Part 35

1.5K 66 0
                                    

"Pasien saya nyatakan kritis" ucap dokter itu

Terdengar helaan nafas lega dan juga sedih akan kondisi Aliya

"Kalo begitu saya permisi dulu, pasien sudah boleh dijenguk tapi jangan sampai membuat pasien terganggu" setelah mengatakan itu dokter itu pergi

Semua ingin masuk duluan menjenguk Aliya tapi mereka takut Aliya terganggu jadi Mira dan Wijaya yang pertama menjenguk Aliya selaku orang tua Aliya.orang tua angkat.

Mira dan Wijaya memasuki ruang rawat Aliya ..

Mira meraih tangan Aliya yang dingin untuk digenggamnya, dan menempelkan dipipinya,
Air mata Mira Langsung menetes melihat betapa pucatnya putrinya
"Cepat sembuh Sayang, mama kangen sama Aliya, mama janji setelah kamu sadar nanti mama akan selalu jagain kamu,nanti setiap hari mama akan bikinin kamu sarapan, nganter kamu sekolah dan jemput kamu juga terus nanti kita juga kesalon, ke mall juga buat belanja" ucap Mira setelah duduk disamping ranjang Aliya

"Nanti kalo kamu udah Bangun kamu akan punya adik lagi sayang, liat didalam perut mama ada Dede bayi, kamu cepat sembuh yah nanti main sama Dede bayinya" ucap Mira lagi dan berhasil membuat Wijaya terkejut dengan ucapan Mira

Wijaya menatap Mira seolah meminta penjelasan lebih tapi yang ditatap hanya menatap gadis mungil yang ada dihadapannya tanpa berniat menjelaskan maksud ucapannya kepada Wijaya ..

"Cepat sembuh sayang" ucap mira sekali lagi dan mengecup pipi dan kening Aliya lalu beranjak dari keluar terlebih dahulu

Wijaya yang melihat Mira keluar segera duduk ditempat yang tadi kita duduki dan melakukan hal sama seperti yang dilakukan Mira kepada Aliya
"Cepet Sembuh sayang papa rindu sama gadis kecil papa" Wijaya tersenyum getir lalu mencium kening dan pipi Aliya

"Papa sayang Aliya" ucap Wijaya lalu ikut keluar bersama dengan mira ..

Mira dan Wijaya keluar dan giliran mama dan papa fajar yang masuk ..

*****
"Dok dia kenapa?kenapa dia cuma diem aja dok?" Tanya Fauzi kepada dokter

"Sepertinya dia terlalu banyak fikiran akhir akhir ini dan dia hanya memendamnya sendiri dan ditambah lagi kabar buruk yang sangat menyakiti hatinya dan itu menyebabkan dia menjadi sekarang dan jika terus dibiarkan maka dia akan mengalami stres" ucap sang dokter yang dapat menampar hati Fauzi secara keras

"Apa yang Alina fikirkan? Kenapa Alina tidak berbagi dan malah menjauh dari  aku? Apa Alina memikirkan Aliya? Apa Alina berfikir aku akan merebut Aliya darinya?" Fauzi membatin

"Jadi apa yang harus saya lakukan dok?" Tanya Fauzi setelah lama diam

"Sebaiknya jangan membuat dia merasa tertekan atau banyak fikiran dan usahakan selalu beri dia kabar baik saja" ucap sang dokter

Fauzi mengangguk mendengar ucapan sang dokter
"Terimakasih dok" ucapnya lalu membawa Alina pergi menemui keluarganya karena Alina hanya bicara
"Gue pengen ada disamping adik gue"

Sebenarnya Fauzi melarang karena itu akan menambah beban fikiran Alina tapi alina keras kepala jadi terpaksa Fauzi mengisikannya...

Bertepatan dengan keluarnya fajar dari ruangan Aliya, Fauzi dan Alina datang

Sebenarnya Raihan ingin menemui Aliya tapi niatnya ia urungkan karena melihat Alina datang

"Gue mau ketemu adik gue" ucap Alina lalu masuk keruangan tempat Aliya dirawat dan saat itu juga harapan raihan untuk menemui Aliya pupus sudah

Alina memasuki ruang rawat Aliya dengan wajah yang tak berekspresi

"Lo kok tidurnya lama,gak capek tidur Terus?" Tanya alina saat sudah duduk disamping ranjang Aliya

Kakak Kelas Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang