17+
"Aku mau es krim" Ucapku tiba-tiba membuat pria yang sedang mengemudi di sebelahku memandangku dengan bingung.
"kau sudah makan es krim tadi siang" jawabnya santai sambil terus mengemudi pulang.
"ayolah Nick, aku ingin lagi berhenti sebentar di mini market itu aku hanya butuh lima menit percayalah"
Nick memutar bola matanya namun tetap menurutiku. Aku melompat turun dan langsung menyambar sekotak penuh es krim vanila dan cerutu untuk Nick lalu kembali lagi kedalam mobil dalam hitungan detik.
"itu rekor baru" Seru Nick setalah aku menutup pintu dan Nick kembali membelah jalanan kota La yang cukup padat sore ini.
"Aku selalu cepat soal es krim"
"dan coklat"
"ini untukmu" Aku melambaikan kotak cerutu itu di depan matanya membuat wajahnya cerah.
"thanks Demi"
Aku mengangguk semangat lalu membuka kotak itu dan mulai memakan es krim dengan desahan puas, Nick berdendam di sampingku dan mulai tidak bisa diam di kursinya.
"kau kenapa?"
"jalanan macet ini membuatku gila!"
Nick berteriak pada jalanan yang memang cukup padat, Aku sudah mengenal Nick semenjak Junior School dan aku tahu Nick bukan tipe orang yang mudah stres.
"jangan membodohiku, jalanan ini tidak sebegitu macet dan kau adalah orang yang tidak mudah stres pasti ada masalah lain" Aku mengigiti sendok es krimku sambil memandang ke arahnya, Nick balas menatapku dengan pandangan tidak menentu.
"aku putus dengan Olivia"
"Sudah kuduga!" Seruku karena aku memang sudah menebaknya dari lama.
"Sudah kubilang dari dulu wanita itu tidak baik untukmu namun kau masih berkencan denganya"
"maksudmu sama seperti aku yang bilang jika Luke itu tidak baik untukmu tapi kau masih tetap bersamanya?"
Sial! dia membalasku dengan telak.
"Hey! kau dulu juga bilang bahwa berkencan dengan saudaramu baik untukku, sekarang lihat aku"
"Aku hanya berharap kau dapat menjadi bagaian dari keluargaku, setidaknya kita masih berteman baik bukan?"
"tiga belas tahun Nick, kau sahabatku" Kami kemudian menepukkan punggung tangan kami dua kali, ini sudah seperti tos ala kami dari dulu.
"Oke! malam ini mari kita lupakan semua patah hati kita! Kau sahabatku akan melupakan wanita itu dan kita akan bersenang-senang malam ini"
Nick hanya menggelengkan kepalanya melihat tingkahku, kurasa dia sudah kebal dengan segala keanehanku setelah selama ini.
---------
"Minum!" Teriakku setelah aku menunjukkan kartuku pada Nick.
"Sialan! kenapa aku setuju dengan ini dari awal?" Nick lalu meminum tembakan vodka ke empatnya sementara aku baru merasa sedikit mabuk setelah dua tembakan.
Setelah kami sampai ke apartemenku aku langsung mengeluarkan botol vodka dan gelas tembakan serta karu remi untuk kita bermain poker, yang kalah harus minum.
"fuck!" Seruku saat Nick memenangkan dua ronde berikutnya.
"aku mau melakukan itu" Katanya sembari meneguk birnya.
"melakukan apa?" Tanyaku setelah cairan panas itu sudah meluncur ke tenggorokanku.
"fuck, aku ingin melakukannya"
KAMU SEDANG MEMBACA
Just One Shoot Story
Short StoryBerisi kumpulan one shoot story kebanyakan tentang romance dan terinspirasi dari film, novel atau lagu dan disetiap bab author kasih keterangan dari mana author mendapatkan inspirasi tersebut. Author hanya meminjam nama tokoh utama tanpa manjiplak c...