Part 29

1.5K 68 0
                                    

"Gue mau ngomong " ucap Aliya

"Ngomong aja" ucap fajar dingin

Aliya meringis mendengar ucapan fajar, ia tidak pernah berbicara sedingin ini padanya

"Gak disini, taman belakang sekolah" ucap Aliya lalu melangkah pergi menuju tempatnya yang ia ucapkan

Ia menoleh kebelakang takut jika fajar tidak mengikutinya tapi ternyata fajar mengikuti.
Sebuah lengkungan tipis tercipta dibibir mungilnya

"Ngomong Sekarang,gue ada janji" ucap fajar saat mereka sudah ada ditaman belakang Sekolah

"Janji apa?" Tanya Aliya dengan senyum indahnya

Hati fajar menghangat saat melihat gadisnya tersenyum
"Janji makan bareng sama Hanna" ucap fajar

Sekarang tidak ada lagi senyum indah itu, senyum indah itu terganti dengan wajah datar, fajar tau kenapa senyum itu menghilang. .

"Gak usah kesana, disini aja sama gue" titah Aliya dengan wajah datarnya

"Gue udah terlanjur janji" ucap fajar

"Lo juga pernah janji gak bakal ninggalin guekan " ucap aliya yang membuat fajar bungkam

"Kenapa diem? Lupa?" Tanya Aliya

"Gak" jawab fajar singkat

"Terus kenapa sekarang lo mau ninggalin gue?" Tanya Aliya

"Ada saatnya seseorang harus pergi tanpa alasan yang harus orang lain tau" ucap fajar

"Jadi Lo mau ninggalin gue? Iyya? Mna janji Lo dulu, Lo janji gak bakalan ninggalin gue walaupun dengan alasan apapun" tanya Aliya dengan suara parau berusaha menahan sesuatu yang terus memaksa ingin keluar

"Gue minta maaf,lupain aja kalo kita pernah saling mencintai,anggap gue kakak aja" ucap fajar lalu pergi meninggalkan Aliya dengan perasaan yang hancur

"PENGECUT, DULU SAAT GUE ANGGAP LO SEBAGAI KAKAK, LO MALAH MINTA GUE BUAT SAYANG SAMA LO, DAN SAAT GUE UDAH SAYANG SAMA LO, LO MALAH MINTA GUE BUAT ANGGAP LO KAKAK,DAN DENGAN GAMPANGNYA LO BILANG LUPAIN! EMANG LO PIKIR SEGAMPANG ITU HAH?? " teriak Aliya yang sukses membuat langkah fajar  terhenti

"Gue cuma manusia biasa yang gak sekuat yang Lo kira, gue gak kuat saat Lo mainin perasaan gue " ucap Aliya lagi dan perlahan tubuhnya merosot ke tanah

Fajar memejamkan matanya berusaha mengontrol emosinya ..jujur ia tidak tega melihat gadisnya seperti itu tapi ia juga tau mencintai adik kandungnya sendiri Itu tidaklah benar ..

"Kenapa?" Tanya Aliya kepada fajar saat fajar hanya diam sambil memunggunginya

"Kenapa Lo ngejauh dari gue?apa Karna Lo udah puas mainin perasaan gue? Atau Karna Lo udah tertarik sama kak Hanna?" Hatinya sakit saat mengatakan itu tapi ia juga butuh jawaban

"Bukan. Bukan itu yg buat gue ngejauh dari Lo tapi Karna Lo adik kandung gue yang hilang 10 tahun yang lalu" dengan susah payah akhirnya kelimat itu bisa keluar dari mulutnya

Aliya tertawa dengan air mata yang masih membasahi pipinya
"Goblok, apa Lo sebodoh itu sampe gak tau cari alasan yg masuk akal buat ninggalin gue"

Fajar menghampiri gadis kecilnya lalu membantunya berdiri dan mendudukkannya pada bangku yang ada di taman itu ..

Perlahan fajar menghapus air mata yang membasahi pipi gadis kecilnya
"Gue gak ngarang Al, Lo emang adik gue yang ilang 10 tahun yang lalu, gue tau Lo pasti gak inget karena waktu itu umur Lo masih 5 tahun, tapi Lo harus percaya gue gak pernah bohong soal ini, jujur gue juga hancur saat tau soal ini tapi gue berusaha buat nerima karena gue tau jatuh cinta sama adik kandung gue sendiri itu salah,jadi gue mohon jangan pernah benci sama gue, terima gue sebagai Kakak Lo, ubah rasa sayang Lo itu, Lo harus berusaha buat nerima ini dan gue juga akan berusaha" ucap fajar panjang lebar

Semua yg dikatakan fajar seolah bagai Sambaran petir baginya. Jujur ia sakit hati saat tahu bahwa fajar adalah kakak kandungnya tapi yg paling menyakitkan adalah dia adalah anak tiri dari keluarga Wijaya dan tidak ada yg memberitahukannya bahkan seseorang yg ia anggap seperti malaikatnya yaitu Alina. .

Aliya tak tau harus berkata apa hanya air mata yg terus mengalir membasahi pipinya

"Gue tau ini berat tapi kita harus sama sama berusaha" ucap fajar lagi sambil memegang kedua pundak adiknya

Perlahan Aliya melepaskan tangan fajar yg memegang bahunya
"Gue perlu sendiri" ucap Aliya lirih tapi masih bisa di dengar oleh fajar 

"Gue gak bakal ninggalin Lo dalam keadaan kayak gini" ucap fajar

"Pergi" ucap Aliya datar, wajahnya tak berekspresi apapun tapi air matanya masih menetes

"Gak,gue gak bakal pergi" kekeuh fajar

Tanpa mengucapkan apapun Aliya bangkit dari tempatnya lalu berjalan meninggalkan fajar yg menatapnya kecewa sekaligus kasihan..

"Gue tau ini berat buat lo" gumam fajar lalu kembali ke kelas niatnya untuk makan di kantin sudah tidak ada ..

Aliya berlari ke arah rooftop dengan air mata yang masih setia membasahi pipinya sesekali gadis itu terlihat menghapus kasar air matanya, Pikirannya kalut ia butuh ketenangan, ia mempercepat langkahnya saat bel pelajaran akan dimulai berbunyi

Saat Aliya akan menaiki tangga ia tidak sengaja menabrak bahu seseorang yang tak lain adalah Raihan kakak kelasnya

"Sorry" hanya itu yang ia ucapkan lalu kembali melanjutkan langkahnya

"Dia kenapa?" Batin raihan

Karena penasaran Raihan pun mengikuti Aliya tapi langkahnya terhenti saat ia akan memasuki rooftop, Raihan melihat Aliya sedang tertidur disana

"Dia ngantuk? cepet juga tidurnya" Batin raihan lagi

Raihan melangkahkan kakinya memasuki rooftop dan menghampirinya Aliya yang tertidur di sofa

"Ngantuk banget yah Al?" Tanya Raihan Walaupun tau bahwa tidak akan ada yang menjawabnya karena Aliya sedang tidur

"Kenapa? Kenapa Lo gak pernah sadar kalo gue sayang sama lo, maafin gue Karna perasaan ini tapi gue juga gak tau kapan perasaan ini hadir" ucap Raihan

"Inget gak Al waktu gue bentak Lo waktu ngajak gue ke kantin bareng? Waktu itu gue udah mulai suka sama Lo tapi gue berusaha buat kasar sama Lo Karna apa? Karena gue berusaha buat Lo benci sama gue, tapi akhirnya gue tau ternyata semua itu gak ada gunanya malah itu bikin gue makin sayang sama Lo" ucap  Raihan lagi

Tanpa Raihan sadari, gadis yang berbaring dihadapannya ini tidak tidur, gadis itu hanya memejamkan matanya sehingga gadis itu dapat mendengar semua yang Raihan ucapkan

Air mata Aliya lolos keluar walaupun ia memejamkan matanya tapi tetap saja air matanya menetes

Raihan tak menyadari itu, ia tetap saja menceritakan semua perasaannya kepada Aliya hingga akhirnya Aliya yg menangis dalam diam itupun menjadi sebuah isakan kecil dan lama kelamaan tubuhnya bergetar, Raihan yang tak tau kenapa tiba tiba Aliya menangis langsung panik ..

Raihan mengguncang tubuh Aliya
"Al bangun, Lo kenapa?" Ucap Raihan

Aliya membuka matanya lalu ikut duduk sama seperti Raihan..

Aliya menatap Raihan lekat dan Raihan yg ditatap seperti itu bertambah khawatir

"Lo kenapa nangis? Mimpi buruk yah?" Tanya Raihan

".."Aliya tetap menatap raihan

"Lo ngomong jangan diem aja, bikin khawatir gue aja deh, atau Lo ada yg sakit?" Yahya Raihan lagi

Aliya menggeleng untuk semua pertanyaan Raihan
"Gue denger semua yg Lo bilang tadi" ucap Aliya

Deg

                 ©©©©©©
Voment

Rahma💕
      
         

Kakak Kelas Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang