya

Ikutin terus cerita Maybara

Dan tinggalkan jejak kalian:')

VOMMENT GAES VOMMENT

And if u want me to read ur story just ask me with personal ok

I will read it ASAP

Dan buat temen w yang udah 'dukung' makasih 💃

Lots of love
-Aiko

21 Mei 2018

Pluviophile ✅[COMPLETED] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang