Part 28

1.5K 80 0
                                    


"Ya sudah kami pulang dulu yah, terimakasih pengertiannya" pamit mama fajar

Akhirnya setelah berbicara selama lebih 4 jam akhirnya keluarga Aliya menyerahkan Aliya kepada keluarga fajar tapi sesuai dengan perjanjian yang mereka rundingkan ..

Setelah keluarga fajar pergi, tubuh Mira langsung jatuh kelantai

"Yang mama takutkan sudah terjadi, ini semua gara gara papa, mama sudah bilang kita harus pindah keluar negri tapi papa gak mau, liat Sekarang anak mama pergi diambil orang lain pa"teriak Mira histeris, air matanya bahkan sudah lolos

"Ini memang sudah resiko kita ma" ucap Herman menenangkan

"Gak ini salah papa, papa yang salah, papa jahat, papa udah ngasih anak kita ke orang lain,papa jahat" ucap mama Aliya sambil memukuli dada suaminya ..

"Ma mereka keluarga Aliya yang asli kita gak boleh egois, mereka juga menginginkan anak mereka" ucap papa Aliya dan membuat mira bungkam hanya suara sesegukan yang terdengar ...

Dilain tempat seseorang sedang mengutuk takdir yang begitu kejam.

Takdir merenggut gadisnya
Takdir merenggut cintanya
Takdir merenggut kebahagiaannya
Takdir merenggut senyumnya

Takdir terlalu kejam..

Kenapa harus gadisnya?
Kenapa bukan gadis yang lain?

Kenapa harus Aliya? Kenapa bukan yang lain? Haruskah ia melepaskan aliyanya?mampukah ia melihat aliyanya bersama orang lain? Dan bisakah aliyanya menerimanya sebagai kakaknya?

Entah!

Jawaban dari semua pertanyaan hanya satu 'entah' ..

Cowo tersebut mengusap wajahnya frustasi, bingung, kecewa, sedih, marah, itu semua yang dirasakannya,

"Kenapa harus dia ya Tuhan?kenapa harus gadisku? Kenapa harus Aliya ku? kenapa" teriak cowok itu

Haruskah ia menghapus rasa sayang dan cintanya sebagai kekasih kepada aliyanya? Dan mencintainya sebagai adik?

Cowok itu diam, berhenti berteriak karena sadar tak ada yang akan berubah semuanya telah terjadi,ia benar benar hancur, dunianya pergi meninggalkannya, aliyanya pergi,bahkan air matanya sudah lolos, isakannya juga mulai terdengar, ia menangis, menangisi takdir yang begitu kejam mempermainkan perasaannya..

Setelah cukup lama menangis, ia pun bangkit, pergi dari sana ..

Ia kembali kerumahnya saat suara adzan isya terdengar
"Darimana saja nak?" Tegur mamanya

Ia tak menjawab, ia tetap berjalan menaiki tangga dan masuk ke kamarnya ..

"Mama gak tega liat fajar kayak gitu pa" ucap mamanya sambil menangis

Jujur ia tidak tega melihat fajar sehancur dan sekacau itu ..

"Papa juga gak tega tapi mau bagaimana lagi takdir yang mempermainkannya" ucap papanya pasrah ..

*****
"Kok tumben dia gak nelfon gue,dasar cowok ngeselin, emang harus yah gue yang nelfon dia duluan" ucap Aliya kesal

Ia pun mencari nama fajar dan langsung menghubunginya tapi disana hanya terdengar suara sambung tak ada tanda tanda bahwa akan ada yang menjawab panggilannya ..

Aliya mencoba menelfonnya lagi dan begitu Seterusnya hingga ia pun merasa lelah sendiri ..

"Tumben dia gak ngangkat, apa dia baik baik aja? Atau dia udah tidur?" Tanya Aliya pada dirinya sendiri lalu ia mengetik sesuatu dan langsung dikirim kepada fajar

Kakak Kelas Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang