"Hai, Nara! Sudah lama disini?" Nara mendongakkan kepalanya. Ternyata itu Waliyha.
"Lumayan" kata Nara, lalu dia menyimpan ponselnya. "Kau sudah makan?" tanya Waliyha. Nara mengangguk.
"Tadi aku melihat Chloe dibawah" kata Waliyha. Nara tampak kaget. "Ngapain dia kesini?" tanya Nara. Waliyha menggedikan bahu. "Aku juga tidak tau" kata Waliyha.
"Siapa Chloe?" tanya Harry, "Itu teman sekolah kami" kata Nara. "Dia bukan teman kita" kata Waliyha.
"Jadi, mana yang benar?" tanya Harry lagi. "Tidak, tidak. Aku yang benar. Dia bukan temanku apalagi Nara. Dia tadi mengejek Nara sangat dalam, dan dia memang tekenal seperti itu, mulutnya sangat sadis" kata Waliyha.
"Dia mengejekmu apa?" tanya Niall. "Tidak ada" kata Nara. Dia sebenarnya malu untuk mengatakannya.
"Saat Nara memperkenalkan diri, Chloe langsung mengatakan 'Bukankah Louis tidak memiliki adik?' lalu Mrs. Ele langsung membela Nara, lalu Chloe mengatakan 'Oh aku kira dia memang tidak dianggap oleh Louis' dia mengatakan dengan nada sinis dan meremehkan, akupun sangat benci padanya" jelas Waliyha.
"Apakah dia tidak pernah diajarkan sopan santun oleh orangtuanya?" tanya Zayn. "Mom dan dad nya sudah lama bercerai, semenjak itu dia menjadi perempuan nakal" kata Waliyha.
"Sepertinya kau sangat tau tentangnya" kata Liam. "Dia juga satu kelas denganku saat di Junior highschool" kata Waliyha.
"Sudah, tidak usah dibahas, akan ku tegur dia besok" kata Louis. Daritadi dia hanya diam saja. "Tidak perlu, Lou. Nanti dia akan mengatakan aku adalah pengadu" kata Nara.
"Tidak, Nara. Anak seperti itu memang harus diberi pelajaran. Perilakunya tidak pantas dengan wajahnya yang manis itu" kata Louis.
"Ah, sudah tidak usah membahas Chloe lagi." kata Waliyha. "Apa tadi Mrs. Ele ada mengatakan sesuatu padamu?" tanya Louis pada Nara.
"Tidak ada. Memangnya kenapa?" tanya Nara. Lalu dia heboh sendiri. "Kau suka kan dengannya? Ayolah mengaku saja!" kata Nara. Lalu semuanya langsung meledek Louis.
"Tidak! Aku hanya bertanya" kata Louis. "You can't lie, Lou. Kemarin saat kita datang ke sekolah Nara kau sampai meminta nomornya" kata Niall. Lalu semua langsung berkata 'awww'
"Tidak, Niall! Kan sudah kubilang padamu, aku meminta nomornya untuk berjaga-jaga jika ada apa-apa pada Nara!" kesal Louis
"Tidak juga, itu poin yang kedua sih hahaha" kata Niall menirukan kata-kata Louis kemarin. "Ah, awas saja kau!" kata Louis, lalu dia memilih membuka ponselnya.
"Pasti sedang chattingan dengan Mrs. Ele!" ledek Niall. "Shut the fuck up!" kata Louis. Lalu mereka semua tertawa. "No swearing, Louis" kata Liam. "Masih ada anak dibawah umur disini" lanjutnya. Lalu mereka tertawa lagi.
"Nara, keluar sebentar yuk" kata Waliyha. Nara mengangguk. Lalu mereka keluar dari ruangan Zayn.
"Ada apa?" tanya Nara. "Aku ingin mengatakan sesuatu. Tetapi aku takut kau tidak akan mempercayainya" kata Waliyha. "Katakan saja" kata Nara penasaran.
"Saat aku ingin makan the boys, ponselku ketinggalan. Dan aku kembali ke kamar Zayn, dia tertidur. Lalu aku mendengarnya mengigau dan menyebut namamu." kata Waliyha. Nara membelalakkan matanya.
"What the? Are u serious?" tanya Nara. "Iya Nara, aku bersumpah aku tidak berbohong" kata Waliyha. Nara lalu seperti menjadi kehilangan fokus. Apa maksudnya? Nara terus mempertanyakannya dalam batinnya.
"Apa mungkin Zayn," kata Waliyha. "Menyukaimu?" sambungnya. Nara kembali membelalakkan matanya. "Jangan bicara yang tidak-tidak" kata Nara.
"Bisa saja kan" kata Waliyha. "Sudah lah lupakan. Ayo kita masuk lagi" kata Nara. Lalu mereka kembali masuk ke kamar Zayn.
KAMU SEDANG MEMBACA
On The Edge ✖ (1D Series)
Fanfikce[COMPLETED] What do you feel when your family act like you don't exist? Well, if you wanna feel that, this is Nara's story. Written in Bahasa✨ ✨1 in #louistomlinson on 26th June 2018 ✨3 in #onedirection on 5th July 2018 ✨5 in #niallhoran on 25th Aug...