Sudah dua jam yang lalu Aliya pingsan dan sampai sekarang Aliya belum sadar juga sehingga membuat mereka bertambah khawatir terlebih lagi alina yang tampak kacau dan selalu menangis dipelukan Fauzi dan yang paling parahnya mereka tidak dibiarkan untuk menjenguk aliya
Raihan yang sedari tadi diam memperhatikan Perdebatan antara dua keluarga hanya bisa memandang Aliya lewat kaca yang ada di pintu
Hatinya terasa sakit melihat gadisnya terbaring lemah dengan alat alat yang menempel di bagian tubuhnya
Tanpa ia sadari, ia juga meneteskan air mata karena Menyesal pernah menyakiti hati gadisnya dulu
"Bangun al, jangan bikin kita khawatir" batin Raihan
"Maafin gue al" batin fajar karena Menyesal gara gara dia Aliya jadi seperti ini
Tiba tiba seorang suster keluar dari ruangan Aliya dengan wajah pucat
"Ada apa sus?" Tanya Alina saat melihat suster tampak khawatir
"Detak jantung pasien berhenti"hanya itu yang suster ucapankan lalu pergi mencari dokter
Deg
Raihan dan fajar diam mematung mendengar penuturan suster
Sedangkan yang lain sudah menjerit dan menangis
Alina?
Ia diam tak bersuara hanya air mata yang mengalir deras dipipinya membuat Fauzi bertambah khawatir
"Hey kamu kenapa?" Tanya Fauzi khawatir, tapi Alina hanya diam dan pandangannya kosong kedepan
"Alina" teriak Fauzi untuk menyadarkan Alina tapi tidak ada reaksi apa apa dari Alina membuat anggota keluarga lain menghampirinya
"Sayang kamu kenapa?, Ayo bicara sama mama sayang" bujuk Mira dengan air mata yang bertambah deras
Sakitnya berlipat ganda saat mendengar detak jantung aliya berhenti dan alina yang diam tak bereaksi apa apa
Alina tak memberi respon apa apa, bibirnya terkatup rapat dan hanya air mata yang terus mengalir deras membuat yang lain tampak Bingung
Segerombolan dokter masuk keruangan aliya dengan tergesa-gesa dan diikuti oleh suster
Keluarga bertambah khawatir saat melihat banyak sekali dokter yang masuk kedalam ruangan Aliya dan ditambah lagi kondisi alina yang sangat memprihatinkan..
"Suster" teriak Fauzi memanggil suster yang kebetulan lewat
"Ada yang bisa saya bantu?" Ucap suster itu
"Bawa kursi roda kesini sekarang" ucap Fauzi cepat
Suster mengangguk dan dengan cepat pergi mengambil kursi roda
Fauzi mengangkat tubuh Aliya naik ke kursi roda dan Alina tak bereaksi apa apa..
Fauzi hendak mendorong kursi roda alina tapi saat melihat mira ikut bersamanya membuatnya mengurungkan niatnya
"Mama disini aja, biar aku yang urus Alina " ucap Fauzi
"Tapi--" ucapan mira terpotong oleh Wijaya
"Udah ma,kita nunggu di sini aja" potong Wijaya meyakinkan istrinya
Meskipun sedikit tak rela tapi Mira tetap mengangguk membuat Fauzi sengera membawa Alina pergi. .
Raihan dan fajar?
Mereka tetap diam dengan ucapan suster yang terus terulang seperti kaset rusak
"Detak jantung pasien berhenti"Segerombolan dokter itu keluar dengan wajah yang murung membuat semuanya menghampiri mereka
"Bagaimana dok? Anak saya tidak apa-apa Kan?" Tanya mama fajar
Semua menanti jawaban dari dokter dengan perasaan campur aduk
"Maaf tapi kami sudah berusaha, pendarahan di otaknya 10 tahun lalu kembali kambuh dan telah mengakibatkan sel sel lainnya tidak berfungsi dan dengan berat hati pasien saya nyatakan---" dokter muda itu menghela nafas panjang
Diamnya dokter muda itu membuat semuanya bertambah khawatir
"Pasien--"
🌹🌹🌹
Gimana sad ending or happy ending? Komen dong
Kalo gak komen part selanjutnya publisnya lama dan jangan salahin aku kalo nanti sad ending 😔Voment 🌼
Rahma 💕
KAMU SEDANG MEMBACA
Kakak Kelas
Teen Fiction"Hal yang paling menyakitkan adalah mencintai adik kandung Kita sendiri"--Muhammad fajar As'ad "Menyakitinya adalah penyesalan terbesar ku"-- Raihan "Takdir? Ya aku benci takdir ku " -- Aliya Azhari Wijaya Pengen tau ceritanya? Yuk buruan baca ?