Nine

5.3K 499 11
                                    

Sekali dalam satu tahun Maya merasakan rasa senang menyelimuti dirinya. Setiap satu tahun sekali dan itu bukanlah saat ulang tahunnya, melainkan saat hari jadinya dengan Bara.

Dih alay banget.

Katakanlah ia lebay tapi Bara sangat berpengaruh dalam kehidupan Maya. Bara adalah tamengnya juga cahaya dalam hidup kelam Maya.

Jika Maya diibaratkan hujan maka Bara adalah tanahnya. Menampung semua air itu dan memberikan kehidupan di bumi.

Maya sendiri tidak tahu apa yang membuatnya percaya dengan laki-laki berumur 18 tahun ini. Ia ingat saat-saat bertemu Bara untuk pertama kalinya.

Flashback on

Maya yang masih berumur 12 tahun itu tertawa bersama sahabatnya, Nia. Kedua insan itu tengah mengisi waktu luang pelajaran tambahan dengan bercerita di lorong kelas 5. Saat itu keadaan sudah sepi karena hanya beberapa anak yang mengambil pelajaran tambahan.

Termasuk Bara.

Maya ingat saat itu ia satu SD dengan Bara. Hanya saja ia tidak mengenal Bara sampai tiba-tiba laki-laki itu menghampirinya dan Nia.

Kening Maya mengkerut kala melihat Bara. Ia hanya tahu namanya, tidak pernah bertemu secara langsung. Yang ia tahu Bara cukup mengerikan karena reputasinya sebagai anak nakal cukup terkenal.

Maya yang merasa terganggu dengan kehadiran laki-laki itu mengajak Nia pergi dari situ dan meninggalkan Bara.

Maya menguatkan dirinya sendiri. Entah kenapa sejak dulu ia selalu was-was dengan makhluk berjenis laki-laki. Pelajaran dari masa lalu membuatnya memegang teguh prinsip laki-laki adalah sumber penyakit.

Bukan penyakit dalam artian sebenarnya, tetapi penyakit hati.

"Lo Maya kan?" Maya mengentikan langkahnya. Begitupula dengan Nia.

Ia semakin bingung, bagaimana bisa Bara mengetahui namanya sementara mereka tidak pernah sekelas.

Nia mempunyai firasat tidak enak segera menarik lengan sahabatnya untuk menjauh dari laki-laki itu. Maya menurut. Ia berjalan menjauhi Bara dan menuju kelasnya.

Otak Maya semakin berpikir keras kala sebuah pesan masuk ke dalam ponselnya dengan nomor tidak dikenal. Rasa takut mulai menghantuinya. Tapi seketika ia lega saat mengerti bahwa Bara yang mengiriminya pesan.

Maya berusaha mengingat. Selama ini yang tahu nomor ponselnya hanyalah Nia dan Maya yakin Nia tidak akan memberikan nomornya pada laki-laki.

Malam itu Maya membiarkan 11 pesan yang dikirim dari Bara. Bahkan Bara sempat mengiriminya pulsa. Membuat Maya kesal.

"Dia pikir aku gaada uang buat beli pulsa apa?!"

Semakin lama Bara semakin mendekatinya. Bahkan beberapa kali mencoba untuk menelpon Maya. Ia bahkan secara tiba-tiba mengajak Maya pulang bersama. 

Yang paling mengangetkan Bara menyatakan perasaanya setiap kali laki-laki mengirim pesan.

Hal itu semakin membuat Maya jauh dari Bara.

Hampir satu tahun itu semua terjadi dan Bara tidak mengenal yang namanya lelah. Berkali-kali Maya menolaknya tapi tetap saja Bara keuh-keuh mendekati Maya.

Sampai pada suatu hari Maya meledak.

Meledak dalam artian lelah dengan sikap Bara.

"Kamu gak capek apa?! Aku aja capek Bar! Kenapa sih kamu gini?! Banyak cewek lain diluar sana Bar! Kenapa harus aku?! Astaga. Kamu tahu sendiri kan?! Kamu denger dari anak-anak? Aku cuek Bar! Gaada anak yang betah sama aku kecuali Nia! Udahlah, mending kamu nyerah aja. Aku benci sama laki-laki." Maya tidak memikirkan perasaan Bara saat itu, yang terpenting ia tidak terjatuh dalam lubang yang sama dan ia ingin mendorong Bara pergi dari hidupnya. Ia tidak mau Bara menyakiti dirinya sendiri saat menyukai Maya.

"Tapi gue suka sama lo, gue gak peduli lo cuek. Yang berjuang juga gue, bukan lo. Jadi bukan masalah kan?"

Flashback off

Dari situlah cerita Maya dan Bara mengalir.

Seperti sebuah mantra sihir, Bara berhasil menghipnotis Maya untuk membuka hatinya. Dan itu berhasil. Maya menyukai Bara.

Mereka memulai hubungan tepat saat kelas 8.

Perjuangan tidak pernah mengkhianati hasil bukan?












Uhuy w apdet lagi

Apasi gaada yang tanya

Well aku tahu gaada yang  spesial dari cerita ini, but aku makasih banget buat yang mau nyempetin waktunya untuk baca. Apalagi yang mencet bintang and komen.

Aku mikir aku bakal update kali misalnya vote and komennya sudah sesuai ekspetasiku eh nih satu orang ngebet minta w update

Katanya ceritanya yang di library gaada yang update

Yah sudahlah yang penting w update

Aku bakal update seminggu sekali paling engga

Trust me

Even gaada yang baca ataupun ngevomment

Promise still promise

And aku minta maaf kalo story ini gajelas banget maklum aku masih newbie and butuh banyak latihan walaupun aku sendiri udah SMA 😂 but aku baru baru ini ngelanjutin nulis lagi setelah biatus setahun maybe? 

And i'll give u double update

YEY

Okay see ya next week hope u enjoy the story

Lots of love
-Ai
26 Juni 2018

-REVISI-
16 Maret 2020
21.33

Pluviophile ✅[COMPLETED] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang