Semuanya menatap aliya yang sedang diam sambil menangis,semua orang bingung dengan tingkah aliya
Perlahan wijaya dan mira mendekati ranjang aliya untuk menenangkannya tapi respon gadis itu diluar prediksi semuanya
Gadis itu menggeser tubuhnya menjauh saat tangan mira akan menyentuh bahunya
"Jangan sentuh aliya" gadis itu memeluk dirinya sendiri dengan tangis yang semakin menjadiAir mata mira ikut terjatuh saat mendengar ucapan dari aliya
"Kamu kenapa sayang?"Mira tidak berpura pura/ ia benar benar heran saat aliya menangis padahal ia baru saja membuka matanya"Kalian tega nyulik aliya..hiks. Kalian misahin aliya dari keluarga asli aliya" gadis itu berbicara tanpa menatap kedua orang yang telah merawatnya selama ini
"Kami tidak menculikmu sayang. Waktu itu kami menemukanmu pingsan bersama kakakmu"Mira berusaha menenangkan Aliya
"Gak, kalian Bohong!" Aliya menggeleng tak percaya
Wijaya mendekati Aliya lalu mendekapnya walaupun aliya memberontak,didalam pelukannya Wijaya menjelaskan semuanya kepada Aliya
Bebrapa menit setelahnya Aliya sudah merasa tenang dan langsung memeluk Mira
"Maafin Aliya ma" mohon Aliya didalam pelukan Mira
"Kamu gak salah kok sayang" mira mengecup kening kepala Aliya lalu melepaskan pelukannya
Aliya tersenyum lalu menatap kedua orang yang memperhatikannya dengan air mata yang membanjiri wajah keduanya
"Bunda, ayah" ucap Aliya lalu merentangkan kedua tangannya meminta untuk dipeluk oleh kedua orang tuanya
Tanpa pikir panjang mama dan papanya langsung berhambur memeluk Aliya ..
Saat ketiganya sedang asik melepas rindu, suara dari ponsel Wijaya membuat semuanya menatap Wijaya. Bukan apanya suara hp Wijaya sangat keras membuat suasana yang tadinya sedih menjadi canggung
"Maaf" Wijaya langsung mengangkat telfonnya setelah mengucapkan itu
"Alina masuk rumah sakit"
Wijaya menggeleng tak percaya
"Kamu kenapa sih Fauzi, yang masuk rumah sakit itu ALIYA bukan ALINA" wijaya terkekeh kecil
"Alina kecelakaan dan dia lagi di UGD" suara Fauzi Terdengar sangat lirih
Wijaya menegang di tempatnya
"Jangan bercanda kamu" Wijaya membentak Fauzi
Sehingga membuat yang lainnya menatap Wijaya dengan penuh tanda tanya"Ke UGD sekarang pa Alina butuh donor darah secepatnya" setelah itu panggilan terputus secara sepihak oleh Fauzi
Wijaya menatap ponselnya dengan tatapan kosong, mira mendekatinya
"Ada apa?" Tanyanya khawatir karena suaminya itu diam setelah menerima telfon dari Fauzi"Fauzi kenapa?" Mira mengganti pertanyaannya karena Wijaya tak kunjung menjawab
Wijaya menatap istrinya lalu memeluknya erat dan dibalas tak kalah erat oleh istrinya
Dipelukan istrinya, Wijaya Meneteskan Air Mata membuat mira bertambah khawatir karena suaminya tak pernah menangis setelah kejadian 10 Tahun lalu tepat kecelakaan yang menimpa putrinya
Seketika Mira langsung teringat alina lalu melepaskan pelukannya
"Dimana Alina?" Tanyanya pada semua orang dan dibalas gelengan kepala tanda mereka tak tau kecuali suaminya yang diam dengan bulir-bulir air mata di wajahnya"Dimana Alina wijaya?" Tanya Mira tak sabaran. Perasaannya tak enak
"UGD " jawab Wijaya setelah cukup lama diam
"UGD?" Tanya Mira lagi
"Ngapain?""Dia kecelakaan" ucak Wijaya lagi dan mampu membuat semuanya terkejut
Mira Langsung berlari ke UGD mencari putrinya itu tanpa menghiraukan panggilan dari putri keduanya
"Ma Aliya ikut" Aliya bangkit lalu melepas jarum infus jangan melekat ditangannya
"Kamu masih lemah sayang" bundanya memperingati
"Gak Bun aku mau ketemu sama kak Alina " ucapnya lalu ikut berlari ke UGD walaupun seringkali ia terjatuh
Raihan langsung membantu aliya berjalan dengan benar dan membawanya ke UGD
****
"Fauzi" Fauzi berbalik saat lembut dan khawatir itu menyebutkan namanya dan disana Mira berdiri dengan mata sembabFauzi menghampiri mira lalu memeluknya
"Dia ninggalin Fauzi ma" ucap Fauzi dalam pelukan Mira"Maksud kamu apa?" Ucap Mira saat Fauzi melepas pelukannya
"Dia ninggalin kita semua" ucap Fauzi lalu terduduk dilantai rumah sakit
"Dia pergi untuk selamanya" ucap Fauzi kembali
Aliya sampai di UGD dan disusul yang lainnya .
Mira yang mendengar ucapan Fauzi langsung shock dan tubuhnya ambruk dan dengan sigap Wijaya langsung membawa mira untuk dirawat
Mama fajar mendekati Fauzi lalu merangkulnya
"Alina mana sayang?" Tanyanya bingung karena Fauzi tak bersama Alina
"Dia pergi bun, dia ninggalin aku untuk selamanya" ucapan Fauzi membuat semuanya kembali terkejut
"Maksud kak Fauzi apa? Kak alina kemana?" Tanya Aliya tak mengerti
"DIA PERGI DAN GAK AKAN KEMBALI LAGI, DIA SUDAH TIADA" Fauzi berteriak kepada Aliya karena merasa bahwa ini semua salah Aliya
"DAN INI SEMUA SALAH KAMU, GARA GARA KAMU ALINA DITABRAK TRUK" Fauzi kehilangan kendali, emosinya memuncak saat melihat Aliya
"Gara gara kamu aku kehilangan tunangan ku" suara fauzi diikuti dengan ambruknya tubuh Aliya dipelukan Raihan
💮💮💮
Selamat jalan Alina
Voment
Rahma
KAMU SEDANG MEMBACA
Kakak Kelas
Novela Juvenil"Hal yang paling menyakitkan adalah mencintai adik kandung Kita sendiri"--Muhammad fajar As'ad "Menyakitinya adalah penyesalan terbesar ku"-- Raihan "Takdir? Ya aku benci takdir ku " -- Aliya Azhari Wijaya Pengen tau ceritanya? Yuk buruan baca ?