thirteen : oh, shit

478 72 39
                                    

Nara tersipu malu mendengarnya, tidak dapat dipungkiri pipinya sudah bersemu merah dari tadi.

Louis is calling...

Tiba tiba Nara mendapat telfon dari Louis. 'Ah kau merusak hariku dengan Zayn, Lou' gerutu Nara dalam hati.

"Halo?"
"NARA KAU-KAU HARUS SEGERA DATANG KERUMAH SAKIT! OH GOD INI SANGAT GAWAT!" Louis terdengar sangat panik
"Lou, katakan pelan-pelan! Ada apa?" Tanya Nara menenangkan kakaknya itu.
"NIALL! AH AKU TIDAK BISA MENJELASKANNYA NARA! TOLONGLAH NIALL MEMBUTUHKANMU!" kata Louis. Suaranya bergetar seperti menahan tangis.
"Aku segera kesana!" Kata Nara.

"Zayn, maafkan aku. Kita tidak jadi jalan-jalan hari ini. Niall membutuhkan ku" kata Nara. Zayn mengangguk mengerti. Lalu mereka langsung melesat kerumah sakit.

***

Setelah tiba, Nara langsung menghampiri Louis, Liam dan Harry yang berada diluar kamar Niall.

"Lou? Sebenarnya apa yang terjadi?" Tanya Nara. Louis langsung memeluk Nara erat. Terdengar isakan tangis dari Louis. Nara bertanya-tanya dalam hatinya. Apa yang sebenarnya terjadi?

"Niall" kata Louis. Nara menatap Louis. "Ia mengidap kanker darah stadium 2b" kata Louis pelan. Sangat pelan. Tetapi Nara masih bisa mendengarnya.

"K-kau bercanda kan? LOUIS KATAKAN PADAKU KAU SEDANG BERCANDA!" kata Nara. Lalu tubuhnya lemas dan terduduk dilantai.

"Tidak, Nara" kata Louis. Lalu dia memeluk Nara yang menangis terisak dipelukannya. "Lou, it isnt real, right?" Kata Nara yang masih terisak.

"Aku juga tidak menyangka" kata Louis. "Niall bilang dia akan mengatakan padamu jika waktunya sudah tepat. Tapi jika keadaannya tambah parah, aku harus mengatakannya" kata Louis.

Lalu Nara melepas pelukan Louis, dan dia berlari keluar rumah sakit. Dengan sigap Zayn mengejarnya keluar.

Lalu Zayn berhasil menangkap tangan Nara saat mereka berada di taman rumah sakit.

"LET ME GO!" teriak Nara berusaha melepaskan tangan besar Zayn, tapi apa daya, kekuatan Zayn lebih besar darinya. Zayn langsung menarik Nara dalam pelukannya.

"Mengapa ini harus terjadi, Zayn? Mengapa?!" Tanya Nara terisak di bahu Zayn. Zayn hanya mengelus rambutnya lembut.

"Aku juga baru tau, Nara. Tapi aku tau. Niall kuat. Dia bisa melewati semua ini" kata Zayn.

"Tapi dia adalah penyemangatku, Zayn. Dia yang membuatku bahagia saat orang lain mencampakkanku. Dia orang pertama yang membuatku tersenyum saat orang dengan gampangnya mematahkan hatiku!" Isak Nara. Baju Zayn sudah basah sekarang.

"I know it, Nara." Kata Zayn. Lalu mereka melepaskan pelukannya.

"Listen to me, Nara. Kau tidak boleh terlihat lemah di depan Niall, ok? Jika kau sedih, dia juga akan bersedih dan tidak mempunyai semangat hidup yang tinggi. Yang perlu kau lakukan adalah mendukungnya untuk bisa sembuh, dan memberinya suport. I know you can, Nara" kata Zayn.

Nara mengangguk. "Terimakasih, Z" kata Nara. Zayn mengangguk. Lalu mereka kembali ke kamar Niall.

Sesampainya disana, the boys yang lain masih berada di depan kamar Niall. Louis langsung memeluk Nara.

"Maafkan aku sudah pergi, seharusnya aku tidak perlu melakukan itu" kata Nara. Louis hanya tersenyum.

Lalu dokter keluar dari ruangan Niall. "Apa disini ada yang bernama Nara? Dari tadi pasien terus-terusan memanggil nama Nara" kata dokter tersebut.

"Aku Nara" kata Nara. "Baiklah, silahkan masuk." Kata dokter tersebut. "Thank you, doctor Con" kata Nara. Dia sempat melihat nickname di dada dokter tersebut. Lalu Nara segera masuk ke kamar Niall.

On The Edge ✖ (1D Series)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang