"Lou, Zayn belum juga sadar" kata Niall. "Bagaimana ini?'' tanya Harry. Nara membuka matanya perlahan. Ada keributan apa pagi-pagi begini?
Lalu dia ke kamar mandi untuk mencuci muka dan menggosok gigi. Lalu dia memoleskan liptint pada bibirnya.
Lalu dia keluar untuk melihat keadaan. "Ada apa, Ni?" tanya Nara pada Niall. "Zayn" kata Niall. "Ada apa dengan Zayn?" tanya Nara.
"Zayn mabuk berat, dan kemarin dia pingsan dan belum sadar sampai sekarang" kata Niall. "Astaga, jadi bagaimana?" tanya Nara. "Kami juga lagi mencari cara" kata Louis.
"Ah kita tidak mempunyai pilihan lain, Harry siapkan mobil kita bawa dia ke rumah sakit" kata Liam.
"Niall, Louis bantu aku mengangkat Zayn kemobil" kata Liam. Mereka hanya mengangguk. "Nara, bisakah kau membawa beberapa baju Zayn?" kata Liam.
"Bisa, dimana kamarnya?" tanya Nara. "Dua kamar setelah kamar Louis" kata Liam. "Baiklah" kata Nara lalu dia langsung bergegas kekamar Zayn. Tulisan depan kamarnya Zayn's bad boi room. Nara sempat terkekeh membacanya.
Lalu dia langsung masuk kekamarnya. Kamar Zayn berbeda dengan Louis, kamar Zayn lebih dominan ke hitam-putih. Tanpa buang waktu Nara langsung mengambil beberapa baju Zayn dilemarinya.
Saat ia membuka lemarinya, banyak sekali foto Zayn dan Perrie ditempelkan disana. Nara sangat sedih dengan keadaan Zayn sekarang. Setelah mengambil baju, Nara langsung menuju mobil dan meletakkan baju-baju Zayn.
Lalu dia kembali kekamar Louis dan mengambil ponselnya. Lalu dia membuka pintu mobil Liam karna mereka sedang mengangkat Zayn.
"Nara, kau dibelakang ya bersama Zayn" kata Liam. Aku mengangguk. Lalu Harry, Niall dan Louis mengikuti dari belakang menggunakan mobil Louis.
Kondisi Zayn sangat memprihatinkan, bibirnya sudah memutih dan wajahnya sangat pucat.
"Ayo, Li kita jalan" kata Nara. Lalu Liam mulai menjalankan mobilnya. Kepala Zayn berada di pangkuan Nara. Sesekali Nara memainkannya, atau mengelus-elus wajah Zayn.
Lalu tiba- tiba Zayn membuka matanya. "LI, ZAYN! DIA SUDAH SADAR!" kata Nara heboh. Lalu Zayn muntah pas dibaju Nara.
"Astaga dia muntah!" kata Nara. "Kau tidak apa, Nara?" tanya Liam. "Im ok. Tidak apa-apa. Jalan saja" kata Nara. Lalu dia membersihkan bekas muntahan dari mulut Zayn.
"Zayn kau harus bertahan" kata Nara. Zayn rasanya seperti ingin mati saja. Tenggorokannya seperti tercekat.
Zayn menggenggam tangan Nara kuat sekali. "A-aku tidak tahan lagi" kata Zayn. "Zayn bertahan sebentar, ok?" kata Liam. Lalu perlahan genggaman itu mulai lepas, dan Zayn memejamkan matanya kembali.
"Liam! Dia tidak sadarkan diri lagi!" kata Nara, Liam langsung melajukan mobilnya 150 km/jam.
Lalu 5 menit kemudian mereka sudah sampai dirumah sakit. "Tunggu sebentar ya, Nara" kata Liam lalu dia keluar dari mobil. Sungguh, Nara sangat khawatir dengan keadaan Zayn sekarang.
"Zayn, kau harus bertahan" kata Nara menggenggam kuat tangan Zayn. Lalu the boys yang lain membuka pintu mobilnya dan mereka mengangkat Zayn.
"Nara, ambil satu baju Zayn kau pakai itu, ya" kata Liam. Nara mengangguk. Lalu di ambilnya baju Zayn dan dia segera ke toilet.
Setelah 10 menit, Nara langsung menuju ke UGD. Tampak ada theboys disana. "Tadi dia sempat sadar sekitar 5 menit, lalu dia muntah dan kembali tidak sadar" jelas Liam.
"Astaga, aku sangat kasihan dengannya" kata Harry. "Kau tidak apa, kan?" tanya Niall. "Tidak apa, hanya terkena muntahan Zayn" kata Nara.
****
KAMU SEDANG MEMBACA
On The Edge ✖ (1D Series)
Fanfic[COMPLETED] What do you feel when your family act like you don't exist? Well, if you wanna feel that, this is Nara's story. Written in Bahasa✨ ✨1 in #louistomlinson on 26th June 2018 ✨3 in #onedirection on 5th July 2018 ✨5 in #niallhoran on 25th Aug...