Jadi gini, saya udah nulis cerita ini dari dua minggu yang lalu dan udah saya publish kemarin. Tapi!!! entah kenapa watty eror dan cerita ini hilang! berserta dengan dua cerita pendek saya yang lainnya. Pengen dibanting, tapi ini hp satu-satunya....
So please vote for all my story. Love ya all 💞💞💞
"Git! buru!"
Baru aku memasukki kafe dikawasan kemang itu seorang pria berkepala botak dengan tangan penuh tato memanggilku dari arah samping panggung.
"maap bang baru pulang kuliah"
"ya udah cepetan siap-siap sana"
Aku langsung berlari kebelakang panggung untuk berganti baju, Aku mengganti celana jeansku dengan rok biru yang mengembang dan kaus putihku aku lapisi dengan kemeja putih yang sudah aku siapkan dari kemarin, kupoleskan make-up tipis wajahku agar terlihat segar.
"Gita!"
"I'm comeing!" Aku berteriak sambil dengan cepat menyisir rambut pendek sebahuku yang bergelombang. Bang Tia sudah menyiapkan gitar putih, kursi bar dan sebuah mic untukku bernyanyi malam ini.
"Selamat malam semuanya" Aku menyapa pengunjung kafe yang mulai ramai pada jumat malam ini. "Oke, seperti biasa saya akan menyanyikan lagu yang telah terkumpul di kotak reqwes tapi yang saya bisa ya, kalo engga mohon maaf" Ada beberapa pengunjung yang mulai tertarik namun masih ada beberapa yang asik dengan makanannya.
"lagu pertama.... Mantan terindah! wahh kayanya ada yang belum move on nih" Aku tertawa menggoda, membuat beberapa pengunjung ikut tergelak "oke ini khusus untuk kamu yang sulit move on" Aku memetik gitarku dan memulai lagu dengan halus. Aku sebenarnya masih kuliah namun karena Ayahku sedang menginap di hotel rodeo aku harus membantu Ibuku mencari uang.
"Next! Shout out to my ex!"
"That's my song!"
Aku terkekeh melihat seorang wanita dengan semangat berteriak yang disambut oleh teman-temannya.
"oke lagu ini sepesial pake telor untuk cewe berbaju merah disana" Wanita itu menjerit senang dan mulai mendekat kearah panggung bersama teman-temannya. Setelah lima lagu berikutnya bang Tia naik keatas panggung.
"Git ada yang reqwes"
"lagu apaan?"
"Terpesona punyanya Glen Fredly"
Aku menyirit bingung mendengarnya, apa ada yang mau melamar pacarnya?
"siapa yang reqwes?"
"tuh yang pake baju polo biru dipojok" aku mengikuti arah yang ditunjuk bang Tia dan melihat seorang pria dengan baju polo biru sedang makan bersama teman-temannya. Pria itu memakai topi yang menaungi matanya sehingga sulit untuk melihat wajahnya dengan jelas.
"Kok serem gitu bang?"
"serem darimananya? udah nyanyiin aja, tipnya lumayan" Aku hanya mengangguk menyanggupi omongan bang Tia, lumayan lah biarpun cuman lima puluh ribu buat ongkos kuliah.
"lagu selanjutnya Terpesona yang dipesan khusus oleh seorang pria, enjoy" Aku memetik gitarku perlahan dan menyanyikan lagu itu dengan lembut. Pria itu terlihat menopangkan wajahnya dengan tangan sambil menikmati musikku.
Terpesona ku pada pandangan pertama
Dan ku tak kuasa menahan rinduku
Senyumanmu slalu menghiasi mimpiku
Ingin kupeluk dan kukecup keningmu
Oh indahnyaSetelah selesai menyanyikannya pria itu melepaskan topinya sambil tersenyum kearahku, Ganteng banget!
Rambut hitam bergelombangnya sampai menyentuh telinga dan mata hitam yang dinaungi alis tebal itu membuatku sulit mengalihkan pandangan. Dengan segala kesadaran yang ada aku melanjutkan pekerjaanku sampai bang Tia memberi kode padaku untuk pulang.
KAMU SEDANG MEMBACA
Just One Shoot Story
Short StoryBerisi kumpulan one shoot story kebanyakan tentang romance dan terinspirasi dari film, novel atau lagu dan disetiap bab author kasih keterangan dari mana author mendapatkan inspirasi tersebut. Author hanya meminjam nama tokoh utama tanpa manjiplak c...