"Gorbon! Lu mau kuliah apa kaga sih?!" Aku berteriak frustasi pada seonggok daging besar di atas kasur itu. Dia hanya membalikan badannya dan mengintip dari sela-sela matanya yang masih mengantuk.
"tipsen aja kez" dan setelah itu dia kembali tidur lagi, Aku hanya memutarkan bola mataku dan segera menyambar tas dan mengambil sepatuku.
"oke blue kita let's go!" Aku segera memacu motorku keluar dari gedung kostanku dan melaju kearah kampusku yang hanya berjarak dua puluh menit. Aku menghirup udara segar bandung di pagi hari sembari tersenyum menikmati berkat Tuhan.
Mengambil jurusan ilmu komunikasi di sebuah kampus ternama dan itu memang keinginanku dari dulu, Hitung-hitung menyalurkan hobi bicaraku yang sudah kelewatan ini.
"Si Putri mana Kez?" Tanya Vini saat aku sudah duduk dengan manis di sampingnya, suasana kelas masih lenggang dan pak Doni dosen yang mengajar hari ini belum datang.
"Biasa abis malmingan sama pacar jadi gk kuat bangun"
"Dasar gorila kebon, makan doang yang di banyakin" Aku tertawa mendengar Vini jadi ikut-ikutan memanggil Putri 'Gorbon', Aku sudah memanggil dia gorbon dari SMA, awalnya dia ngambek tapi lama-lama jadi terbiasa.
Putri adalah teman SMAku yang kebetulan juga menimba ilmu di tempat yang sama, awalnya kami tidak tahu siapa-siapa di bandung, namun seiring waktu kami dekat dengan Vini yang notabenenya asli Bandung.
"Pagi!" Kami langsung menjawab sapaan itu dan mulai tenang mengikuti matkul hari ini.
-----
"oke saya rasa cukup sekian, Sebelumnya saya ada pengumuman menyangkut tugas akhir kalian. Saya mengundang teman saya sesama dosen untuk mengajar di kelas tambahan PR besok jam tujuh malam karena beliau hanya bisa jam sekian. Kelas tambahan ini terbuka untuk semua jurusan namun akan saya prioitaskan kalian, jadi saya harap kalian dapat mengikuti kelas tersebut dan datang tepat waktu karena kursi yang tersedia terbatas, terimakasih" Pak Donipun langsung keluar setelah memberi tahukan pengumuman tersebut.
"kantin yuk Kez" Aku langsung menyanggupi undangan Vini saat cacing di perutku mulai ber demo.
"Besok malem ikut yuk Vin, Gw masih belum terlalu paham soal PR" Kataku sambil menyuap nasi goreng ayamku.
"yah gw gk bisa Kez, besok adenya bapak gw nikah, Lu sama Putri aja"
"kalo si Gorbon mau, kelas biasa aja dia males-malesan apa lagi kelas tambahan" Aku mengendus kesal sambil memutar otak bagaimana caranya mengajak gorila kebon itu besok malam.
"Kez! kadal kez!" Mata Vini langsung membulat sambil menunjuk kebelakang punggungku, reflek aku langsung berbalik dan melihat dia baru mengambil tempat duduk bersama teman-temannya.
"Ihh! kan udah gw bilang gw gk mau tau lagi soal dia!" Aku menggerutu kesal pada Vini yang hanya di tanggapinya dengan malas.
"gk mau tau lagi tapi nengok"
Aku mendengar suara tawa di belakangku, mungkin temannya melemparkan lelucon, dengan perlahan aku menoleh kebelakang, senyum lebar menghiasi wajahnya lalu perlahan dia menoleh kearahku dengan cepat aku mengalihkan pandanganku.
"Ayo Vin!" Aku menarik tangan Vini walau sotonya belum habis.
"eh ehh mau kemana? kelasnya masih setengah jam lagi!" Aku mengabaikan teriakan Vini, aku hanya harus menjauh dari kadal padang gurun itu.
--------------
"cuci baju gw selama seminggu! gk mau tau!" Aku mengirim pesan itu dengan penuh emosi, bagaimana tidak? kemarin aku membawakan dia martabak telur kesukaannya untuk membujuknya agar mau menemaiku hari ini, tentu saja dia langsung setuju. Dan saat tadi sore dia meminjam motorku untuk makan sebentar bersama pacarnya dan berjanji jam enam sudah ada di kampus lagi tapi justru dia malah mengirimkan pesan padaku tidak bisa kembali ke kampus karena sakit perut. Siapa suruh makan seblak sampai tiga mangkok?!
KAMU SEDANG MEMBACA
Just One Shoot Story
NouvellesBerisi kumpulan one shoot story kebanyakan tentang romance dan terinspirasi dari film, novel atau lagu dan disetiap bab author kasih keterangan dari mana author mendapatkan inspirasi tersebut. Author hanya meminjam nama tokoh utama tanpa manjiplak c...