ApartemenCowok dengan kulit putih bersih itu menatap kosong kedepan. Entah apa yang sedang ia pikirkan..
Sofa yang duduki sedikit goyang tapi cowok itu masih asik melamun
"Hobi emang! "ucap aliya yang baru duduk disamping raihan dan mendapati raihan sedang melamun
"eh sejak kapan disini?" raihan mencoba menetralkan rasa terkejutnya dengan mengalihkan pembicaraan
"baru! "ucap aliya lalu memerhatikan wajah raihan yang tampak gelisah
"kenapa?"tanya aliya saat raihan diam saja
" aku denger kak alina udah ada dijakarta! "ucapan raihan hampir seperti orang berbisik tapi aliya dapat mendengarnya dengan sangat jelas.
Tiba2 tubuh aliya menegang, lututnya lemas dan darahnya seakan memaksa keluar dari tubuhnya, wajah aliya pucat tapi tak ada ekspresi apapun di wajah cantik itu tak ada senyum dan tak ada juga air mata
Raihan menatap wajah aliya dengan cemas yang tak dapat digambarkan
"kamu gak papa? "raihan menyentuh pundak milik aliya saat aliya sudah cukup lama terdiam"ekhhmm" aliya berusaha memperbaiki suaranya yang tiba-tiba tercekat
"tau dari mana? "tanya aliya saat suaranya sudah membaik
"hmm tadi mama kamu nelfon aku kata--" raihan tak bisa melanjutkan ucapannya saat aliya menatap dirinya tanpa ekspresi
Aliya menyunggingkan senyum remeh
"masih sering ngabarin ternyata " aliya mengambil tasnya dan pergi dari hadapan raihanRaihan bangkit dari duduknya dan menahan aliya untuk pergi
" apa! "bentakan itu keluar dari mulut aliya bersamaan dengan air matanya
" lo bohongin gue! LO BILANG KALIAN GAK PERNAH BERHUBUNGAN LAGI TAPI APA HAH! LO HIATIN GUE" aliya berteriak sambil menunjuk wajah raihan
"dengerin gue dulu" raihan mencoba menenangkan aliya
"APA LO MAU BILANG KALO GUE GAK SEHARUSNYA KAYAK GINI!! IYA!!
LO MAU BILANG KALO GUE ITU EGOIS!! " baru saja raihan menyelesaikan ucapannya, aliya sudah langsung membentakSaat raihan mau bicara, aliya langsung memotong ucapannya
"GUE GAK SEHARUSNYA PERCAYA SAMA LO!" Itu bentakan terakhir yang diucapkan aliya karena bibirnya tiba2 kelu dan lututnya kembali lemas saat melihat seseorang berdiri Tepat belakang tubuh raihan entah sejak kapan mereka ada disana
Raihan menoleh kebelakang saat mendapati wajah cantik dihadapannnya tiba-tiba pucat
Tapi yang dilihatnya cukup menjelaskan apa yang terjadi pada gadisnya
Dengan perlahan aliya mundur memilih menolak apa yang akan terjadi padanya
Disana
Seseorang yang selama ini ia rindukan
Orang yang selama ini membuatnya tak dapat tidur dimalam hari
Orang yang merenggut semua senyumnya
Disana.
Anggota keluarganya berdiri dengan seulas senyum"Sayang" Aliya memilih menutup telinganya saat Mamanya memanggilnya dengan lembut.
Kakinya tak berhenti melangkah mundur dengan tangan yang masih menutup telinganya
"Aku gak mau! GAK MAU" bantahan itu sarat akan sebuah rasa rindu yang dikalahkan oleh rasa benci
Saat aliya memilih menjauh, Mamanya malah melangkah mendekat ke arahnya
"Kalian ngapain kesini! INI APARTEMEN AKU GAK BERHAK DISINI. PERGI" aliya berteriak sambil menunjuk pintu
"sayang dengerin mama dulu, kami gak bisa liat kamu seperti ini terus! Kembali sayang. Lihat! Apa kamu tidak merindukan keluarga mu" Bjuk mamanya dengan lembut walaupun aliya sdah menutup telinganya tetap saja ia bisa mendengar dan bodoh nya ia malah mengikuti arah tunjukan mamanya
Aliya menatap anggota keluarganya yang menatapnya penuh harap dan cinta dan tanpa aliya sadari bahwa bibirnya tersenyum yang menggambarkan ini yang aliya inginkan
"Dan disana! Apa kamu tidak merindukannya juga" mamanya menunjuk kearah pintu
Dipintu itu alina berdiri dengan air mata dan senyum diwajahnya
Dan aliya tak dapat lagi menahan dirinya untuk tidak berlari kepelukan kakaknya
Awalnya hanya isakan yang mereka dengar dari aliya tapi gadis itu sekarang menangis sejadi jadinya berusaha meluapkan segala emosi yang gadis itu miliki di pelukan kakaknya
*****
"Kak! Aliya laper" gadis itu menggoyangkan tubuh wanita yg tertidur dengan memeluknya dengan erat"Bentar kakak ngantuk"Wanita itu enggang bangun dari tidurnya
"tapi aku laper kak"Gadis itu merengek seperti anak kecil sehingga membuat wanita yang memeluknya bangun dari tidurnya
"Ya udah ayok! Susah banget sih tinggal turun trus makan kan udah disiapin sama mama"wanita itu mengomel sambil menatap adiknya.
"maunya sama kak alina" gadis itu malah menyengir memperlihatkan gigi putih miliknya
"Masih kecil udah pinter ngombal ternyata! Ckckck diajarin sama siapa!? "alina menggeleng tak percaya
" rehan"jawab gadis itu santai lalu menarik tangan kakaknya untuk turun kelantai bawah
Dan gadis itu menghentikan langkahnya tepat di depan meja makan yang dipenuhi oleh orang-orang terdekatnya
"Gak usah kaget gitu"alina menuntun aliya untuk duduk di samping raihan
Dan akhirnya semuanya berakhir
Penderitaan aliya berakhir dengan bahagia, akhirnya ia bisa kembali pada orang-orang yang ia sayangi dan mendapatkan cintanya ..
💑💑💑💑💑💑
Aku bener bener gak nyangka kalo cerita aku bakalan secepatnya ini endingnya ..
Buat para pembaca setiaku😊thanks yah udah setia di work aku..
See you di cerita kedua aku
"FAKE"
KAMU SEDANG MEMBACA
Kakak Kelas
Teen Fiction"Hal yang paling menyakitkan adalah mencintai adik kandung Kita sendiri"--Muhammad fajar As'ad "Menyakitinya adalah penyesalan terbesar ku"-- Raihan "Takdir? Ya aku benci takdir ku " -- Aliya Azhari Wijaya Pengen tau ceritanya? Yuk buruan baca ?